Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada hari Kamis, menyusul kerugian semalam di Wall Street yang menyebabkan S&P 500 dan Komposit Nasdaq jatuh untuk hari keempat berturut-turut.
Saham-saham teknologi memimpin pasar lebih rendah karena kecerdasan buatan (AI) kesayangan Nvidia turun hampir 4%, diikuti oleh Netflix, Meta, Apel dan Microsoft. Teknologi adalah sektor S&P 500 dengan kinerja terburuk, turun 1,7%.
Advertisement
"Investor memangkas beberapa saham yang bernilai tinggi,” kata Kevin Gordon, ahli strategi investasi senior di Charles Schwab dikutip dari CNBC, Kamis (18/4/2024).
“Saya pikir investor mulai menyadari fakta bahwa ada bagian lain dari pasar yang berkinerja baik," tambahnya.
Investor di Asia akan menilai tingkat pengangguran Australia, yang merupakan salah satu metrik yang dipertimbangkan oleh bank sentral negara tersebut ketika mempertimbangkan kebijakan moneter.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,45%, menjelang angka pengangguran.
Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,82%, merupakan laju penurunan empat hari berturut-turut. Sementara Topix berbasis luas turun 0,38%.
Korea Selatan dan Hong Kong
Sebaliknya, Kospi Korea Selatan bangkit dari penurunan pada hari Rabu, naik 1,04%. Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 1,16%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,211, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,251.84.
Pada hari Rabu di AS, ketiga indeks utama melemah, dengan Dow Jones Industrial Average mencatatkan sesi negatif ketujuh dalam delapan tahun terakhir, bersamaan dengan penurunan dua indeks utama lainnya.
30 saham Dow kehilangan 0,12%, sedangkan S&P 500 merosot 0,58% dan Nasdaq Composite anjlok 1,15%.
Advertisement