Jawaban Tak Terduga Gus Baha soal Baik Mana Amal Dipamerkan dengan yang Disembunyikan

Pakar Tafsir Al-Qur’an yang merupakan santri kesayangan Mbah Moen, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membahas secara gamblang perihal baik mana amal yang dipertontonkan atau dipamerkan dibandingkan sengan yang tidak dipamerkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2024, 22:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Pakar Tafsir Al-Qur’an KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membahas secara gamblang perihal baik mana amal baik yang dipertontonkan atau dipamerkan dibandingkan dengan yang tidak dipamerkan.

Hal ini beliau sampaikan untuk menjawab permasalahan seputar amal baik yang kerap kita lihat, baik di dunia nyata ataupun maya.

Dengan pertanyaan yang sama esensinya, amal baik, misalnya seperti sedekah tatkala diperlihatkan maka apakah hal ini merupakan perbuatan yang tercela atau tidak?

“Baik yang mana amal dipertontonkan sama tidak?” tanya Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @AlGhifari27, Senin (16/04/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pandangan Imam Ghazali

Gus Baha (SS: YT Laduni ID)

Menjawab permasalahan ini, alumnus ponpes Sarang, Rembang ini menyitir pendapat Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang mengatakan bahwa jika bisa menjaga dari riya, maka memperlihatkan amal itu baik.

“Terus kata Imam Ghazali, kalau orang itu bisa jaga tidak riya, maka sebaiknya dipertontonkan karena kebaikan harus yang muncul bukan yang tidak baik yang muncul,” paparnya.

Gus Baha pun mengkritisi orang yang selalu menganggap baik menyembuyikan amal kebaikan. Meskipun beliau tidak memungkiri amal perbuatan baik yang disembunyikan itu juga baik karena bisa menjaga dari riya, namun bukan berarti memamerkan amal itu selalu buruk.

Gus Baha kembali menandaskan untuk menolak faham menutup diri atau menyembunyikan amal baik itu merupakan suatu kebaikan dan menganggap pamer amal itu selalu buruk dengan mencontohkan bahwa syarat Nabi itu salah satunya ialah mengumumkan kalau dirinya itu Nabi. Tujuannya tiada lain agar diketahui.

“Jadi, orang yang terlalu mendewa-dewakan humul, humul itu menutup diri, oke itu baik karena dengan humul dengan menutup diri, anda tidak riya, anda tidak pamer,” terangnya

“Tapi kata Imam Ghazali, kamu juga harus ingat, di antara syaratnya nabi itu harus mengumumkan kalau beliau itu seorang nabi. Coba kalau nabi shalatnya nggak diperlihatkan, kamu harus salat yang benar, caranya gimana ya Rasulullah? itu rahasia, bingung tidak kira-kira,” tandasnya.

Pun demikian halnya dengan pembelajaran sholat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, tentu saja dengan cara memperlihatkan kepada para sahabat-sahabatnya.

“Tapi Nabi bersabda: Shollu kamaa raaitumuuni ushalli, ya sudah kamu salat niru saya salat. Berarti nabi salatnya diperlihatkan apa disembunyikan? Diperlihatkan,” tandasnya.

“Jadi begitu juga saya berkali-kali bilang orang tahu kalau itu bidan yang berdasar tulisan, itu bidan tahu kalau itu dokter gigi ya itu dokter gigi,” pungkasnya.


Pamer Sedekah Itu Baik, Ini Dalilnya

Ilustrasi sedekah. (Photo copyrigt by Freepik)

Al-Qur’an menerangkan meskipun sedekah yang dilakukan secara terang-terangan dengan tanpa niat riya sedikitpun, maka terkategori baik sekali.

Berikut firman Allah SWT yang menerangkan perihal menampakkan sedekahnya ialah perbuatan yang sangat baik dan tetap bisa menghapus dosa-dosa yang telah ia lakukan.

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ 

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 271) 

Berdasarkan ayat di atas, perbuatan menampakan sedekah selain merupakan hal yang sangat baik juga bisa menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. 

Mengutip Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menerangkan perihal maksud ayat di atas. Maksud إِن تُبْدُوا۟ الصَّدَقٰتِ ( Jika kamu menampakkan sedekah(mu)) ialah jika kalian menampakkan sedekah kalian, maka itu adalah sesuatu yang baik. 

Sedangkan kalimat  وَإِن تُخْفُوهَا (Dan jika kamu menyembunyikannya ) ialah jika kalian mengeluarkan sedekah secara rahasia dan kalian tetap bisa menyalurkannya kepada orang-orang fakir maka itu adalah lebih baik bagi kalian. 

Dan keutamaan ini ada pada sedekah sunnah, adapun pada (zakat) sedekah wajib maka tidak terdapat keutamaan untuk menyembunyikannya. Bahkan dikatakan bahwa menampakkannya lebih baik.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya