Liputan6.com, Jakarta Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2024 menurun dibanding arus mudik Lebaran 2023 sebesar sampai 15% dan korban meninggal dunia turun menjadi 3%.
“Selama operasi dari mulai 4 sampai tanggal 11 April kemarin itu dibandingkan kecelakaan tahun lalu itu terjadi penurunan penurunan sampai 15% , korban meninggal dunia turun menjadi 3%,” terangnya, dikutip dari akun humas polri, Selasa (16/4/2024).
Advertisement
Kemudian faktor penyebab kecelakaan lalu lintas selama arus mudik seperti tidak jaga jarak aman 32%, saat berbelok 16%, ceroboh berubah arus 13%, dan ceroboh dan saat menyalip itu 11%.
“Penyebab faktor kecelakaan yang ada selama ini itu jaga jarak aman itu 32% kemudian saat berbelok itu 16%, ceroboh dalam saat belok, kemudian berubah arus itu 13% ceroboh dan saat menyalip itu 11%,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kasatgas III Kamseltibcarlantas menjelaskan jenis kecelakaan laka tunggal mengalami kenaikan 14% dari 79 kejadian, sedangkan antara depan-depan itu 92 kejadian naik 3%.
“Jenis-jenis kecelakaannya yang ada itu antara depan-depan itu 92 kejadian atau naik dibandingkan tahun lalu itu 3% , depan belakang itu 79 kejadian atau naik 1%, tabrakan beruntun itu turun 9% dan laka tunggal ini hampir 79 kejadian atau naik 14%,” ungkap Dirgakkum Korlantas Polri.
Lalu, Kebijakan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) yang diterapkan selama momen mudik lebaran 2024 mengalami peningkatan pelanggaran sebesar 15,9% dibandingkan tahun 2023.
“Dari data kami itu ETLE statis itu hampir naik 91% dibanding tahun lalu kemudian ETLE mobile itu naik 13% Sehingga total pelanggaran yang kita tindak itu naik 15,9%,” imbuhnya.
Peningkatan ini ditengarai perluasan kamera ETLE yang sudah tersebar di Kota/Provinsi se Indonesia sehingga lebih banyak lagi pelanggaran lalu lintas yang terdeteksi dan mendapatkan tilang elektronik.
“Peralatan ETLE kami tahun ini sudah semakin banyak hampir di tiap kota sudah ada di setiap provinsi sudah ada,” ungkapnya.
Pemudik Abaikan Aturan Ganjil Genap
Selain itu, masih banyak masyarakat yang abai akan akan kebijakan ganjil genap pada saat arus mudik 2024.
“Banyak masyarakat yang sedikit abai terhadap sosialisasi kita tentang pelaksanaan penggunaan ganjil genap sehingga itu yang perlu kita evaluasi mudah-mudahan pada saat harus balik itu bisa ditaati,” sambungnya.
Dirgakkum mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalan arus balik dipastikan kesehatan fisik dan kesehatan kendaraannya, istirahat di rest area apabila sudah lelah dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Kepada seluruh masyarakat yang akan melaksanakan arus balik lebaran tahun ini yang pertama tetap jaga kesehatan ,kesehatan kendaraan maupun kesehatan, silahkan istirahat di rest area yang sudah ada petugas, tetap patuhi patuhi aturan berlalu lintas dan petugas kami yang ada di lapangan,” tutupnya
Advertisement