Tamara Tyasmara Mengaku Dapat Intimidasi dari Keluarga YA, Tersangka Kasus Kematian Dante

Tamara Tyasmara menjelaskan, dirinya kerap mendapat intimidasi semenjak kasus kematian Dante diproses.

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 19 Apr 2024, 12:00 WIB
Tamara Tyasmara menjelaskan, dirinya kerap mendapat intimidasi semenjak kasus kematian Dante diproses. (Kapanlagi.com - M Akrom Sukarya)

Liputan6.com, Jakarta Artis Tamara Tyasmara mengungkap kejadian kurang mengenakkan yang dialaminya belakangan ini. Ia mengaku mendapat intimidasi dari keluarga Yudha Arfandi, tersangka kasus kematian putranya, Dante.

Tamara Tyasmara menjelaskan, dirinya kerap mendapat intimidasi semenjak kasus kematian Dante diproses. Mulai dari komentar di akun media sosialnya, hingga mendapat pesan singkat yang bernada mengancam.

"Seperti apa ya, aku nggak ngerti itu teror apa bukan. Aku di chat-chat di komen-komen ada yang japri. Lebih ke intimidasi, mengancam juga ada," aku Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024).

"Aku posting di TikTok ada tantenya komen, orang tua ibu-ibu, 'Tunggu saja yang akan kau tuai'. Tanpa mengakui aku tahu itu keluarganya, aku kenal baik sama keluarganya," Tamara Tyasmara menambahkan.


Korban yang Diperlakukan Tak Baik

Tamara Tyasmara, ibunda, dan Sandy Arifin, kuasa hukumnya, di Polda Metro Jaya, Senin (19/2/2024). (Via M Altaf Jauhar)

Tamara merasa terganggu dengan beragam intimidasi yang dialami. Ia pun mengaku heran, karena dalam kasus ini dirinya  yang justru menjadi korban karena kehilangan anak tercinta.

"Awalnya risih dapat komen, kayak mereka kok gini ya, aku kan korban kok kalian yang lebih galak sih, anak aku meninggal loh," tukasnya.


Makin Parah Setelah Rekonstruksi Pembunuhan

Penyidik Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante (6), Rabu (28/2/2024). (Merdeka.com/ Rahmat Baihaqi)

Tamara mengungkapkan, intimidasi itu kian masif setelah polisi menggelar rekontruksi kasus kematian Dante. Bahkan, ia sempat mengganti nomor ponsel, karena saking banyaknya pesan bernada teror yang dikirim kepadanya.

"Semenjak BAP sih sudah banyak chat intimidasi dan neror ya, sebelum rekonstruksi. Pas setelah rekonstruksi lebih parah lagi. Banyak lah komen dan WhatsApp. Sempat saya ganti nomor," kata Tamara.


Masih Belum Ambil Tindakan

Sementara ini, Tamara masih enggan bersikap atas intimidasi yang dialami. Namun bukan tidak mungkin ia akan melapor ke polisi, jika dianggap sudah berlebihan.

"Kalau sudah sangat mengganggu aku pasti ngomong. Kalau sekarang baru via chat aja sama komen," pungkas Tamara Tyasmara.

Infografis Gelombang Perpindahan ASN ke IKN Mulai September 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya