Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan Selasa, 16 April 2024. Lalu bagaimana Kalbe Farma (KLBF) hadapi pelemahan rupiah?
Dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2024) kurs rupiah ditutup melemah 328 poin atau 2,07 persen menjadi Rp 16.176 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 5 April 2024 sebesar 15.848 per dolar AS.
Advertisement
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menuturkan, rupiah melemah terhadap dolar AS berdampak menaikkan harga pokok. Namun, pihaknya melihat ada tren beberapa bahan baku alami penurunan harga dalam dolar AS dari harga tahun lalu. “Jadi kita masih ada harapan terjadi kompensasi plus minusnya. Mudah-mudahan rupiah tidak terus melemah,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Seiring pergerakan mata uang, Vidjongtius mengatakan, Perseroan selalu siapkan natural hedge di neraca melalui saldo kas dalam mata uang asing setara USD 50-USD 60 juta. “Tapi jika diperlukan, Kalbe bisa melakukan tambahan swap atau forward buying,” kata dia.
Selain rupiah melemah, Perseroan juga antisipasi dampak konflik di Timur Tengah. "Kita antisipasi dampak perang sekitar teluk yang mungkin menganggu mata rantai supply bahan baku dan logistik dari Eropa,” kata Vidjongtius.
Sementara itu, kinerja keuangan Perseroan sepanjang 2023 beragam. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan tetapi laba merosot. Pada 2023, penjualan Perseroan naik 5,2 persen menjadi Rp 30,44 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 28,93 triliun.
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 18,19 persen menjadi Rp 2,76 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,38 triliun.
Buyback Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah saham KLBF yang dibeli kembali maksimal 625 juta saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan buyback saham pada 16 Mei 2024-15 Mei 2025.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 1 triliun dengan jumlah saham maksimal 625 juta lembar saham,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam keterbukaan informasi BEI.
Perseroan akan memakai dana internal untuk buyback saham KLBF. Adapun Perseroan perkirakan dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp 45 miliar. Untuk harga buyback, Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham maksimal sebesar Rp 1.600 per saham.
Vidjongtius menuturkan, pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI. Perseroan akan memakai jasa dari perantara pedagang efek.
"Pembelian kembali saham diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental,” ujar dia.
Vidjongtius mengatakan, pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.
Pelaksanaan buyback saham akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pembelian kembali saham dan mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023.
Advertisement
Belanja Modal 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1 triliun pada 2024. Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho menerangkan belanja modal itu utamanya akan digunakan untuk menunjang operasional perseroan. Angka belanja modal tahun depan juga tak jauh berbeda dengan belanja modal 2023.
"Untuk tahun depan, perseroan menyiapkan belanja modal di kisaran Rp 700 miliar-Rp 1 triliun. Belanja modal akan dialokasikan untuk penambahan kapasitas, pemeliharaan rutin dan kebutuhan IT," kata dia kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (30/12/2023).
Untuk tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal Rp 1 triliun pada 2023. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi perseroan.
Selain itu, anggaran belanja juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan. Kalbe akan mengupayakan tercapainya target 2023 dan mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih baik pada 2024. Kalbe juga memiliki target internal ke arah pemulihan profitabilitas untuk 2024.
Sinyal Tebar Dividen?
Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berkomitmen untuk memberikan imbal hasil yang baik bagi para pemegang saham. Artinya, Kalbe Farma siap untuk membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen saham.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Kartika Setiabudy menuturkan, pihaknya memiliki kebijakan untuk melaksanakan pembagian dividen secara rutin setiap tahun di kisaran 45-55 persen dari laba bersih.
"Terkait dividen, Kalbe Farma memiliki kebijakan untuk melaksanakan pembagian dividen secara rutin di setiap tahunnya di kisaran 45-55 persen dari laba bersih," kata Kartika dalam hasil Public Expose 2023, ditulis Jumat (1/12/2023).
Menurut ia, hal tersebut merupakan bentuk komitmen Kalbe Farma untuk memberikan imbal hasil yang baik bagi para pemegang saham.
Di samping itu, ia mengaku terdapat berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja laba tahun ini, seperti dampak turunnya penjualan karena produk Covid-19 tahun sebelumnya, tingginya harga bahan baku dan peningkatan biaya operasional dengan normalisasi aktivitas setelah pandemi.
Meski demikian, Kalbe akan mengupayakan tercapainya target 2023 dan mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih baik pada 2024. Kalbe juga memiliki target internal ke arah pemulihan profitabilitas untuk 2024.
"Kalbe akan memberikan informasi lebih lanjut di awal tahun 2024 setelah proses budgeting selesai," ujar dia.
Advertisement