Idris Tegaskan Tak Akan Cawe-Cawe di Pilkada Kota Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku akan tetap bekerja secara profesional meskipun sudah mendekati Pilkada Kota Depok 2024.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 17 Apr 2024, 15:56 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris usai meresmikan Gedung Manajemen RSUD Khidmat Sehat Afiat Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan, dirinya tidak akan cawe-cawe pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2024.

Pernyataan ini menyusul dua orang dekatnya yakni Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri (SS) yang santer dikabarkan bakal maju pada Pilkada Depok 2024.

“Ini cawe-cawe itu apa sih, ini harus di-clear-kan cawe-cawe,” ujar Idris usai menghadiri kegiatan di RSUD Khidmat Sehat Afiat, Rabu (17/4/2024).

Idris menjelaskan, SS yang saat ini menjabat sebagai Sekda Kota Depok, apabila Idris ingin melakukan cawe-cawe harus memecat atau mengeluarkan SK pemberhentian Sekda terlebih dahulu. Namun hingga kini Idris menegaskan tidak akan melakukan cawe-cawe.

“Kalau saya marahin Pak Wakil, saya perintahin Pak Wakil, saya enggak cawe-cawe, saya arahkan Pak Wakil, saya bukan cawe-cawe. Saya masih atasan beliau ini harus dipahami,” ucap Idris.

Idris mengaku akan tetap bekerja secara profesional meskipun sudah mendekati Pilkada Kota Depok. Dia akan berusaha menyelesaikan sejumlah persoalan Kota Depok mulai dari sampah hingga janji kampanye pembangunan Posyandu.

“Enggak ada cawe-cawe, saya professional, saya fokus menyelesaikan persoalan sampah, saya fokus menyelesaikan persoalan posyandu kesehatan, saya fokus menyelesaikan persoalan ketahanan keluarga, itu fokus saya sampai masa jabatan saya habis,” tegas Idris.

 


Tak Bisa Putuskan Usung Calon Wali Kota Depok

Wali Kota Depok, Mohammad Idris usai melakukan pemotongan kabel semrawut di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Idris mengungkapkan, jabatannya sebagai Dewan Pakar PKS Kota Depok bukan berarti memiliki fungsi dapat memilih atau menentukan siapa Wali Kota Depok dari PKS. Sesuai ketentuan AD ART, Dewan Pakar PKS berfungsi untuk memberikan masukan dan konsultasi.

“Dewan Pakar sesuai AD ART itu maksudnya memberikan masukan-masukan, konsultasi-konsultasi misalkan sampaikan pesan, bukan masalah milih-memilih,” ungkap Idris.

Menurut Idris, dewan pakar tidak wajib harus ke PKS, karena fungsinya bukan untuk menentukan memilih atau hal lainnya.


IBH Dapat SK dari PKS Maju Pilkada Depok

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono saat mendatangi gedung KPU Kota Depok, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Saat disinggung soal IBH sudah mendapatkan Surat Keputusan dari PKS untuk maju pada Pilkada Depok 2024, Idris tidak mengelak hal tersebut.

“Iya, terkonfirmasi dari beliau (IBH), dari DPP, sudah bicara ke saya. SK sudah diberikan ke Pak Imam,” terang Idris.

Idris menambahkan, usai IBH mendapatkan SK untuk maju Pilkada Depok 2024, akan menunggu koalisi dari partai lain pada Pilkada 2024. Idris tidak mengetahui lebih dalam terkait partai yang akan menjadi koalisi PKS pada Pilkada 2024.

“Nanti tinggal koalisi PKS dengan siapa, itu bukan urusan saya, saya nggak punya kepentingan-kepentingan, saya yang urus tadi janji kampanye,” pungkas Idris.

Infografis Puan Maharani Ajak Kaesang Pangarep Gabung PDIP Usai Berniat Jadi Depok 1. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya