Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Turun 8%

Tingkat fatalitas selama periode mudik dan arus balik lebaran juga mengalami penurunan sebesar 12 persen, dari sebelumnya 534 kasus meninggal dunia pada 2023 menjadi 469 kasus meninggal dunia tahun 2024.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Apr 2024, 10:45 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen. Pol. Aan Suhanan dalam penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024, Jumat (19/4/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat angka kecelakaan periode arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini menurun sebesar 8 persen dibanding periode Lebaran 2023.

Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen. Pol. Aan Suhanan menyebutkan tahun ini angka kecelakaan saat arus mudik dan arus balik mencapai 3.286 kasus kecelakaan.

"Apabila kita melihat dri indikator keberhasilan yang pertama adaah jumlah kecelakaan apa yangk disampikan pak Menteri (perhubungan) ada penurunan 8 persen selama operasi ketupat, tahun lalu ada 3.561 kasus kecelakaan kemudian tahun ini turun 8 persen 3.286 kasus," kata Aan dalam penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024, Jumat (19/4/2024).

Selain itu, tingkat fatalitas selama periode mudik dan arus balik lebaran juga mengalami penurunan sebesar 12 persen, dari sebelumnya 534 kasus meninggal dunia pada 2023 menjadi 469 kasus meninggal dunia tahun 2024.

Salah satu kecelakaan maut yang merenggut banyak korban jiwa terjadi di KM 58 di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Senin (8/4/2024).

"Untuk tingkat fatalitas turun 12 persen dari 534 kasus meninggal dunia, tahun ini 469 kasus, kemudian untuk luka berat ada kenaikan 37 persen dari tahun lalu 444 kasus menjadi 590 kasus," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut positif turunnya angka kecelakaan tersebut. Menurutnya hal itu merupakan suatu pencapaian yang patut diapresiasi.

"Angka kecelakaan menurun drastis. Saya katakan ini suatu keberhasilan, tidak lain dengan kepemimpinan presiden yang hari ke hari memantau. Hari ke hari kita di telpon komunikasi dua arah antara kita," ujar Menhub.

Kendati begitu, Menhub berharap ke depannya angka kecelakaan periode mudik selanjutnya bisa terus menurun.

"Secara detail kita mengevaluasi hal-hal yang signifikan yang terjadi pada mudik kali kali ini," pungkasnya.

 


Kadishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo. (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan bahwa arus lalu lintas (lalin) di Jakarta mulai kembali padat seiring dengan hari pertama masuk kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca cuti Lebaran Idul Fitri 1445 H.

Pasalnya, banyak pemudik yang sudah kembali ke Jakarta. Terlebih lagi, pemerintah memberlakukan kombinasi masuk kerja work from home (WFH) dan work from office (WFO) bagi ASN di tanggal 16-17 April 2024.

Syafrin menyampaikan, sekitar 80 persen pemudik telah kembali ke Jakarta berdasarkan pantauan Dishub Jakarta. Namun, masih ada 20 persen warga pemudik yang belum balik ke Jakarta. Beberapa dari mereka memilih menunda kepulangan dan menunggu pelaksanaan WFH selesai.

"Yang balik dari pantauan kami sekitar 80 persen yang ke Jakarta," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Syafrin juga menambahkan bahwa sekitar 28,4 juta warga Jakarta melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2024. Hal ini bisa dimengerti mengingat Jakarta merupakan kota besar di Indonesia.


Tidak Membawa Sanak Saudara

Dalam hal ini, Syafrin mengimbau warga pemudik yang belum kembali ke Jakarta untuk tidak membawa keluarga atau sanak saudara mereka untuk ikut menetap di Jakarta sebagai pendatang baru. Terlebih lagi, jika mereka tidak memiliki keterampilan khusus.

Ia berharap agar pemudik yang berangkat sekitar 28 juta orang kemarin dapat kembali dengan jumlah yang sama atau mungkin berkurang.

Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya