Festival Songkran di Thailand Renggut Nyawa 287 Orang, Apa Sebabnya?

Festival Songkran yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Thailand, adalah waktu perayaan bagi masyarakat Negeri Gajah Putih. Hal ini sering ditandai dengan "perang" air, kunjungan ke kuil, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Apr 2024, 15:09 WIB
Warga menghujani pengendara sepeda motor dengan air saat merayakan Festival Songkran atau Tahun Baru Thailand di Narathiwat, Thailand, 13 April 2019. Festival ini rutin diselenggarakan setiap tanggal 13-15 April setiap tahunnya. (Madaree TOHLALA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Thailand bergulat dengan lonjakan kecelakaan di jalan raya selama Festival Songkran berlangsung pada 11--17 April 2024. Tercatat ada 2.044 kecelakaan yang mengakibatkan 2.060 orang cedera dan 287 orang meninggal dunia.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand (DDPM) merilis angka-angka ini sebagai bagian dari Kampanye Tujuh Hari Keselamatan Jalan. Melansir The Thaiger, Jumat (19/4/2024), Provinsi Chiang Rai menduduki puncak daftar dengan 17 kematian dan 82 kecelakaan.

Sementara itu, Provinsi Phrae merupakan provinsi yang mencatat korban cedera terbanyak, yakni total 80 orang. Kampanye Keselamatan Jalan Tujuh Hari adalah inisiatif tahunan DDPM untuk mempromosikan praktik jalan raya yang lebih aman, khususnya selama Festival Songkran.

Di waktu ini, kecelakaan di jalan biasanya meningkat karena tingginya perjalanan dan perayaan. Tujuan kampanye ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran, tapi juga menegakkan peraturan lalu lintas dengan lebih ketat guna menjamin keselamatan semua pengguna jalan, kata juru bicara DDPM. "Meski kami telah melakukan upaya terbaik, jumlah kecelakaan, cedera, dan kematian masih tinggi," sebutnya.

Ia melanjutkan, "Kami mendesak semua orang mematuhi peraturan lalu lintas, menghindari mengemudi dalam keadaan mabuk, dan memastikan kendaraan mereka dalam kondisi baik sebelum berangkat."

Festival yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Thailand ini adalah waktu perayaan bagi masyarakat Negeri Gajah Putih. Hal ini sering ditandai dengan "perang" air, kunjungan ke kuil, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, selama periode festival juga terjadi peningkatan lalu lintas jalan raya yang signifikan seiring perjalanan orang-orang melintasi negeri menuju kampung halaman mereka.

 


Perayaan Tahun Baru Thailand

Lebih dari 10.000 orang menghadiri perayaan Festival Songkran di Kota Kowloon pada hari Minggu, dua kali lipat dari jumlah pengunjung saat terakhir kali acara ini diadakan pada tahun 2019. (AP Photo/Louise Delmotte)

DDPM mengaku telah proaktif dalam upaya mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya selama Festival Songkran 2024. Inisiatif mereka termasuk mendirikan pos pemeriksaan keselamatan jalan raya, meningkatkan patroli, serta menjalankan kampanye kesadaran masyarakat tentang bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk dan ngebut.

Melihat statistik tersebut, Chiang Rai mencatat jumlah kecelakaan dan kematian terbanyak, sehingga menyoroti perlunya intervensi lebih lanjut di wilayah ini. Phrae, dengan jumlah korban luka terbanyak, juga perlu mendapat perhatian, kata juru bicara DDPM.

"Kami membutuhkan kerja sama semua orang untuk membuat jalan kita lebih aman. Kami melakukan yang terbaik, namun tanggung jawab masing-masing individu juga tergantung pada tindakan mereka di jalan," kata dia.

Tradisi Songkran yang sebenarnya adalah memercikkan air pada orang lain. Namun, hal ini telah berubah ketika penduduk lokal dan wisatawan menggunakan ember dan pistol air untuk membawa festival ini ke level berbeda, dan menjadikannya pertarungan air besar-besaran.


Simbol Tradisi Songkran

Festival percikan air yang terkenal ini diselenggarakan di lingkungan yang dikenal oleh warga Hong Kong sebagai "Little Thailand", menjelang Tahun Baru Thailand pada akhir pekan ini. (AP Photo/Louise Delmotte)

Di tradisi Thailand, memercikan orang dengan air merupakan simbol pembersihan perbuatan dan pikiran buruk. Saat Songkran, percikan air dipercaya membawa kesehatan, kemakmuran, umur panjang, dan keberuntungan. Meski festival ini lebih populer karena pertarungan air, parade, tarian, serta hiburan rakyat juga merupakan bagian dari perayaan tersebut.

Tanggal pasti perayaan Songkran secara tradisional berfluktuasi menurut kalender Thailand, yang ditentukan kalender lunar. Namun, tanggalnya kini telah ditetapkan, dan hari libur berlangsung dari 13 April hingga 15 April. Festival ini secara resmi dimulai pada pagi hari tanggal 13 April dengan upacara pembukaan.

Festival ini secara resmi hanya berlangsung selama tiga hari, tapi sebenarnya bisa berlangsung antara 3 hingga 10 hari, tergantung di mana Anda berada di negara tersebut. Songkran dirayakan di seluruh Thailand.

Sebagian besar kota besar mempunyai perayaan Songkran yang lebih besar dibandingkan di kota-kota kecil. Selain itu, festival ini cenderung berlangsung lebih lama jika pergi lebih jauh ke utara. Di kota utara Chiang Mai, misalnya, festival ini bisa berlangsung hingga seminggu.


Turis Asing Ikut Festival Songkran

Perayaan ini merupakan perayaan pertama sejak tahun 2019. (AP Photo/Louise Delmotte)

Meski Songkran memiliki arti penting bagi masyarakat Thailand, orang asing selalu diperbolehkan untuk bergabung dalam perayaan tersebut. Soal persiapan, penting untuk membeli tas kecil tahan air atau ziplock untuk menjaga ponsel dan barang berharga Anda tetap kering selama pertarungan air.

Jika ingin main ponsel atau mengambil gambar, ada banyak tas tahan air layar sentuh yang memungkinkan Anda menggunakan ponsel. Bila memungkinkan, turis disarankan meninggalkan barang berharga di hotel dan hanya bawa barang yang benar-benar diperlukan.

Karena akan basah, memilih pakaian dengan bijak sangatlah penting. Yang terbaik adalah memakai busana yang ringan dan cepat kering. Kemeja tembus pandang, pakaian putih, dan crop top sebaiknya dihindari. Anda memang bisa memakai sandal jepit. Namun, lebih baik mengenakan sesuatu yang memungkinkan Anda berjalan di jalanan licin dengan aman dan melindungi kaki.

Jika tidak ingin terus-menerus menyeka mata, pastikan untuk memakai kacamata untuk melindunginya. Perlu diingat bahwa pertarungan air terjadi di jalanan. Jika menjumpai toko atau pasar yang tetap buka selama liburan, pastikan untuk menghormatinya.

Hindari memercikkan air di dalam ruangan dan selalu bersikap sopan. Anda juga harus menghindari memercikkan air pada orang yang sedang bekerja. Selain itu, perlu diingat bahwa Songkran adalah festival keagamaan, jadi sebaiknya hindari jemaah yang sedang beribadah.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya