Liputan6.com, Yogyakarta - RA Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional yang berjasa besar dalam hal emansipasi bagi perempuan di Indonesia. Jasanya dikenang hingga dan diperingati lewat Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya.
Keberanian dan perjuangannya terkait kesetaraan gender menginspirasi banyak pihak dalam membuat karya, salah satunya film. Dikutip dari berbagai sumber, berikut film tentang RA Kartini.
1. RA Kartini (1982)
Film yang pertama kali mengadaptasi kisah Kartini ini menampilkan aktris Yenny Rachman sebagai Kartini. Digarap oleh Sjumandjaja, film ini diangkat dari buku biografi Kartini karya Sitisoemandari Soeroto.
Baca Juga
Advertisement
Film RA Kartini (1982) berfokus pada kehidupan Kartini ketika ia masih muda hingga dewasa. Melalui film ini, penonton dapat menyaksikan perjuangan Kartini dalam meningkatkan kesetaraan wanita.
Bahkan, hingga dirinya mendirikan sekolah untuk mengangkat martabat wanita dan kaum miskin. Film Kartini ini juga menceritakan detik-detik Kartini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 25 tahun.
Surat Cinta untuk Kartini (2016)
2. Surat Cinta untuk Kartini (2016)
Surat Cinta untuk Kartini merupakan film fiksi sejarah karya Azhar Kinoi Lubis. Kisahnya mengikuti seorang tukang pos duda bernama Sarwadi (Chicco Jerikho) yang baru saja pindah dari Semarang ke Jepara.
Pada hari pertamanya bekerja, Sarwadi mendapatkan surat yang harus ia antarkan kepada Kartini (Rania Putrisari). Begitu dirinya melihat Kartini yang cantik, Sarwadi langsung jatuh cinta kepadanya.
Perasaan cintanya semakin kuat setelah dirinya mengetahui tekad besar Kartini untuk memperjuangkan pendidikan bagi semua orang, terutama kaum wanita. Meski pandangan Kartini kerap dikritik dan dianggap aneh, semangat Sarwadi tidak pernah luntur untuk mendekati Kartini.
Bahkan, ia mengirim anak perempuannya, Ningrum (Christabelle Grace Marbun), untuk mengenyam pendidikan di sekolah Kartini. Namun, hatinya harus hancur ketika ia mendengar sebuah kabar tentang Kartini yang beredar di Jepara.
3. Kartini (2017)
Film garapan Hanung Bramantyo ini menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini. Berlatar pada era 1900-an, Indonesia kala itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.
Pada masa itu, wanita tidak diizinkan untuk mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi. Wanita di daerah Jawa kala itu hanya memiliki satu tujuan, yaitu menjadi istri dari laki-laki keluarga ningrat.
Namun, Kartini memiliki pandangan yang berbeda. Ia tidak ingin pendidikan hanya diperuntukkan bagi kaum pria saja.
Dirinya juga telah melihat bagaimana ibunya, Ngasirah (Christine Hakim), menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri karena tidak memiliki darah ningrat. Akhirnya, dengan tekadnya yang kuat, Kartini memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan untuk kaum wanita dan kaum miskin bersama dua saudarinya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita).
Advertisement