Liputan6.com, Tokyo - Toyota, produsen otomotif asal Jepang akan 'meluncurkan' kendaraannya ke Bulan melalui sebuah misi ruang angkasa NASA yang bernama Artemis.
Toyota akan berperan sebagai pemasok mobil ruang angkasa bernama Lunar Cruiser yang akan digunakan untuk menghidupkan kembali misi eksplorasi berawak di tetangga terdekat Bumi tersebut.
Advertisement
Melansir Nikkei Asia, Administrator NASA, Bill Nelson, dan Menteri Sains dan Teknologi Jepang, Masahito Moriyama, menandatangani dokumen yang merinci keterlibatan Jepang dalam proyek Artemis pada pekan lalu.
Langkah ini secara resmi diumumkan di tengah kesibukan aktivitas pertemuan puncak antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden AS Joe Biden di Washington, di mana kedua negara menegaskan kembali niat mereka untuk memperdalam kerja sama dalam eksplorasi ruang angkasa.
Kerja sama dengan Toyota ini diperantarai badan antariksa Jepang, JAXA yang telah menandatangani perjanjian dengan NASA.
Mengembangkan Lunar Cruiser bersama JAXA sejak 2019, Toyota memproyeksikan akan mengirim kendaraan tersebut pada 2031 menjelang misi Artemis pada 2032. Mitsubishi Heavy Industries juga terlibat dalam proyek kerja sama JAXA dengan NASA ini.
Lunar Cruiser dirancang untuk berfungsi sebagai kendaraan berkemah di Bulan, memberikan fasilitas bagi astronot untuk berkemah dan beraktivitas di dalam tanpa harus mengenakan pakaian antariksa karena tekanan udara yang terkontrol.
Kendaraan ini diharapkan mampu membawa dua astronot hingga 20 kilometer per hari dan akan melakukan berbagai tugas seperti mensurvei tanah dan sumber daya bawah tanah di daerah sekitar kutub selatan Bulan selama sekitar satu bulan.
Pengembang menargetkan umur operasionalnya akan sekitar 10 tahun, dengan total jarak tempuh sekitar 100.000 kilometer.
Toyota melengkapi mobilnya dengan teknologi baterai yang menghasilkan hidrogen menggunakan sinar matahari, serta ban yang dapat berjalan di atas pasir halus Bulan.
Potensi Kontribusi Lunar Cruiser Pada Capaian Netralitas Karbon
Inovasi Lunar Cruiser yang melibatkan upaya pengembangan sistem berbasis energi matahari, air, dan Hidrogen di Bulan tidak hanya bertujuan untuk eksplorasi luar angkasa, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong pencapaian netralitas karbon di Bumi.
Sebagai contoh, teknologi ini dapat digunakan sebagai penyedia sumber energi berkelanjutan bagi desa-desa terpencil atau kamp pengungsi di daerah konflik, serta dapat digunakan dalam pembangunan pusat evakuasi bencana dan kapal laut.
Toyota berharap bahwa proyek ini akan mewujudkan visi sebuah kota masa depan di mana akses mobilitas mudah, aman, dan berkelanjutan tersedia bagi semua orang, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Di saat itu pula solusi bahan bakar alternatif yang berkelanjutan bisa diwujudkan.
Advertisement