Status Gunung Api Ruang di Sulut Naik Jadi AWAS

ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar 5 km di Pulau Tagulandang

oleh stella maris diperbarui 18 Apr 2024, 12:31 WIB
Gunung Api Ruang/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas Gunung Api Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, statusnya kini naik menjadi Level IV (AWAS). Sebelumnya pada 16 April 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) status Gunung Api Ruang ada di Level III (Siaga). 

"Pasca kenaikan tingkat aktivitas menjadi Waspada (Level II) pada 16 April 2024 pukul 13.00 WITA, dan Siaga (Level III) pada 16 April 2024 pukul 16.00 WITA, aktivitas visual dan kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Rabu (17/4).

Hendra mengatakan bahwa ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar 5 km di Pulau Tagulandang. Jumlah kejadian gempa vulkanik dalam, meningkat signifikan disertai getaran tremor vulkanik menerus dengan amplitudo overscale yang menandakan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).

Melihat hasil pemantauan visual dan instrumental termasuk kegempaan Gunung Ruang yang terus meningkatkat, PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang menjadi menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai 17 April 2024.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada G. Ruang, maka tingkat aktivitas G. Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 WITA," ujar Hendra.

Selain itu, Hendra juga mengingatkan kepada masyarakat sekitar Gunung Ruang, untuk tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.

"Masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung," ujar Hendra. 

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya