Liputan6.com, Padang - Sebanyak 2.000 anak di Kota Padang, Sumatera Barat mengalami gejala stunting. Angka tersebut setara dengan empat persen total balita di kota ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Eri Sendjaya menyampaikan angka 2.000 tersebut dari 51 ribu balita yang telah diukur tinggi badannya berdasarkan usia.
Advertisement
"Namun demikian penanganan stunting di Kota Padang saat ini berada dalam jalur yang tepat," katanya melalui siran pers, dikutip pada Selasa (16/4/2024).
Menurutnya, meskipun angka stunting masih ada, Pemko Padang optimis upaya penanggulangan yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang positif dengan penurunan drastis jumlah keluarga yang berisiko stunting.
Pada 2022, tercatat 37 ribu keluarga di Kota Padang yang dikategorikan berisiko stunting. Lalu 2023, angka tersebut turun menjadi 23 ribu keluarga.
"Penurunan ini menunjukkan hasil yang psitif dalam upaya menangani stunting," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Padang hingga mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Kami yakin dengan kerja sama semua pihak, target penurunan stunting di Kota Padang dapat tercapai," sebutnya.