Jelang Kunjungan Paus Fransiskus, Gereja Singapura Imbau Umat Katolik Waspada Penipuan Tiket Misa

Umat Katolik Singapura diimbau untuk mewaspadai penipuan terkait perayaan ekaristi yang dipimpin Paus Fransiskus.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Apr 2024, 16:10 WIB
Gereja Katolik Katedral di Singapura, Cathedral Of The Good Shepherd. (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Singapura - Gereja Katolik di Singapura pada Senin (15 April 2024) memperingatkan umat Katolik terkait penipuan menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke negara itu pada bulan September mendatang.

"Kami telah menerima laporan tentang individu atau kelompok yang mencoba melakukan phishing dan memperoleh informasi pribadi dengan salah menggambarkan diri mereka sebagai orang yang terkait dengan proses tiket misa kepausan," kata Keuskupan Agung Katolik Roma Singapura, seperti dilansir CNA, Rabu (17/4/2024). 

"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak menjadi korban penipuan ini. Tiket untuk misa kepausan, jika tersedia, tidak dipungut biaya."

Keuskupan Agung Singapura juga menyarankan masyarakat untuk tidak memberikan informasi pribadi dalam situs web atau individu lain, yang mengaku menawarkan tiket atau informasi tentang kunjungan paus.

Pihak gereja menambahkan bahwa satu-satunya sumber informasi sah terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Singapura adalah lewat situs resminya.

Adapun Paus Fransiskus (87) akan mengunjungi Singapura dari 11 hingga 13 September 2024, sebagai destinasi terakhir dalam perjalanannya ke Asia.

Sebelum itu, Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3 hingga 6 September dan Timor Leste pada 9 hingga 11 September 2024.


Perjalanan Panjang Paus Fransiskus

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Terlepas dari pertemuan resmi, Paus Fransiskus diperkirakan akan mengadakan perayaan ekaristi pada 12 September. Pihak keuskupan menambahkan bahwa informasi lebih lanjut mengenai kunjungannya akan "dirilis secara bertahap pada waktunya".

Ini akan menjadi perjalanan terpanjang bagi Paus Fransiskus, yang melibatkan lebih dari 30 jam penerbangan serta serangkaian pertemuan dan misa, sejak ia menjadi pemimpin Gereja Katolik sedunia pada tahun 2013.

Terakhir kali seorang Paus mengunjungi Singapura adalah pada tahun 1986 ketika Yohanes Paulus II singgah selama lima jam sebagai bagian dari tur Asia-Pasifik yang mencakup Bangladesh, Selandia Baru, dan Australia.


Pesan Kemlu RI: Diharapkan Perkuat Pesan Toleransi dan Perdamaian Dunia

Paus Fransiskus berdoa ketika memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12/2019). Paus Fransiskus memimpin Natal bagi 1,3 miliar umat Katolik dunia. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Selain Singapura, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Indonesia. 

Lawatan kenegaraan ke Indonesia dijadwalkan pada tanggal 3 – 6 September 2024.

Adapun undangan Presiden RI kepada Paus Fransiskus telah disampaikan melalui Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2024.

Pemerintah Indonesia kemudian menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Tanah Air.

"Kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bagi umat Katolik, namun juga bagi seluruh umat beragama. Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia," tulis pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam situsnya yang dikutip Jumat (12/4).


Lawatan Sudah Direncanakan Sejak Tahun 2020

Paus Francis (kanan) ditemani Monsinyur Leonardo Sapienza saat berbicara dalam audiensi publik terbatas di halaman San Damaso, Vatikan, Rabu (2/9/2020). Ini audiensi publik pertama dalam enam bulan terakhir setelah Paus Fransiskus menghentikannya karena pandemi COVID-19. (Vincenzo PINTO/AFP)

Paus Fransiskus sejatinya telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020. Kendati demikian belum dapat terlaksana mengingat adanya pandemi COVID-19.

Bersama dengan Takhta Suci Vatikan dan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah Indonesia terus melakukan persiapan kunjungan dengan baik.

Merespons hal tersebut, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa presiden telah lama menantikan kehadiran pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut di Tanah Air.

"Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun menunggu, Paus Fransiskus akhirnya dapat hadir di Indonesia. Ini saya kira menjadi kado istimewa juga bagi umat Katolik khususnya," kata Menag sebagaimana dikutip dari situ website Kementerian Agama, Minggu (31/3) seperti juga dimuat VOA Indonesia.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya