Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut ingin mewujudkan pariwisata Indonesia yang peduli lingkungan dan berasas pembangunan berkelanjutan. Itu disampaikan saat berbicara di sidang tingkat tinggi, UN General Assembly Sustainability Week, pada 15 April 2024 di New York, Amerika Serikat (AS).
"Kehadiran kami dalam forum ini diharapkan semakin memperkuat Indonesia sebagai destinasi wisata yang sangat peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan isu-isu yang berkaitan kesejahteraan dan tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Menparekraf dalam keterangannya.
Advertisement
Sandi juga menjelaskan beberapa upaya dalam mentransformasi dan memperkuat destinasi wisata di Indonesia menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Pria 54 tahun itu berharap transformasi pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan produk-produk pariwisata, seperti desa wisata dan ecowisata.
Indonesia menunjukkan keberpihakan terhadap pariwisata regeneratif yang membantu mengurangi emisi karbon, klaimnya. Sebab itu, Sandi menyebutkan, Indonesia saat ini jadi acuan dalam hal transformasi pariwisata pascapandemi.
Beberapa upaya yang telah dilakukan, yakni pengembangan skema offset emisi karbon, penanaman mangrove di beberapa destinasi wisata, dan restorasi terumbu karang. Ada pula usaha penanganan sampah, food loss, dan sampah makanan yang sedang digaungkan akhir-akhir ini.
Menparekraf mengingatkan manfaat kesejahteraan yang mestinya diperhatikan dalam pariwisata. Ia menyebut, kegiatan pariwisata harus dipasangkan dengan ekonomi kreatif yang berbasiskan ekonomi digital untuk mendapatkan hasil lebih maksimal bagi masyarakat.
"Kita perlu sandingkan dengan ekonomi kreatif, baik dari segi produk dan jasa, yang bisa mengangkat posisi Indonesia dalam transformasi menuju ekonomi digital," ujarnya. Hal ini berkaitan dengan produk Kemenparekraf berupa desa wisata yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat lokal bersama adat istiadatnya, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Wujudkan Pariwisata dengan Tema Petualangan
Sandi juga menuturkan keinginan pihaknya menampilkan wajah destinasi Indonesia yang dekat dengan alam dan budaya, serta penuh petualangan. Dengan tema ini, ia berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberi pengalaman yang menyeluruh.
"Kami meyakini Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali, tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang kami bangun secara totalitas. Kami melihat ini jadi sebuah perjalanan yang sangat menentukan bagaimana Indonesia akan jadi negara pilihan wisatawan," ucapnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, destinasi wisata di Indonesia seharusnya tidak hanya fokus pada matahari, laut, dan pasir, tapi juga punya nilai lebih, seperti ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan.
Selain DPSP dan Bali, wisatawan bisa berkunjung ke IKN, sebut Sandi. IKN, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, adalah kota baru dengan interkonektivitas yang berbasis kelestarian alam, menurut dia. Salah satunya adalah tidak adanya penggunaan energi fosil dalam menghubungkan titik-titik pusat ekonomi di Kalimantan.
"Karena ini jadi unggulan kami, kami akan fokus terhadap pariwisata dan infrastruktur yang ramah lingkungan," tutupnya.
Advertisement
Pengembangan Pariwisata IKN
Di keterangan berbeda, Menparekraf mengaku bahwa pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah dilakukan dengan sangat-sangat serius. Salah satunya, mereka menggagas konsep wisata interkoneksi antara Bali dan Derawan demi mempromosikan pariwisata IKN.
"IKN bakal dipromosikan ke wisnus (wisatawan nusantara)," kata Menparekraf saat jumpa pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang juga ditayangkan online, 14 Maret 2024. "Kami nanti akan bantu menyusun paket wisata, termasuk paket wisata Desa Tapak Raja dan wisata yang berkonsep interconnectivity yang menghubungkan Bali dengan Maratua, Kakaban, dan Derawan."
Ia berpendapat, wisata interkoneksi ini akhirnya juga bisa dihubungkan dengan IKN, dan "didorong melalui Nusantara Expo," sebut Menparekraf. Di samping itu, pihaknya juga akan mendorong promosi IKN ke tiga burna pariwisata dunia sepanjang 2024.
Di samping itu, Kemenparekraf mengaku telah mendukung program-program sadar wisata dan pelatihan hospitality, fam trip yang diikuti key opinion leader (KOL), serta pendampingan peningkatan investasi.
Menuju Pariwisata Berkelanjutan
Menurut kajian awal yang dilakukan Kemenparekraf, baru-baru ini, sebut Sandi, pengembangan parekraf IKN mengarah pada pariwisata berkelanjutan dan sustainable seamless travel. Ia menjelaskan, "Jadi, pariwisata (IKN) bukan dikembangkan melalui model resort besar, tapi lebih ke arah ecotourism, glamping, serta wisata dengan konsep berkualitas dan berkelanjutan."
"IKN akan dirancang jadi pusat kendali," sambungnya. "Saraf dari Indonesia secara keseluruhan, dan tentunya ditopang beberapa destinasi di sekitarnya. Kalau kita lihat, ada Samarinda, Balikpapan, dan seluruh Kalimantan Timur."
"Badan Otorita IKN telah membagi IKN jadi beberapa working project, mulai dari IKN barat, IKN timur I, dan IKN utara. Kalau kita lihat, banyak kontribusi sektor parekraf di Kalimantan Timur, dan kita bisa lihat dari total nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kalimantan Timur tahun 2023 yang mencapai Rp524 triliun, pariwisata berkontribusi Rp9,14 triliun dan ekonomi kreatif Rp29,43 triliun."
Menparekraf juga menyebut, ada beberapa desa wisata yang menarik untuk dikembangkan di sekitar IKN. "Ada Desa Wisata Mentawir, ini adalah hutan mangrove dengan pemandangan alam hutan tropis," ujar dia.
Advertisement