Liputan6.com, Jakarta Selama ribuan tahun, kegelapan malam hari secara alami memberitahu manusia bahwa sudah waktunya untuk tidur. Itu adalah prinsip evolusi yang tertanam dalam otak manusia.
Namun ternyata menusia juga tidak bisa tidur nyenyak di malam hari disebabkan keberadaan pencahayaan yang berasal dari perangkat di dalam rumah.
Advertisement
Banyak sekali perangkat dan peralatan seperti stabilizer dan televisi hingga headphone dan laptop seringkali memiliki lampu yang sangat terang saat dicolokkan tetapi tidak dapat dimatikan kecuali jika produk dicabut. Hal ini yang menyebabkan gangguan tidur.
"Paparan cahaya di malam hari adalah hal yang sama sekali tidak alami dan asing," kata ahli saraf di Divisi Pengobatan Tidur Harvard Medical School, Steven Lockley, dalam buku Paul Bogard yang ditulis pada tahun 2013, "The End of Night", yang dikutip dari CNN, Selasa (14/5/2024).
Tidak hanya lebih banyak lampu yang terpasang, sebagian produsen mengatakan bahwa lampu indikator terkadang bisa berfungsi untuk tujuan praktis.
Tetapi satu hal yang jelas adalah bahwa pada waktu tidur, orang-orang yang ingin tidur tidak akan menyukai titik-titik cahaya yang merusak kegelapan yang diperlukan untuk mendapatkan tidur nyenyak.
Cara Berbagai Orang Mengatasi Gangguan Lampu
Bagi profesional hubungan masyarakat seperti Kyle Moschen yang tinggal di Seattle, cahaya lampu di apartemen studio yang ia tinggali bersama kekasihnya hampir terlihat seperti langit malam yang berbintang, hanya saja tidak seindah lukisan Vincent van Gogh yang terkenal, melainkan sangat mengganggu.
Cahaya terang yang terpancar dari berbagai sumber - dari oven, kipas angin otomatis, alarm kebakaran, pembersih udara, dan pengisi daya telepon nirkabel - membuat Moschen sulit tidur di malam hari.
Solusinya: Rekatkan lampu-lampu tersebut.
"Saya melihat sekeliling dan saya merasa sangat bingung, kenapa ada begitu banyak lampu?" kata Moschen. "Saya seperti orang gila yang menempelkan selotip hitam pada setiap lampu kecil."
Amazon, di antara peritel lainnya, menyediakan beberapa ukuran dan bentuk penutup lampu indikator, stiker dan lembaran.
Solusi ini terlihat sedikit berbeda bagi seorang profesional keuangan yang berbasis di New York, Jonathan King.
"Saya mencolokkan headphone Logitech saya dan cahaya biru sedikit akan menyala, namun saya benar-benar kesulitan tidur dengan lampu menyala, jadi saya harus mengenakan masker wajah atau yang biasanya saya lakukan adalah meletakkan kemeja di atas headphone agar tidak terlihat," kata King.
Advertisement
Tujuan Praktis dan Estetika Lampu Indikator
Sederhananya, lampu indikator hanya mencerminkan status perangkat, dan itu bervariasi dari satu produk ke produk lainnya. Sebagai contoh, lampu indikator dapat menunjukkan bahwa perangkat sedang diisi daya atau dicolokkan dan berfungsi dengan baik. Untuk perangkat Bluetooth, lampu indikator diperlukan saat melakukan pairing dengan telepon.
Indikator yang terang itu seringkali berupa lampu LED. Lampu LED adalah pilihan hemat energi untuk membuat lampu indikator. Lampu ini memiliki masa pakai yang panjang dan tidak menghasilkan panas berlebih, hal yang penting untuk teknologi yang digunakan setiap hari.
Lampu LED biru - warna indikator yang umum digunakan namun sangat mengganggu tidur - merupakan terobosan industri sehingga Hadiah Nobel Fisika 2014 dianugerahkan kepada fisikawan Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura yang menciptakannya.
LED biru diperkenalkan untuk penggunaan komersial pada tahun 1990-an. Di tengah industri teknologi yang terus berkembang, lampu ini menawarkan warna baru dan inovatif yang memberikan tampilan mutakhir pada produk elektronik konsumen.
"Terkadang lampu-lampu itu menyala hanya untuk daya tarik estetika, berkontribusi pada desain, daya tarik, dan pengalaman pengguna gadget," kata presiden dan kepala eksekutif Asosiasi Industri Komponen Elektronik, David Loftus.
Penggunaan Lampu Indikator Di Berbagai Peralatan
Tetap saja, banyak produsen yang tidak memakainya. "Sering kali, beberapa tidak memilikinya karena ini adalah perangkat yang sangat murah dan produsen telah memilih untuk tidak menghabiskan beberapa sen untuk menempatkan lampu status LED di dalamnya. Atau, produknya memang sangat sederhana dan tidak membutuhkannya," kata Loftus.
Akan tetapi, direktur senior manajemen produk di sebuah produsen peralatan listrik asal Prancis Legrand, Manny Linhares Jr, produsen mengatakan bahwa lampu indikator pada produk Legrand sangat penting untuk alasan fungsional, estetika, dan keamanan.
"Sebagai produsen, menambahkan lampu LED memang membutuhkan biaya, jadi untuk menambahkan satu lampu saja tampaknya cukup boros. Jadi dalam kasus kami, lampu ini sengaja digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna," ujarnya.
Linhares Jr. juga mengatakan bahwa lampu tersebut dapat membantu sebagai lampu malam.
"Tujuan kami memasang lampu ini adalah agar dapat membantu pelanggan mengetahui dimana perangkat ini berada saat lampu mati di ruangan yang penghuninya tidak terbiasa dengan ruangan tersebut, seperti di hotel, setidaknya ada cahaya yang bersinar" katanya.
Advertisement