Liputan6.com, Jakarta - Gerakan sujud dalam sholat bagi ibu hamil bisa menjadi perhatian terutama pada tahap kehamilan yang lebih lanjut.
Ini penting karena sujud melibatkan penekanan tubuh ke depan dengan posisi lutut menyentuh lantai, yang bisa memberikan tekanan pada perut dan rahim.
Banyak pertanyaan yang muncul, apakah gerakan sujud dalam sholat dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan menimbulkan bahaya atau berisiko bagi kesehatan janin?
Diketahui, saat ibu hamil mencapai tahap kehamilan yang lebih lanjut, berat badan tambahan dan perubahan pada pusat gravitasi tubuhnya juga dapat membuat gerakan sujud menjadi lebih sulit dan memicu ketidaknyamanan.
Lalu apakah tekanan yang dihasilkan oleh gerakan ini dapat mengganggu aliran darah ke rahim dan janin, serta bisa memicu kontraksi dini atau bahkan masalah seperti hernia atau nyeri punggung?
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Seseorang ketika Sujud
Menukil Bincangmuslimah.com keadaan sujud seakan tidak ada jarak antara Allah dan makhluk-Nya. Kedekatan ini adalah kedekatan yang sangat personal; kedekatan antara yang mencintai dan zat yang dicintai.
Selain kedekatan yang personal, sujud juga merupakan ajang seorang hamba untuk memperbanyak berdoa. Di kala sedih maupun senang. Sama halnya dengan seorang ibu yang akan melewati peristiwa persalinan, yang siap mempertaruhkan segenap jiwa dan raganya. Proses di mana seorang calon ibu meregang dalam jihad untuk menerima amanah-Nya.
Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bersujud kepada Allah pada saat hamil. Bukankah pada saat seperti itu, hanya pertolongan Allah yang bisa diharapkan? Seharusnya pada saat sujud inilah waktu yang tepat untuk meminta kelancaran hingga persalinan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
Artinya: “Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.”
Lantas benarkah jika posisi sujud terlalu lama itu berbahaya bagi ibu hamil? Sehingga banyak yang bertuah jika ibu hamil tidak boleh sujud terlalu lama. Pernyataan yang seperti itu adalah tidak benar. Bukankah Allah mendesain setiap gerakan shalat sepaket dengan manfaatnya? Begitupun dengan sujud yang dilakukan oleh seorang ibu yang sedang hamil.
Advertisement
Ternyata Sujud Ibu Hamil, Perbaiki Kelenjar Air Susu Lho
Ketika sujud, pembuluh darah di otak itu terlatih menerima banyak pasokan oksigen. Di mana letak jantung juga di atas kepala, posisi tersebut menjadikan sel darah mengalir maksimal ke otak. Hingga akhirnya dapat memacu kerja sel otaknya. Begitulah indahnya ritual sujud yang dapat mencerdaskan otak.
Begitupun dengan ibu hamil, posisi sujud yang lama tidak memberikan efek yang buruk bagi sang ibu ataupun calon bayi. Justru membuahkan hasil yang manis.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa posisi sujud itu semua beban tubuh bagian atas bertumpu pada lengan telapak tangan. Gerakan tersebut menimbulkan kontraksi pada otot dada, yang mana kontraksi tersebut bergerak secara teratur hingga mampu membentuk payudara lebih indah.
Yang lebih hebatnya lagi, gerakan tersebut juga memperbaiki kelenjar air susu yang bermanfaat bagi sang bayi saat terlahirkan di bumi. Dengan begitu, masih ragukah ibu hamil untuk sujud lama?
Tidak cukup di situ saja. Gerakan sujud sangat membantu ibu hamil saat detik-detik mendekati waktu persalinan. Di mana otot-otot perut berkontraksi dengan baik saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, di saat itulah ia melatih organ sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama.
Gerakan itulah yang dapat membantu dalam proses persalinan, gerakan yang melatih pernafasan yang panjang dan mengejan dengan baik. Persiapan seperti itulah yang dapat membantu seorang ibu hamil untuk bisa melahirkan dengan cara normal dan mudah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul