Pendeta Gilbert Minta Maaf Usai Singgung Salat dan Zakat

Setelah viral di media sosial dan jadi sorotan warganet, Pendeta Gilbert langsung menyampaikan permohonan maafnya ditemani oleh Jusuf Kalla.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 16 Apr 2024, 14:05 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menerima kunjungan pendeta Gilbert Lumoindong. (Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini Pendeta Gilbert Lumoindong telah menyampaikan ucapan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang tengah ramai dibahas di media sosial.

Pasalnya, Pendeta Gilbert sempat jadi sorotan usai menyampaikan ceramah yang menyinggung tentang salat dan zakat dalam agama Islam. Video ceramahnya viral di media sosial dan mendapat kecaman dari sejumlah warganet.

Diketahui, permohonan maaf tersebut langsung disampaikan oleh Gilbert pada Senin (15/4/2024) usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya.

“Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada,” ujarnya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa penyampaian ceramahnya dan video yang viral di media sosial tidak memuat penjelasan yang lengkap karena telah dipotong-potong. Gilbert juga menuturkan bahwa ia tidak bermaksud untuk mengolok-olok umat Islam dalam ceramahnya.

“Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati. Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, sudah itu, seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai,” kata Gilbert.

Gilbert juga menjelaskan bahwa ceramah yang ia sampaikan bukan untuk khalayak umum dan diperuntukkan bagi internal jemaatnya. Diketahui, ada dua jemaat di tempatnya yang mengikuti ceramah sang pendeta yaitu jemaat gereja dan jemaat online.

“Tetapi karena jemaat kita ada dua, ada jemaat gereja dan jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu, jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum,” ucapnya.


Jusuf Kalla Berharap Seluruh Masyarakat Memaafkan

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla di kediamannya Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/4) (Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com)  

Pada kesempatan yang sama, Jusuf Kalla (JK) berharap seluruh masyarakat memaafkan Pendeta Gilbert. Serta berharap situasi tersebut tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

JK juga berharap para umat muslim tidak menilai ceramah tersebut hanya berdasarkan dari potongan video yang beredar di media sosial. Serta menyebut ada upaya editing terhadap video tersebut yang membuat adanya kegaduhan di media sosial.

“Jadi seluruh umat Islam yang sudah melihat video itu, jangan dilihat video itu sebagai hanya itu saja. Tapi sebenarnya itu ada latar belakangnya, dan ada editan yang kalau itu cukup berbahaya,” kata JK.

Sementara, Gilbert sendiri menjelaskan alasannya memilih Jusuf Kalla untuk memberikan klarifikasi dan permohonan maafnya karena JK dinilai sebagai tokoh yang berpengalaman dan diakui oleh umat Muslim.

Kemudian, menurut Gilbert, JK adalah sosok man of peace karena sudah mendamaikan keadaan-keadaan yang ada di Indonesia. Serta menilai Jusuf Kalla sebagai sosok siap untuk apa pun demi bangsa dan negara terutama demi kedamaian Indonesia.


Awal Pendeta Gilbert Viral di Media Sosial

Pendeta Gilbert Lumoindong di tengah para jemaatnya. (Dok: Instagram @pastorgilbertl https://www.instagram.com/pastorgilbertl/">https://www.instagram.com/pastorgilbertl/)

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber Pendeta Gilbert jadi sorotan publik setelah potongan video ceramahnya viral di media sosial. Diketahui, potongan ceramah tersebut menyinggung terkait zakat dan salat umat Islam.

Melalui ceramahnya, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen sementara Kristen 10 persen. Kemudian, Gilbert menjelaskan zakat 10 persen dalam Kristen membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah.

Berbeda dengan umat Islam yang harus melaksanakan salat karena hanya zakat 2,5 persen. Melalui potongan videonya,Gilbert juga sempat memperagakan gerakan yang mirip dengan gerakan salat.

“Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa,” katanya.

Sejak video tersebut viral di media sosial, banyak warganet terutama masyarakat umat Islam yang tidak terima dengan isi ceramahnya. Sehingga, pendeta Gilbert langsung mengucapkan permohonan maafnya dan memberikan klarifikasinya.


Lantas Siapa Pendeta Gilbert?

Pendeta Gilbert Lumoindong. (Dok: Instagram @pastorgilbertl https://www.instagram.com/pastorgilbertl/)

Melansir dari Merdeka Pendeta Gilbert memiliki nama lengkap Gilbert Lumoindong. Ia dikenal sebagai pendeta Indonesia yang populer dan masih banyak jadi perhatian masyarakat khususnya umat Kristiani di Indonesia.

Gilbert lahir pada 26 Desember 1966 dan dikenal sebagai seorang Kristiani taat yang bekerja sebagai seorang pendeta. Ia telah resmi menikah dengan I Reinda M Lumoindong yang juga pemimpin atau gembala sidang jemaat di gereja.

Nama Gilbert sebagai pendeta semakin populer dikenal umat Kristiani setelah ia bergabung dalam pelayanan Gospel Overseas (GO) Studio. Gilbert bekerja sebagai host program penyegaran rohani Agama Kristen di salah satu televisi swasta di tahun 1992 hingga 1997.

Sebelum menjadi pendeta, ketika kecil, Gilbert pernah divonis mengidap suatu penyakit syaraf otak sehingga kemampuan otaknya berangsur menurun. Namun, orangtua Gilbert kerap mendatangi suatu Persekutuan Doa (PD) untuk memohon doa kepada Tuhan.

Kemudian, Gilbert juga sering hadir dalam ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang padahal diperuntukkan untuk orang dewasa. Keajaiban sempat terjadi kepada Gilbert karena belum genap sepuluh tahun, ia mengalami kesembuhan dan kemampuan otaknya berkembang.

Saat itu, Gilbert bahkan sering mendapat predikat juara kelas dan lulus dari SMA dengan nilai ujian terbaik. Sementara, pertama kali Gilbert berkhotbah ketika dia diberi amanah untuk menjadi pembicara karena pembicara yang asli harus absen.

Pada usia remaja, Gilbert sudah aktif sebagai pengkhotbah di organisasi pemuda Kristen dan sering mendapatkan pujian dan sambutan positif atas khotbahnya. Ia juga menyelesaikan pelatihan School of Ministry dan mengikuti kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya