Liputan6.com, Bitung - Sebagai bentuk kepedulian, Kanwil Kemenkumham Sulut mendirikan Crisis Centre bagi pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas III atau Lapas Tagulandang bersama keluarga, yang terdampak erupsi Gunung Ruang. Tak hanya itu, napi di lapas tersebut jiuga diungsikan.
Diketahui, Gunung Ruang meletus pada, Selasa (16/4/2024), berada di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Advertisement
Kepala Kantor Wilayah Ronald Lumbuun menginisiasi pendirian Crisis Centre ini. Penjemputan pegawai Lapas Tagulandang dan keluarga terbagi menjadi dua bagian.
Penjemputan pertama di Pelabuhan Samudera Bitung dengan menumpang Kapal KPLP tiba pada Kamis (18/4/2024), pukul 20.00 Wita, sementara untuk penjemputan kedua di Pelabuhan Satrol menggunakan Kapal KRI tiba pukul 22.00 Wita.
Setelah tiba di Pelabuhan Bitung, pegawai dan keluarga disambut oleh Wali Kota Bitung Maurits Mantiri. Kemudian rombongan menuju Crisis Centre yang disambut Plh Kepala Kantor Wilayah John Batara dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Aris Munandar.
Pegawai dan keluarga yang mengungsi berjumlah 40 orang dengan rincian 11 dewasa laki-laki, 17 dewasa perempuan dan 12 anak-anak.
“Selama berada di Crisis Centre pegawai dan keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang tersebut memperoleh fasilitas seperti tempat tidur, makanan, peralatan mandi serta kebutuhan sehari-hari,” ujar John Batara.
Pemeriksaan Kesehatan
Pada Jumat (19/4/2024), para pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan tidak terdapat cedera akibat musibah yang melanda. Selanjutnya John Batara Wilayah bersama Kabagum dan Kepala Bidang Keamanan membagikan alat mandi termasuk handuk serta makan pagi.
“Crisis centre dijadikan tempat penampungan sementara bagi pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang, sebelum dijemput atau pulang ke keluarga yang berada di Manado dan sekitarnya,” ujarnya memungkasi.
Advertisement