Liputan6.com, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak usahanya Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), mengungkapkan akan memproduksi produk petrokimia, dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen mengatakan bahwa produksi ini sekaligus akan mengokohkan posisi KPI di bisnis Petrokimia.
Advertisement
"Mengoperasikan unit produksi petrokimia bukan hal yang baru bagi KPI," kata Hermansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Jumat (19/4/2024).
Sebelumnya, KPI juga telah mengoperasikan unit produksi produk petrokimia di beberapa kilang eksisting.
KPI telah memiliki kilang-kilang yang telah memproduksi Petrokimia. Operasi Kilang Petrokimia, yang terdiri dari Kilang Polypropylene di RU Unit Plaju yang memproduksi Polytam (Polypropylene Pertamina), Kilang Paraxylene di RU Unit Cilacap yang memproduksi Paraxylene dan Benzene serta produk lainnya, dan Kilang OCU (Olefin Conversion Unit) di RU Unit Balongan yang memproduksi Propylene.
"Setelah proyek RDMP Balikpapan selesai, selain untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan juga nantinya akan memproduksi produk petrokimia yaitu Propylene sebesar 225 ribu ton per tahun. Produk ini nantinya akan menjadi feedstock bagi New Polypropylene (PP) Balongan guna subtitusi produk impor. NEW PP Balongan dikelola oleh Polytama Propindo yang merupakan afiliasi Pertamina." jelasnya Hermansyah.
KPI pun akan meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan yang selama ini 260 ribu barrel menjadi 360 ribu barrel per hari.
Selain itu juga ada nada peningkatan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V.
Pasar PetroKimia di Indonesia Punya Potensi Bwsar
Di Indonesia, pasar produk petrokimia memiliki potensi yang cukup besar.
Data dari Reforminer Institute menunjukkan, bahwa kapasitas terpasang kilang saat ini, baik yang dimiliki Pertamina maupun swasta lainnya belum mampu memenuhi kebutuhan petrokimia nasional.
Sekitar 70% kebutuhan petrokimia untuk domestik bahkan harus dipenuhi dari impor.
Tak hanya meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan, pengoperasian unit produksi petrokimia di Kilang Balikpapan juga akan mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
"Pengoperasian unit produksi petrokimia akan menjadi hal yang baru di Kilang Balikpapan, dan ini tentunya akan menjadi sarana untuk tranfer pengetahuan bagaimana mengoperasikan unit produksi petrokimia dari para pekerja unit kilang lainnya yang telah lebih dahulu memiliki unit produksi petrokimia," tutup Hermansyah.
Advertisement