Keterangan Ibnu Abbas tentang Letak Tembok Ya’juj dan Ma’juj

Hingga saat ini keberadaan tembok Ya’juj dan Ma’juj ini masih menjadi misteri dan menjadi perdebatan di kalangan sejarahwan. Akan tetapi terdapat keterangan dari Ibnu Abbas perihal letak tembok ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2024, 03:20 WIB
Ilustrasi tembok Ya'juj dan Ma'juj (SS: YT Jazirah Ilmu)

Liputan6.com, Cilacap - Ya’juj dan Ma’juj merupakan salah satu di antara banyaknya makhluk yang nantinya akan muncul sebagai tanda-tanda kiamat. Keluarnya Ya'juj Ma'jud tercantum dalam ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.

Berdasarkan riwayat, Ya’juj dan Ma’juj dikurung dengan tembok raksasa nan kukuh yang dibuat oleh Raja Dzulqarnain.

Tembok inilah yang hingga saat ini menjadi pelindung dari keganasan Ya’juj dan Ma’juj yang memiliki sifat perusak. Banyak yang bertanya-tanya perihal lokasi tembok Dzulqarnain ini.

Hingga saat ini keberadaan tembok Ya’juj dan Ma’juj ini masih menjadi misteri dan menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Salah satu versinya adalah keterangan dari Ibnu Abbas mengenai letak tembok ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ya’juj dan Ma’juj dalam Al-Qur’an

Ilustrasi barisan unta yang sedang berjalan di gurun pasir. (dok. Unsplash/ Sergey Pesterev)

Menukil konsultasisyariah.com, Allah menyebutkan Yakjuj dan Makjuj dua kali dalam al-Quran.

1. Allah sebutkan di surat al-Kahfi, ketika Allah bercerita tentang Dzul Qarnain yang membangun benteng Yakjuj dan Makjuj,

قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا . قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا

Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. (QS. Al-Kahfi: 94 – 95) 

2. Allah ceritakan dalam konteks menyebutkan tanda hari kiamat,

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit) (QS. Al-Anbiya: 96)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan keberadaan Yakjuj dan Makjuj sebagai bagian dari tanda kiamat. Beliau bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدُّخَانُ، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ، وَمَأْجُوجَ

Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat ada 10 tanda: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dukhan, adanya Dabbah (hewan melata yang bisa memberi tanda), dan keluarnya Yakjuj dan Makjuj…. (HR. Ahmad 16144, Abu Daud 4311 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Dari informasi yang kita dapatkan di atas, kita menyimpulkan bahwa

1. Yakjuj dan Makjuj sudah ada sejak masa silam. Bahkan sudah ada sejak zaman Dzulqarnain

2. Yakjuj dan Makjuj sebelum keluar, mereka berada di balik benteng yang dibuat Dzulqarnain

3. Yakjuj dan Makjuj akan dikeluarkan di masa mendatang, sebagai bagian dari tanda hari kiamat. Artinya, benteng Dzulqarnain itu akan rusak dan mereka akan keluar.


Terletak Diantara 2 Gunung

Ilustrasi malam hari. (Foto oleh Drift Shutterbug: https://www.pexels.com/id-id/foto/pemandangan-gunung-yang-indah-saat-sore-2085998/)

Keterangan yang Allah sebutkan dalam al-Quran, bahwa Yakjuj dan Makjuj berada di dekat sebuah tempat antara dua gunung.

حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا  قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi: 93-94).


Di Manakah 2 Gunung Itu?

Ilustrasi Bohemian Paradise (Johny Johnys/Unsplash)

Terdapat riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, yang menjelaskan, 

حتى إذَا بَلَغَ بينَ السَّدَّيْنِ، قال الجبلين: الردم الذي بين يأجوج ومأجوج، أمتين من وراء ردم ذي القرنين، قال الجبلان: أرمينية وأذربيجان

“Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung” kata Ibnu Abbas: dua gunung adalah benteng yang menghalangi Yakjuj dan Makjuj, dua umat di balik benteng Dzulqarnain. Beliau mengatakan, dua gunung itu adalah Armenia dan Azerbaijan. (Tafsir at-Thabari 16/16, Ma’ani al-Quran 4/293, al-Muharrar al-Wajiz 3/541, dan Zadul Masir 5/189).

Riwayat yang kita sebutkan di atas, bagian dari ijtihad Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma. Ada juga yang mengatakan bahwa benteng itu ada di Cina. Dan mengenai realita sejatinya, tidak ada yang tahu kecuali Allah. Dan Allah tidak memberikan keterangan yang rinci mengenai tempat itu.

Karena itu, sikap yang bisa kita kedepankan adalah mengembalikannya kepada Allah. Dan kita tidak perlu terlalu penasaran dengan informasi semacam ini. Kita ketahui maupun tidak kita ketahui, tidak berpengaruh pada amal ibadah kita. Sehingga tidak perlu dicari.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya