Liputan6.com, Surabaya - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, pihaknya mencatat sekitar pukul 15.15.03 WIB di wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur, telah guncang gempa tektonik.
Advertisement
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9," ujarnya, Rabu (17/4/2024).
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,83 derajat LS ; 112,31 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 122 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 km.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip," ucapnya.
Daryono mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bawean Gresik dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Selain itu, lanjut Daryono, gempa bumi ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024 pukul 11:22:45 WIB.
"Hingga hari Rabu, 17 April 2024, pukul 15.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 580 aktivitas gempa bumi," ucapnya.
Masyarakat Diimbau Agar Tetap Tenang
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Advertisement