Cianuur - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP) kembali membuka jalur pendakian setelah sempat menutup jalur selama 3,5 bulan akibat cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem. Pembukaan kembali itu langsung membuat ratusan pendaki yang mendaftar online memadati jalur pendakian.
Menurut Kepala Balai Besar (TNGGP) Sapto Aji di Cianjur Senin, 15 April 2024, hari pertama pembukaan setelah ditutup tercatat 777 pendaki sudah mendaftar ulang untuk melakukan pendakian ke puncak Gunung Gede, sebagian besar naik melalui pintu Cibodas dan Gunung Putri.
Advertisement
"Setiap harinya TNGGP menyediakan kuota untuk 900 orang pendaki, setelah ditutup selama tiga bulan setengah, hari pertama pendaki yang sudah mendaftar ulang sebagian besar memilih naik melalui pintu Cibodas," terangnya, dikutip dari Antara, Senin.
Sapto Aji menjelaskan, pendaki bisa mendaftar secara online dan melakukan pendaftaran ulang di pintu masuk pendakian seperti di pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi. Untuk memastikan tidak ada pendaki ilegal yang masuk, pihaknya menyiapkan petugas di setiap pintu masuk dan di jalur ilegal yang banyak digunakan pendaki nakal untuk melakukan pendakian ke Gunung Gede Pangrango.
"Petugas akan melakukan patroli rutin dan pengecekan guna mengantisipasi pendaki ilegal, termasuk melakukan sosialisasi ke pelaku wisata untuk mentaati aturan serta meminta pendaki yang mereka dampingi berbuat cerdas," jelasnya.
Pihaknya juga bakal menempatkan petugas di titik pertemuan antar jalur pendakian guna memastikan tidak ada pendaki ilegal yang melintas. Meeka juga meminta warga membantu pengawasan terutama di sejumlah wilayah yang terdapat jalur ilegal.
Sanksi Bagi Pendaki Ilegal
"Petugas akan memutar balik ketika mendapati pendaki ilegal, setelah dilakukan pendataan mereka bakal dikenakan sanksi tegas tidak diperbolehkan mendaki selama beberapa tahun ke gunung di seluruh Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat ditutup sementara. setelah mencermati kondisi cuaca ekstrem, serta dalam rangka pemulihan ekosistem di TNGGP, menurut balai besar taman nasional tersebut. Merujuk unggahan Instagram-nya, Selasa, 19 Desember 2023, diinformasikan bahwa penutupan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango mulai berlaku pada 31 Desember 2023 sampai 31 Maret 2023.
"Bagi #SobatGepang yang mau naik pada 29 dan 30 Desember 2023, batas waktu pembayaran paling lambat pada 28 Desember 2023 pukul 22.00 WIB," mereka mengingatkan.
Selain itu, aturan pendakian di kawasan TNGGP diperketat buntut Alun-Alun Suryakencana kebakaran pada 18 September 2023. Demi mengantisipasi kebakaran di taman nasional berulang, Balai Besar TNGGP turut melarang menyalakan api unggun di jalur pendakian hingga puncak. Terlihat dari CCTV yang terpasang, kepulan asap terjadi di padang rumput Alun-Alun Suryakencana, yang lebih dikenal pendaki dengan sebutan Surken.
Advertisement
Membersihkan Sampah di Gunung
"Petugas sudah menuju ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan mencari tahu pasti penyebab kebakaran," katanya, dikutip Antara, 19 September 2023.. Ia menyebut bahwa Alun-Alun Suryakencana kerap dijadikan lokasi membangun tenda dan tempat istirahat pendaki sebelum sampai puncak Gunung Gede. Tapi, ketika terlihat ada kebakaran, lokasi sepi dari pendaki dan belum ada yang mendirikan tenda.
Guna memastikan kejadian dan segera memadamkan api, pihaknya disebut telah mengirim petugas dibantu tim gabungan dan relawan ke lokasi. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan kebakaran dapat menjalar ke Taman Edelweis yang berjarak 150 meter dari lahan yang terbakar.
Sebelumnya, Balai Besar TNGGP juga menyuarakan gerakan membersihkan gunung. Selain mengurangi sampah yang berserakan di gunung, pihaknya juga bermaksud mengedukasi pendaki dan masyarakat umum perihal darurat penanganan sampah di gunung.
Beberapa bulan lalu, rombongan peziarah dilaporkan tersesat di Gunung Gede Pangrango,. Sebanyak 13 peziarah tersesat diduga tidak bisa menemukan jalan awal saat kembali turun gunung sejak Minggu dinihari 28 Januari 2024.
Peziarah Tersesat di Gunung Gede Pangrango
Menurut Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta Agung Priambodo, belasan peziarah tersebut masih dalam pencarian tim SAR gabungan. "Kami baru mendapat laporan pagi ini, Senin, 29 Januari 2024 bahwa ada 13 orang peziarah tersesat di Gunung Pangrango," kata Agung, Senin.
Agung menjelaskan belasan peziarah ini berangkat menuju kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui jalur Kulah Dua, Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor pada Sabtu 27 Januari 2024 sekitar pukul 16.00 WIB.
"Tujuan rombongan ini untuk ziarah ke petilasan di kawasan Gunung Pangrango," ucapnya saat itu. Informasi yang diterima, salah satu rombongan peziarah masih komunikasi dengan keluarganya pada Minggu 28 Januari 2024 sekitar pukul 17.00 WIB. Setelahnya, komunikasi terputus.
Pada 29 Januari 2024, 13 peziarah yang tersesat di Gunung Gede Pangrango berhasil ditemukan. Saat dievakuasi, dua korban dalam kondisi kaki terkilir.
"Sudah ditemukan seluruhnya di jalur Pasir Pogor. Dari 13 orang, dua diantaranya terkilir dan 11 orang kondisinya lemas, beber Agung. Menurut dia, seluruh korban dievakuasi melalui Kulah Dua Pasir Pogor, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Advertisement