Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia melompat pada perdagangan di Asia, Jumat (19/4/2024). Hal ini setelah Israel kembali serang Iran memicu kekhawatiran perang di Timur Tengah.
Mengutip CNBC, Jumat pekan ini, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada NBC News kalau Israel sedang melakukan operasi di Iran. Israel melakukan serangan militer terbatas terhadap Iran. "Saat ini menilai efektivitas serangan tersebut dan kerusakan yang ditimbulkan,” ujar sumber kepada NBC News.
Advertisement
Harga minyak acuan menguat. Harga minyak Brent melesat 1,73 persen menjadi USD 88,62 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bertambah 1,75 persen menjadi USD 84,1 per barel.
Aset safe haven juga meningkat. Harga emas di pasar spot melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di USD 2.411,09 per ounce. Sedangkan Yen menguat 0,45 persen menjadi USD 153,93.
Kantor Berita Iran Fars melaporkan ledakan terdengar di dekat bandara di Kota Isfahan, Iran. Selain itu, penerbangan ke bandara Teheran, Isfahan dan Shiraz telah ditangguhkan.
Adapun situs pelacakan penerbangan Flight Radar 24 menunjukkan beberapa penerbangan dialihkan melalui wilayah udara Iran pada Jumat pagi, 19 April 2024.
Israel pada Minggu, 14 April 2024 berjanji untuk “menetapkan harga” dari Iran sebagai tanggapan atas serangan udara skala besar yang dilakukan akhir pekan lalu terhadap Israel.
Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel. “Dengan serangan nyata Israel terhadap Iran hari ini sebagai balasan atas serangan Iran terhadap Israel pada pekan lalu, kita sekarang hadapi perang panas antar negara secara langsung,” ujar Direktur Rapidan Energy, Clay Seigle
“Babak ‘perang bayangan’ telah berakhir,” ia menambahkan.
Gangguan di Selat Hormuz Bakal Picu Kenaikan Harga Minyak
Pemerintah Amerika Serikat (AS) meski telah berkomitmen kuat terhadap Israel, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kalau AS tidak akan ikut serta dalam operasi ofensif apapun terhadap Iran, demikian menurut pejabat senior pemerintah kepada NBC News.
"AS harus hindari jebakan lebih lanjut dalam upaya Israel untuk menyeret pasukan militer AS ke dalam perang yang lebih luas dengan Iran,” ujar Direktur Arab World Now, Sarah Leah Whitson.
Ia menambahkan, keputusan Israel menyerang Iran meski ada permohonan dari pendukung utamanya merupakan indikator yang jelas betapa tidak bertanggung jawab dan tidak akuntabelnya pemerintah Israel.
Seigle menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan apa yang dapat terjadi selanjutnya. Namun, ia menekankan “risiko besar” bagi pasar minyak dalam perang Timur Tengah yang semakin luas adalah ekspor minyak dari Teluk Arab akan terputus. Wilayah ini hasilkan lebih dari 20 juta barel minyak per hari.
Gangguan dan penutupan Selat Hormuz, titik penghubung utama antara Iran dan Oman dan menjadi jalur produksi minyak global setiap hari akan menyebabkan lonjakan harga minyak.
“Gangguan Hormuz akan sangat serius bagi perekonomian dunia, berpotensi mendorong harga minyak hingga tiga digit,” kata dia.
Advertisement
Bursa Saham Asia Tertekan Usai Israel Serang Iran
Indeks saham Taiwan memimpin kerugian di Asia pada Jumat, 19 April 2024. Indeks Taiwan merosot 3,44 persen di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip CNBC, bursa saham Asia melemah seiring Isral melakukan serangan terbatas terhadap Iran. Saham dan aset berisiko lainnya anjlok sedangkan aset safe haven menguat.
Harga emas menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa. Demikian juga yen Jepang menguat. Sedangkan bitcoin anjlok. Harga minyak melonjak lebih dari 3 persen. Harga minyak Brent melewati USD 90 per barel.
Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 2,47 persen, dan indeks Topix tergelincir 1,8 persen. Jepang merilis data inflasi Maret pada Jumat pekan ini. Inflasi utama tercatat 2,7 persen, menurun dari posisi Februari sebesar 2,8 persen. Inflasi inti berada di posisi 2,6 persen, sejalan dengan harapan ekonom yang disurvei Reuters.
Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,76 persen usai memimpin penguatan di Asia pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks Kosdaq tergelincir 1,59 persen. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,14 persen. Indeks Hang Seng terpangkas 1,23 persen dan indeks CSI 300 melemah 0,88 persen.
Rudal Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Isfahan Dekat Situs Pengayaan Nuklir dan Pangkalan Militer
Rudal-rudal Israel dilaporkan menghantam sebuah lokasi di Iran, menurut stasiun penyiaran AS ABC News, yang mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya.
Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan di Isfahan, ketika pertahanan udara diaktifkan dan penerbangan di beberapa wilayah termasuk Teheran dan Isfahan ditangguhkan.Demikian mengutip Kanal Global Liputan6.com.
Sejauh ini, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (19/4/2024), belum ada laporan mengenai korban jiwa. Pun demikian Iran belum mengeluarkan tanggapan resmi.
Israel berjanji untuk merespons setelah Iran pada Sabtu, 13 April 2024 meluncurkan serangan drone dan rudal ke negara tersebut, setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan seorang komandan militer.
Ada juga laporan ledakan di Suriah dan Irak.
Sekutu Israel, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa menyerukan Israel untuk tidak menanggapi serangan Iran.
Isfahan yang jadi target serangan terbaru Israel ini dianggap sebagai kota yang penting secara strategis dan menjadi tuan rumah bagi beberapa situs penting, termasuk situs penelitian dan pengembangan militer, serta pangkalan militer. Kota Natanz di dekatnya adalah lokasi salah satu situs pengayaan nuklir Iran.
Penerbangan komersial mulai mengalihkan rute mereka pada Jumat pagi. 19 April 2024 ke arah barat Iran tanpa penjelasan ketika kantor berita semi-resmi FARS di Iran mengatakan ada "ledakan" yang terdengar di Kota Isfahan.
Advertisement