Liputan6.com, Jakarta - Pasca libur Lebaran 2024, para pendatang mulai mengadu nasib di tanah rantauan. Begitu juga di kawasan Tangerang, di mana fenomena urbanisasi selalu terjadi setelah Lebaran usai.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang memprediksi, jumlah warga pendatang yang masuk ke wilayah tersebut, akan menurun hingga 50 persen.
Advertisement
"Jumlah pendatang baru pasca-lebaran mencapai 1.655 jiwa. Ini jauh berbeda dibanding tahun 2023 yang mencapai 3.274 pendatang," ungkap Kadisdukcapil Kota Tangernag, Irman Pujahendra, Rabu (17/4/2024).
Meski begitu, Irman tetap mengimbau, agar warga pendatang yang ingin menetap, untuk segera mengurus administrasi kependudukan di Kota Tangerang. salah satunya, dengan membawa surat pindah dari daerah asal atau SKPWNI.
"Dengan kesadaran masyarakat pendatang mengurus administrasi kependudukan, tentunya dapat memudahkan dalam pendataan kependudukan di Kota Tangerang. Ayo, kita sama-sama tertib administrasi dengan memproses pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP-el di daerah tujuan, yaitu Kota Tangerang," ujar Irman.
Sementara, di wilayah Kota Tangerang Selatan, Disdukcapil setempat memperkirakan akan ada 2 hingga 3 ribu warga baru yang datang dari kampung halamannya masing-masing. Hal ini diketahui berdasarkan data setiap tahunnya pasca lebaran.
"Kalau lihat musiman, benar. Ibaratnya itu sudah jadi kebiasaan apabila warga Tangsel sambil mudik ke daerahnya bawa saudara tuh. Mungkin ada ingin bekerja atau sekolah dan sebagainya. Diperkirakan rata-rata tiap tahun 2-3 ribu saja," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Tangerang Selatan, Dedi Budiawan.
Meski begitu, dia masih menunggu data dari camat atau kelurahan di wilayahnya. Tujuannya untuk mengetahui secara detail jumlah penduduk yang datang dari kampung halamannya masing-masing.
"Lebih pasti hari ini kami akan melayangkan surat kepada camat dan lurah. Untuk dilakukan pendataan. (Karena) sejak tidak ada lagi operasi yustisi, dari tahun ke tahun cara melakukan deteksi kedatangan melalui kerja sama para lurah dan camat dengan cara mengirimkan surat," kata Dedi.
Heru Budi Minta Warga Pendatang Baru Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal di Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mewanti-wanti warga pendatang baru memiliki skil kerja dan kepastian tempat tinggal jika ingin mengadu nasib di Jakarta. Fenomena pendatang baru di Jakarta ini kerap terjadi pasca-Lebaran Idul Fitri.
Heru Budi menyampaikan, penting bagi warga pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta memiliki kemampuan kerja memadai dan kepastian tempat tinggal.
"Yang penting adalah mereka bisa bekerja dengan baik, mereka punya rumah tinggal. Intinya dari Pemda minta itu kepada masyarakat (pendatang baru)," kata Heru kepada wartawan, dikutip Selasa (9/4/2024).
Heru menyatakan, warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta saat arus balik lebaran 2024. Sehingga, proses pindah KTP terdata dengan baik.
"Kalau pendatang berarti tercatat di Dukcapil kalau di arus balik pindah KTP tercatat biasanya itu sedikit meningkat tapi dengan adanya kondisi sekarang penertiban administrasi kependudukan proses yang keluar itu lebih banyak daripada masuk," kata Heru.
Advertisement
Data Pendatang Baru Akan Dicek Berkala
Menurut Heru, data warga pendatang yang masuk Jakarta saat arus mudik Lebaran Idul Fitri bakal dicek secara berkala. Khususnya, sepekan setelah lebaran 2024.
"Nanti satu minggu setelah lebaran ini, satu minggu setelah kembali nanti kita cek trennya gimana," ujar dia.
Lebih lanjut, Heru tak mempersoalkan warga luar daerah yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Dia berpesan, agar warga pendatang bisa menjaga disiplin selama tinggal di Jakarta.
"Ya mudah-mudahan mendapatkan pekerjaan yang baik dan tentunya bisa menjadi warga jakarta yang disiplin, tidak buang sampah sembarangan dan bisa berbaur dengan masyarakat untuk menjaga Jakarta, menjaga keamanan kebersihan, dan lain-lain," ucapnya.