Meghan Markle Dituduh Merundung Staf Kerajaan Inggris, Mantan Ajudannya Buka Suara

Tinjauan kasus ini didanai secara pribadi oleh Ratu Elizabeth II dan ditangani penyelidik independen pada Maret 2021 setelah dua staf kerajaan mengaku telah diintimidasi saat bekerja untuk Meghan Markle.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Mei 2024, 20:43 WIB
Meghan Markle berbicara di atas panggung di The Archewell Foundation Parents' Summit: Mental Wellness in the Digital Age selama Project Healthy Minds' World Mental Health Day Festival 2023 di Hudson Yards, New York City, Amerika Serikat, 10 Oktober 2023. (Bryan Bedder/Getty Images for Project Healthy Minds/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan ajudan Meghan Markle, Samantha Cohen, akhirnya mengonfirmasi bahwa ia adalah salah satu dari 10 staf kerajaan yang diwawancarai dalam penyelidikan Istana Buckingham atas tuduhan perundungan yang ditujukan terhadap Duchess of Sussex. Cohen bekerja untuk keluarga kerajaan sejak 2001.

Melansir NY Post, Rabu (17/4/2024), ia jadi sekretaris pribadi Meghan pada 2021 ketika keluhan bahwa mantan bintang Suits itu menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat pertama kali muncul. Cohen menyebut, jabatan itu semula hanya akan diemban selama enam bulan, tapi ia bertahan selama 18 bulan.

"Kami tidak dapat menemukan pengganti saya," katanya dalam wawancara dengan surat kabar Australia Herald Sun. "Ketika kami berhasil (menemukan penggantinya), kami mengajak mereka tur ke Afrika bersama Harry dan Meghan untuk menunjukkan pada mereka bagaimana caranya (bekerja untuk pasangan Sussex), tapi mereka berhenti (kerja) saat berada di Afrika."

Cohen berhenti bekerja untuk para bangsawan Inggris pada 2019. Tuduhan perundungan sendiri muncul hanya beberapa hari sebelum Meghan dan Pangeran Harry melakukan wawancara bombastis dengan Oprah Winfrey.

Tinjauan kasus ini didanai secara pribadi oleh Ratu Elizabeth II dan ditangani penyelidik independen pada Maret 2021 setelah dua staf kerajaan mengaku telah diintimidasi saat bekerja untuk Meghan. Tim kuasa hukum Duchess membantah segala tuduhan penindasan dan menyebutnya sebagai "kampanye kotor yang penuh perhitungan."

Tuduhan yang diajukan termasuk Meghan diduga membuat asistennya menangis dan memperlakukan orang lain dengan sangat buruk sehingga mereka berhenti bekerja. Investigasi selesai pada Juni 2022, dan meski seorang ajudan senior kerajaan mengklaim temuan tersebut menghasilkan perubahan, mereka juga mengatakan hasil penyidikan itu tidak akan pernah dipublikasikan.


Tidak Diungkap Lebih Jauh

Meghan Markle bahas soal bullying di SXSW. (dok. Astrida Valigorsky / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

"Penyidikan telah selesai. Rekomendasi mengenai kebijakan dan prosedur telah kami laksanakan," kata Michael Stevens, bendahara Ratu, dalam keterangannya saat itu. "Tapi, kami tidak akan berkomentar lebih jauh. Saya pikir, tujuannya telah tercapai karena pelajaran telah dipetik."

Baru-baru ini, Meghan kembali eksis di depan kamera saat menemani Pangeran Harry menghadiri pertandingan polo amal pada Jumat, 12 April 2024. Ia bahkan mendaratkan ciuman di bibir suaminya saat timnya, Sentebale, memenangkan trofi.

Mengutip Hello, Minggu, 14 April 2024, Duke of Sussex bertanding melawan tim teman lamanya, Nacho Figueras, di Royal Salute Polo Challenge. Sentebale memenangkan babak pertama dengan skor 1-0 meski Harry tidak menyumbang poin. Pada babak kedua, Harry berhasil mencetak satu poin dan memastikan posisi timya sebagai juara hari itu.

"Kerja bagus semuanya," kata Meghan saat menyelamati tim Sentebale seraya menyerahkan trofi kemenangan. Hadiah uang dari pertandingan tersebut selanjutnya didonasikan pada badan amal Harry, Sentebale.


Bertanding untuk Badan Amal

Pangeran Harry dan Meghan Markle. (AP Photo/Martin Meissner)

Di kesempatan itu, Meghan tampil berbalut gaun Heidi Merrcik berbahan sutra gading dan rami seharga 515 dolar AS (sekitar Rp8,3 juta) dengan aksen belahan kecil di perutnya dan pita besar di belakang leher. Ia memadukannya dengan sepatu hak runcing Aquazzura saat berjalan di lapangan berumput di Wellington, Florida. 

Ibu dua anak itu juga terlihat memakai perhiasan vintage Channel yang belum pernah dipakai sebelumnya. Melengkapi penampilan, ia menenteng tas mungil bertali rantai emas dari Valentino. 

Harry dan Pangeran Seeiso dari Lesotho mendirikan Sentebale pada 2006 sebagai jawaban terhadap kebutuhan anak-anak dan remaja yang tinggal di negara Afrika bagian selatan. Nama badan amal tersebut, Sentebale, berarti jangan lupakan saya dalam bahasa Sesotho di Lesotho dan mewakili janji untuk mengingat dan membantu anak-anak yang rentan.

Pekan lalu, pasangan Sussex mengumumkan proyek terbaru mereka bersama Netflix. Bukan hanya satu, tapi ada dua proyek nonfiksi yang bakal digarap keduanya.

Kabar itu pertama kali disampaikan Deadline. Serial pertama akan menampilkan Meghan membawakan program bertema "merayakan kesenangan memasak, berkebun, hiburan, dan persahabatan." Program tersebut akan diproduksi Sony Pictures Television, yang juga bertanggung jawab di balik program The D’Amelio Show (Hulu) dan Leah Remini: Scientology & the Aftermath (A&E).


Ragam Proyek Meghan dan Harry

Pangeran Harry dan Meghan Markle mengunjungi New Zealand House di London, Selasa (19/3). Pangeran Harry dan Meghan Markle menempatkan karangan bunga di luar gedung sebagai penghormatan kepada para korban serangan teror di Christchurch. (AP/Alastair Grant)

Mengutip NY Post, Jumat, 12 April 2024, otak kreatif program itu adalah Leah Hariton, sementara sutradaranya, yakni Michael Steed. Meghan akan jadi salah satu produser eksekutifnya.

Di sisi lain, Harry akan menggarap proyek bertema polo, olahraga kesukaannya. Menurut Page Six, adik Pangeran William itu diprediksi akan jadi kameo dalam proyek tersebut. Serial tersebut akan diproduksi Boardwalk Pictures. Pembawa acaranya adalah Milos Balac, sedangkan Harry dan Meghan akan jadi salah dua produser eksekutifnya.

Meghan dan Harry memiliki sejarah dengan Netflix sejak menandatangani kontrak tahunan pada 2020 di bawah nama perusahaan Archewell Productions. Pada 2022, mereka meluncurkan serial dokumenter kontroversial Harry & Meghan yang terdiri dari enam episode.

Pasangan Sussex juga membuat serial wawancara Live to Lead yang mencakup antara lain obrolan dengan Greta Thunberg dan Gloria Steinem. Selain itu, mereka dilaporkan akan menggarap film untuk diputar di Netflix.

"Mereka memiliki sejumlah (proyek) tanpa naskah yang sedang dikerjakan bersama Brandon (Brandon Reigg, Wakil Presiden Serial Tanpa Naskah dan Dokumenter Netflix)," ucap Chief Content Officer Netflix Bela Bajaria, dikutip dari Hello, 2 Februari 2024.

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya