Bukan di Amerika, Tesla Justru Lebih Banyak Produksi Mobil Listrik di China

Sebagai salah satu pabrikan mobil listrik besar, Tesla mengoperasikan empat pabrik di seluruh dunia, yaitu California, Cina, Texas, dan Jerman

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Apr 2024, 16:10 WIB
Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla, Shanghai, China, 20 November 2020. Perusahaan mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla, pada 2019 lalu membangun Gigafactory pertamanya di luar AS di kawasan baru Lingang. (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu pabrikan mobil listrik besar, Tesla mengoperasikan empat pabrik di seluruh dunia, yaitu California, China, Texas, dan Jerman. Namun, berdasarkan jumlah produksi, ternyata Tesla Giga Shanghai di Cina menjadi fasilitas yang cukup penting.

Disitat dari Reuters, pada kuartal pertama 2024, Tesla memproduksi sebanyak 433.371 unit kendaraan listrik secara global, atau turun 2 persen dari tahun lalu.

Sedangkan jumlah produksi di Shanghai, mencapai lebih dari 220 ribu unit, dan turun hampir 4 persen dari tahun lalu.

Sementara itu, Tesla memang hanya melaporkan data produksi global tanpa membagikan detail terkait pabrik tertentu.

Namun, dapat dibandingkan, angka-angka tersebut dengan data Asosiasi Mobil Penumpang Cina tentang pengiriman kendaraan ritel lokal dan juga ekspor di Tiongkok.

Misalnya, pada kuartal satu 2024, Tesla memproduksi 433.371 unit mobil listrik secara global, sedangkan volume Giga Shanghai mencapai 220.876 unit. Jumlah tersebut, adalah 51 persen dari total keseluruhan secara global.

Kontribusi pabrik Tesla di Shanghai tampaknya stabil di kisaran 51 persen selama tujuh kuartal terakhir. Ada penurunan pada kuartal kedua 2022 sebesar 43,5 persen.


Penjualan Turun, Tesla PHK 14 Ribu Karyawan di Seluruh Dunia

Tesla akan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya, karena penurunan penjualan dan semakin insentifnya perang harga mobil listrik.

Disitat dari Reuters, pemecatan yang dilakukan Tesla ini akan berdampak pada sekitar 14 ribu orang, dengan dua eksekutif senior, Drew Baglino dan Rohan Patel yang juga dipastikan meninggalkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Pengumuman PHK diumumkan langsung dalam sebuah pesan memo yang dikirimkan kepada karyawan oleh sang CEO, Elon Musk.

"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata Elon Musk dalam memo kepada karyawan Tesla.

Diketahui, Tesla memiliki 140.473 karyawan pada Desember 2023. Itu artinya, ada sekitar 14 ribu karyawan Tesla secara global yang terkena PHK.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya