Liputan6.com, Jakarta Diabetes bisa muncul saat hamil bahkan pada ibu yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya atau disebut dengan diabetes gestasional seperti disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Grand Family Hendrik Sutopo.
Bila diabetes gestasional tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak buruk pada kehamilan, seperti gangguan pada janin, kelahiran prematur, bahkan hingga kematian pada bayi.
Advertisement
“Tapi Anda tidak perlu khawatir, diabetes gestasional lebih mudah ditangani dibandingkan diabetes biasa, dan bahkan bisa hilang setelah melahirkan,” kata Hendrik dalam keterangan tertulis, Selasa (16/4/2024).
Sekilas diabetes gestasional memang terlihat lebih ringan dari diabetes tipe 1 atau tipe 2. Meski begitu, hal ini harus ditangani dengan serius. Pasalnya bila didiamkan, naiknya kadar gula darah dapat menimbulkan masalah pada janin, seperti:
Bayi Lahir dengan Berat Badan Berlebih
Bukan hanya berpengaruh pada kadar gula darah ibu, diabetes pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kadar gula darah janin.
Tingginya kadar gula darah ini membuat bayi menjadi lebih besar hingga lebih dari 4.000 gram. Akibatnya, beban ibu saat hamil semakin bertambah sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
Bukan hanya itu, ukuran tubuh yang besar membuat bayi sulit keluar saat proses persalinan. Ditambah adanya risiko bayi lahir dengan kerusakan saraf akibat tekanan yang berlebihan saat ibu mengejan.
“Ini sebabnya dokter akan merekomendasikan operasi cesar ketika mendeteksi diabetes pada ibu hamil,” kata Hendrik.
Bayi Lahir Prematur
Dampak kedua yang dapat menimpa bayi jika ibu hamil tak segera tangani diabetes gestasional adalah bayi lahir prematur.
Tingginya kadar gula dapat memicu kelahiran prematur. Atau mungkin dokter bisa merekomendasikan agar bayi segera dilahirkan karena ukurannya yang besar. Sayangnya, bayi yang lahir prematur seringkali memiliki organ-organ tubuh yang belum berkembang secara optimal.
Gangguan Pernapasan pada Bayi
Efek yang sering muncul dari kelahiran prematur adalah gangguan pernapasan pada bayi. Penyebabnya adalah organ paru-paru yang belum berkembang secara sempurna.
Advertisement
Hipoglikemia
Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes tidak terkontrol juga berisiko mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia sesaat setelah dilahirkan.
“Dalam kasus berat, hipoglikemia bisa menyebabkan kejang pada bayi,” jelas Hendrik.
Anak Berisiko Obesitas dan Diabetes Tipe 2
Bila diabetes pada ibu hamil tidak ditangani, maka anak memiliki risiko mengalami obesitas atau mengidap diabetes tipe 2 di masa depan.
Bayi Lahir Mati (Stillbirth)
Meski jarang terjadi, diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan mati.
Faktor Risiko dan Gejala Diabetes Gestasional
Hendrik menjelaskan, sampai saat ini belum diketahui apa penyebab dari diabetes gestasional. Namun, para dokter menduga ada beberapa faktor yang mungkin dapat memicunya. Beberapa di antaranya adalah:
- Obesitas
- Jarang olahraga atau aktivitas fisik
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,1 kg
- Memiliki prediabetes
- Memiliki riwayat diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya
- Memiliki gangguan hormon sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami diabetes.
“Bila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas, jangan ragu untuk memberitahu dokter. Hal ini akan membantu dokter membuat langkah antisipasi agar Anda dan janin tetap sehat. Meski begitu, dokter biasanya akan tetap melakukan tes gula darah pada minggu ke-24-28 kehamilan,” pungkas Hendrik.
Advertisement