Jurus M Cash Integrasi Genjot Penjualan Motor Listrik Volta

Direktur PT M Cash Integrasi Tbk, Mohammad Anis Yunianto mengatakan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk genjot penjualan Volta pada 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Apr 2024, 17:30 WIB
PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) anggota dari grup PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui anak usahanya, PT Volta Indonesia Semesta memproduksi motor listrik merek Volta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) anggota dari grup PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui anak usahanya, PT Volta Indonesia Semesta memproduksi motor listrik merek Volta.

Sepanjang 2023, populasi Volta telah mencapai 16 ribu unit, baik 133 persen YoY. Direktur PT M Cash Integrasi Tbk, Mohammad Anis Yunianto mengatakan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk genjot penjualan Volta pada 2024. Sebagai panduan, perseroan menargetkan populasi Volta naik hingga 34 ribu unit pada 2024.

"Subsidi pemerintah kita sangat harapkan terus dilakukan. karena dengan subsidi Rp 7 juta per motor itu pengaruhnya sangat signifikan terhadap penjualan. Iu dari sisi eksternal," kata Anis dalam paparan publik insidentil, Rabu (17/4/20240).

Sementara dari sisi internal, perseroan berencana memperluas cakupan dealer di beberapa kota. Menjawab kebutuhan masyarakat, nantinya dealer tidak hanya sebagai agen penjual tetapi juga siap untuk after sales.

"Jadi dealer yang kita tunjuk tidak hanya jual tapi juga siap untuk after sales," kata Anis.

Untuk segmen korporasi, PT M Cash Integrasi Tbk telah melakukan kerja sama dengan PT Blue Bird Tbk (BIRD) dalam program kepemilikan sepeda motor listrik bagi pengemudi Blue Bird. Melalui program tersebut, pengemudi dan karyawan Blue Bird dapat membeli motor listrik Volta yang dibanderol mulai Rp 9,95 juta dengan cicilan ringan hingga 24 bulan dari BRI Finance.

"Dari sisi segmen korporasi kita akan kerja sama atau jualan kepada segmen B2B. Kita kerja sama dengan Blue Bird untuk driver bluebird. Potensi kita ada 40 ribu di sana," tutur Anis.

Selain itu, perseroan juga memiliki layanan Semolis atau sewa motor listrik. Dengan menggunakan layanan Semolis, pengguna juga dapat melakukan ganti baterai gratis sesuai paket sewa yang dipilih di stasiun SGB (Sistem Ganti Baterai) yang telah tersedia di ratusan titik di Indonesia.

Untuk menunjang rencana ekspansi tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 84 miliar pada 2024.

 

 


Gandeng Perusahaan Malaysia, Grup M Cash Genjot Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Energi Selalu Baru (ESB) dan PT Semolis Teknologi Indonesia (STI), anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), MCASH Group, telah sepakat untuk bekerja sama dengan penyedia solusi energi bersih asal Malaysia, Gentari Sdn Bhd (Gentari), melalui anak usahanya, Gentari Green Mobility Sdn Bhd.

Hal ini untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) yang berkembang di Indonesia. Managing Director MCASH Suryandy Jahja mengungkapkan, kerja sama ini akan melibatkan akuisisi oleh Gentari atas sejumlah motor listrik Volta dan stasiun penukaran baterai (SGB) milik ESB.

Volta beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik dan didukung oleh teknologi Internet of Things (IoT) yang canggih serta jaringan SGB yang terus berkembang pesat. 

"Volta dan SGB akan dioperasikan dan dicap sebagai merek bersama oleh ESB dan STI atas nama Gentari, guna menyediakan ekosistem EV yang ekonomis bagi pengendara sepeda motor di Indonesia,” kata dia dalam keterbukaan informasi, Rabu (27/12/2023).

Ia melanjutkan, kerja sama antara MCASH Group dan Gentari asal Malaysia diharapkan dapat memberikan solusi transportasi beremisi karbon rendah kepada pelanggan, bila dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar konvensional, sehingga mendukung mobilitas ramah lingkungan di sepanjang Jakarta.

Melalui kerja sama ini, Gentari akan memanfaatkan infrastruktur komprehensif MCASH Group untuk menyediakan solusi mobilitas hijau di seluruh Indonesia.

 


Ambisi Gentari

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hal ini sejalan dengan ambisi Gentari pada 2030 untuk menguasai lebih dari 10% pangsa pasar titik pengisian daya publik dan Layanan Kendaraan (Vehicle-as-a-Service) di sejumlah negara kunci di Asia Pasifik. MCASH Group telah berhasil menjual lebih dari 15.000 motor listrik Volta, mendirikan hampir 300 stasiun penukaran baterai, dan melakukan 3,7 juta kali pertukaran baterai.

"Dengan adanya sekitar 125 juta motor berbahan bakar bensin di Indonesia, kami percaya bahwa motor listrik memiliki potensi besar untuk tumbuh terutama melalui dukungan dari pemerintah untuk beralih ke energi bersih,” kata dia.

Dengan demikian, divisi energi bersih MCASH Group akan terus berkembang dengan cepat, disertai posisi kuat Gentari dengan sejumlah mitra dan inovasi berkelanjutan tentunya dapat membantu melangkah lebih jauh lagi.

 


Geber Ekspansi, NFC Indonesia Siapkan Belanja Modal hingga Rp 250 Miliar

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar. Hingga kuartal I 2023, belanja modal tersebut telah terserap sebanyak Rp 16 miliar.

Group Head of Investor Relations NFC Indonesia Zefanya Angeline mengatakan, sebagian besar belanja modal tersebut dialokasikan untuk pengembangan investasi di bidang teknologi terutama segmen clean energy atau energi bersih.

"Kuartal I 2023 terealisasi Rp 16 miliar untuk capex. Untuk target full year 2023, capex kami sebesar Rp 200 miliar - 250 miliar," kata Zefanya dalam paparan publik, Rabu (14/6/2023).

Selain itu, NFC Indonesia membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15 sampai dengan 20 persen pada 2023. Sejalan dengan hal itu, penyebaran dealer motor merek Volta di Indonesia pun semakin agresif.

Direktur NFC Indonesia Ivan Ekancono mengatakan, dalam dua bulan ini, pihaknya sangat agresif untuk melakukan penyebaran dealer secara nasional.

 "Jadi kami masuk ke provinsi sampai masuk tingkat kabupaten. Kami sudah mulai kembangkan dan dirikan surat penunjukan mitra dealer di sana ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan Volta kepada para konsumen yang ingin menggunakan sepeda motor listrik bermerek Volta," kata dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya