Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bandara tersibuk di dunia sementara berhenti operasi seiring Uni Emirat Arab (UEA) alami curah hujan yang tinggi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (17/4/2024), hujan deras memicu pembatalan dan penundaan penerbangan di Bandara Internasional Dubai. Hal tersebut berdampak terhadap turis karena terdampar selama berjam-jam di terminal bandara. Selain itu, banjir juga melanda landasan di bandara seperti dalam rekaman yang dilihat CNBC.
Advertisement
Pihak bandara mengatakan, banjir telah menghalangi banyak penumpang mencapai bandara untuk penerbangan keberangkatan.
"Pihak bandara Dubai telah menyarankan penumpang untuk tidak pergi ke bandara kecuali benar-benar diperlukan. Penerbangan ditunda dan dialihkan,” ujar seorang juru bicara.
Maskapai Emirates menangguhkan check-in untuk semua penerbangan yang berangkat dari Dubai antara pukul 8 pagi waktu setempat hingga tengah malam pada Rabu, 17 April 2024. Fly Dubai, maskapai hemat milik pemerintah juga menangguhkan semua penerbangan dari hub UEA hingga pukul 10 pagi waktu setempat pada 17 April, dengan alasan cuaca ekstrem.
The National Centre of Metereology mengkonfirmasi tingkat curah hujan tertinggi di negara di timur emirate Al Ain yang mencapai 254,8 mm dalam waktu kurang dari 24 jam. UEA mengalami curah hujan lebih dari 100 mm, rekor 75 tahun sejak UEA mulai mencatat curah hujan.
Pemerintah mengeluarkan peringatan, menutup kantor, sekolah dan bank di seluruh negeri. The National Emergency Crisis and Disaster Authority memperingatkan warga untuk tinggal di rumah dan memarkir kendaraan di tempat yang tinggi, jauh dari rawan banjir. Ia juga menyarankan masyarakat untuk ambil tindakan pencegahan untuk hindari kerusakan properti akibat hujan lebat dan es.
Berdasarkan video yang dilihat CNBC,jalan utama yang hubungkan Dubai dengan ibu kota Abu Dhabi macet akibat banjir. Metro dan mal Dubai kebanjiran. Selain Dubai, banjir juga melanda wilayah lain di Timur Tengah dan dilaporkan 18 orang tewas di Oman akibat banjir.
Dubai Banjir Akibat Curah Hujan 1 Tahun Turun dalam 12 Jam, Jalanan Seperti Sungai dan Bandara Tergenang Air
Sebelumnya diberitakan, curah hujan selama setahun yang menggguyur menyebabkan banjir bandang besar di Dubai pada hari Selasa 16 April 2024. Jalan-jalan berubah menjadi sungai dan derasnya air menggenangi rumah-rumah serta tempat usaha.
Video yang mengejutkan bahkan beredar, menunjukkan landasan Bandara Internasional Dubai – yang baru-baru ini dinobatkan sebagai bandara tersibuk kedua di dunia – terendam air saat pesawat besar berupaya melewati banjir. Jet-jet besar lebih terlihat seperti perahu yang bergerak melalui bandara yang banjir ketika air menyembur di belakangnya dan gelombang berdesir menembus perairan dalam.
Banjir Dubai ini juga mengakibatkan bandara berhenti beroperasi selama hampir setengah jam pada Selasa (16/4). "Operasi terus terganggu secara signifikan,” pihak bandara mengkonfirmasi dalam sebuah peringatan seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/4/2024).
"Ada banjir besar di jalan akses sekitar Dubai menuju bandara," jelas pihak bandara Dubai.
Menurut pengamatan cuaca di bandara, curah hujan sebesar hampir 4 inci (100 mm) mengguyur hanya dalam kurun waktu 12 jam pada hari Selasa (16/4). Data PBB menyebut ini setara dengan curah hujan yang diukur Dubai sepanjang tahun.
Hujan turun dengan deras dan sebentar sehingga sebagian pengendara terpaksa meninggalkan kendaraannya karena air banjir naik dan jalan berubah menjadi sungai.
Video dari media sosial bahkan menunjukkan air mengalir melalui area mal dan menggenangi lantai dasar rumah akibat Dubai banjir.
Advertisement
Hujan Jarang Terjadi di Dubai
Dubai – seperti wilayah Uni Emirat Arab lainnya – memiliki iklim yang panas dan kering. Oleh karena itu, curah hujan jarang terjadi dan infrastruktur tidak tersedia untuk menangani kejadian ekstrem.
Saat hujan pada Selasa (16/4), hujan turun deras. Curah hujan deras seperti ini akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Saat atmosfer terus menghangat, ia mampu menyerap lebih banyak kelembapan seperti handuk dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk semburan air hujan yang lebih ekstrem.
Hujan yang membuat Dubai banjir dikaitkan dengan sistem badai yang lebih besar yang melintasi Semenanjung Arab dan bergerak melintasi Teluk Oman. Sistem yang sama juga menyebabkan cuaca basah yang luar biasa di wilayah sekitar Oman dan Iran tenggara.
Hujan akan berkurang di wilayah tersebut pada Selasa malam, tetapi mungkin akan terjadi sedikit hujan lagi pada Rabu (17/4) sebelum cuaca kering kembali terjadi.
UEA Banjir Diguyur Curah Hujan Tertinggi dalam 27 Tahun
Banjir tak biasa juga pernah melanda Uni Emirat Arab pada 2022 lalu. Upaya tanggap darurat besar-besaran pun berlangsung setelah sebagian besar Uni Emirat Arab (UEA) Utara dilanda hujan lebat dan banjir bandang.
Mengutip The National, Jumat (29/7/2022), banjir musim panas di Fujairah, Sharjah dan Ras Al Khaimah telah membuat lalu lintas macet, menyebabkan jalan tergenang air dan penutupan jalan. Kondisi itu memaksa orang untuk meninggalkan rumah yang rusak akibat banjir yang meluas.
Di Fujairah, anggota Kementerian Pertahanan telah bergabung dengan polisi dan tim pertahanan sipil untuk membantu mereka yang terkena dampak cuaca berbahaya.
Operasi tersebut juga melibatkan petugas dari Polisi Dubai yang berperan membantu anggota masyarakat yang terjebak dalam kondisi yang menantang.
Dalam siaran televisi pada Kamis malam, para pejabat mengatakan sedikitnya 870 orang diselamatkan dari banjir UEA itu. Sementara lebih dari 3.800 orang ditempatkan di akomodasi sementara.
Cuaca diperkirakan akan stabil dalam beberapa hari mendatang.
Kemudian beredar rekaman yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri UEA, menunjukkan seorang perwira pertahanan sipil membawa seorang anak kecil ke tempat yang aman dari sebuah properti yang terendam banjir di Fujairah.
Responden darurat terlihat menempatkan anak itu ke dalam sampan karet yang mengambang di genangan air besar di luar rumah keluarga selama misi penyelamatan.
Advertisement