Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 46 ribu ton sampah dari kawasan Bandung Raya ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), pasca Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtyas, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti sampai hari pertama Idulfitri mencapai 46 ribu ton dan trennya masih terus meningkat.
"Sampah yang dibuang ke Sarimukti 46 ribu ton yang kita terima sampai hari H Idulfitri kemarin, dan trennya terus meningkat," ujar Prima dalam siaran medianya, Bandung, Rabu (17/4/2024). Lebih lanjut Prima berharap, kuota 1.600 ton per hari bisa digunakan bijak dan efisien hingga akhir April 2024 sesuai surat edaran. Masa pakai TPA Sarimukti realtif aman sampai 2028 seiring mulai beroperasinya TPPAS Legoknangka.
"Kami masih memberikan kuota sampai dengan akhir April yang sudah kami sampaikan di surat edaran agar kiranya kuota tersebut bisa digunakan sebijak dan seefisien mungkin," kata Prima.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman meninjau TPA Sarimukti guna mengecek pengelolaan sampah Bandung Raya pasca lebaran. Dari hasil tinjauannya, Herman menyebut pengelolaan sampah di TPA Sarimukti selama Lebaran berjalan normal. Herman tidak mendapat laporan ada penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara Bandung Raya.
"Hari kedua Lebaran sudah mulai efektif kembali dan sampai hari ini tidak mendapatkan laporan adanya penumpukan sampah di tempat-tempat tertentu. Artinya overall pengelolaan sampah di Bandung Raya relatif aman," ucap Herman, Selasa (16/4/2024).
Dari empat zona pengelolaan sampah di TPA Sarimukti, hanya zona 2 dan 3 saja yang saat ini beroperasi.
Zona 1 dan zona 4 kini sedang diperbaiki akibat kebakaran beberapa waktu lalu. Namun demikian masyarakat tidak perlu khawatir sebab Pemda Provinsi Jabar saat ini sedang menyiapkan zona 5 untuk antisipasi penumpukan. "Jadi ada empat zona, zona 1 dan 4 sedang kita recovery karena ada musibah kebakaran, yang beroperasi sekarang hanya zona 2 dan 3," terang Herman.
"Untuk antisipasi kita sekarang sedang menyiapkan zona 5 atau zona perluasan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir sampah bisa kita kelola tapi tetap kami butuh partisipasinya kelola sampah dengan bijak sejak dari rumah," tambah Herman.
Daya tampung TPA Sarimukti per hari yaitu 2.000 ton. Jumlah tersebut turun menjadi 1.000 ton per hari pasca-kebakaran. Herman menuturkan, saat Lebaran pihaknya memberikan toleransi sampai 1.600 ton per hari.
"Mudah-mudahan pasca - Idulfitri bisa kembali lagi ke 1.000 ton per hari untuk empat wilayah yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat. Karena itu kami mohon warga di empat wilayah ini agar bijak mengelola sampah sejak dari rumah," ungkap Herman.
Baca Juga
Advertisement
10.065 Truk Sampah selama Ramadan
Sebelumnya, Prima Mayaningtyas mengaku TPK Sarimukti menerima rata-rata 1.611,23 ton sampah atau sekitar 347 truk per hari dari Bandung Raya selama Ramadan 2024.
"Jadi keseluruhan selama Ramadan adalah total ritasi 10.065 truk, total tonase sebanyak 46.726,06 ton," kata Prima, Bandung, Jumat, 12 April 2024.
Prima mengatakan rincian jumlah sampah dari masing-masing kota dan kabupaten di Bandung Rata tersebut dengan pembagian volume, Kota Bandung total tonase sebesar 32.807,35 ton, Kota Cimahi total tonase sebesar 4.066,47 ton, Kabupaten Bandung total tonase sebesar 5.669,64 ton, dan Kabupaten Bandung Barat total tonase sebesar 4.182,61 ton.
"Bisa dibilang selama Ramadan tahun ini, sampah dari wilayah Bandung Raya yang ditampung di TPK Sarimukti bisa terkelola dengan baik," ujar Prima.
Prima menjelaskan, dari data yang ada, Kota Bandung masih menempati urutan tertinggi volume sampah yang dibuang ke TPK Sarimukti.
Hal itu karena Kota Bandung merupakan kota metropolitan yang berpotensi menghasilkan sampah lebih banyak.
"Volume sampah dari Kota Bandung terbanyak, kedua dari Kabupaten Bandung, ketiga dari Kabupaten Bandung Barat, dan keempat dari Kota Cimahi," ucap Prima.
Prima juga menegaskan, penanganan sampah di Sarimukti selama Ramadan 2024 cukup lancar, tidak ada kendala yang berarti, sehingga sampah terkelola dengan baik.
Advertisement
Jam Operasional TPK Sarimukti
DLH Provinsi Jawa Barat melakukan penyesuaian jam operasional Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat selama Ramadan dan Idulfitri 2024.
Melalui surat yang ditandatangani secara elektronik oleh Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias, penyesuaian jam operasional itu dilakukan dalam rangka efektivitas kinerja pelayanan operasional TPK Sarimukti pada bulan Ramadan dan Idulfitri.
Berdasarkan siaran media yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penyesuaian jam operasional tersebut mengacu pada Surat Edaran Nomor : 1707/PBLS.04/DLH tentang Penetapan Jam Operasional TPK Sarimukti pada Bulan Ramadan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
Penyesuaian TPK Sarimukti, terhitung tanggal 12 Maret - 8 April 2024, jam operasional pukul 05.00 - 16.30 WIB.
Untuk tanggal 9 April, jam operasional mulai pukul 05.00 - 05.00 WIB. Sedangkan, pada 10 April (Hari Raya Idulfitri 1445 H), jam operasional akan ditutup sementara.
TPK Sarimukti akan kembali buka pada 11 April dengan jam operasional mulai pukul 08.00 - 18.00. Mulai tanggal 12 April hingga seterusnya jam operasional TPK Sarimukti mulai pukul 05.00 - 18.00 WIB.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 8 Maret 2024 tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Kepala DLH Kabupaten Bandung Barat, Kepala DLH Kota Cimahi, dan Kepala DLH Kabupaten Bandung.
Kapasitas IPL TPK Sarimukti
Mengutip laman Citarum Harum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Tempat Pembuangan Akhir/Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPA/TPST) Dinas Lingkungan Hidup segera membenahi Instalasi Pengolahan Leachate (IPL) TPA Sarimukti pada Juni 2021 lalu.
Kegiatan pembangunan berasal dukungan pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kepala UPTD Pengelola TPA Sarimukti Jabar Edi Bahtiar mengatakan, pembenahan IPL TPA Sarimukti dilakukan guna menambah kapasitas pengolahan air lindi.
Untuk diketahui IPL direncanakan untuk mengolah lindi dengan kapasitas maksimal 6-8 liter/detik dengan jumlah sampah yang ditimbun sebesar 1.200 ton/hari yang diperuntukkan untuk tiga Kota/kabupaten yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Namun pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bandung turut menggunakan TPA Sarimukti dikarenakan TPA Babakan yang terletak di Desa Arjasari Kecamatan Ciparay ditutup oleh warga.
"Berdasarkan hasil data sampah yang masuk pada Tahun 2020, sampah yang ditimbun pada saat ini berjumlah mencapai 2.000 ton lebih/hari sehingga berdampak pada peningkatan debit lindi yang pada saat ini dapat mencapai 14 Liter/detik pada musim hujan yang pada akhirnya menambah beban pada unit-unit pengolahan yang ada," ujar Edi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/5/2021).
Diakui dia, keterbatasan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan serta keterbatasan SDM yang memadai sehingga kondisi operasional penimbunan dan IPL menjadi kurang optimal.
"Alhamdulillah pada Tahun Anggaran 2021 telah dialokasikan biaya untuk Peningkatan IPL yang berasal dari pinjaman daerah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 11,4 miliar," kata dia.
Saat ini, lanjut dia, proses lelang telah selesai dilaksanakan dan selanjutnya pada Bulan Juni 2021 pihak pelaksana pemenang lelang akan memulai proses konstruksi, diharapkan pada Bulan November 2021 IPL TPA Sarimukti telah dapat dioperasionalkan dengan sistem yang baru.
Selain itu, Edi mengungkapkan upaya lain yang akan dilakukan untuk peningkatan operasi IPL sebagai langkah untuk memenuhi baku mutu, di antaranya perbaikan sistem operasional IPL dan penimbunan sampah dengan mengintensifkan sistem penutup tanah mingguan pada area penimbunan sampah. Selain itu, penambahan aktivator pada kolam stabilisasi, kolam anaerobik dan aerobik.
"Mengaktifkan kembali sistem resirkulasi lindi ke arah timbunan sampah dan menambah jumlah petugas operasional IPL," terang dia.
Pihak dia pun melakukan optimalisasi operasional IPL dengan sumber daya yang tersedia, meliputi pengurasan kolam anaerobik dan aerobic, perbaikan posisi pipa dan pompa blower, perbaikan mesin aerator dan blower, pengadaan mesin surface aerator, dan penggantian media filtrasi.
"Selanjutnya, kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat meningkatkan upaya pengurangan sampah dari sumbernya sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti, selain itu dapat mengurangi biaya pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah. Yang tak kalah penting juga peningkatan upaya partisipasi masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah sejak dari sumbernya harus ditingkatkan," tutur Edi.
Advertisement