Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak Korea Selatan jadi pusat perhatian dalam industri kecantikan, dengan banyak orang dari seluruh dunia datang ke negara ini untuk menjalani operasi plastik. Namun, tren terbaru yang muncul di Negeri Ginseng bahkan mengejutkan penduduk lokal yang terbilang sudah familiar dengan prosedur kosmetika.
Melansir Koreaboo, Jumat (19/4/2024), seorang pengguna di forum komunitas theqoo baru-baru ini mengunggah tentang operasi yang sedang dipromosikan secara besar-besaran di Korea Selatan, dan jadi viral dengan lebih dari 90 ribu penayangan pada saat artikel ini ditulis.
Advertisement
Tren terbaru ini adalah operasi pembesaran pupil, yang juga dijuluki sebagai "Operasi Cincin Mata." Menurut beberapa iklan, tujuan dari operasi ini adalah mencapai efek visual yang mirip dengan penggunaan lensa kontak, dengan memperbesar pupil mata secara permanen.
Lensa kontak telah jadi bagian dalam mode selama beberapa waktu, terutama di dunia K-pop. Para idol sering terlihat memakai lensa ini, yang berpotensi mengubah tampilan wajah mereka secara keseluruhan.
Prosedurnya melibatkan memasukkan cincin silikon melingkar di sekitar pupil untuk memperbesarnya. Sebuah klinik yang menawarkan prosedur ini mempromosikannya sebagai "operasi cincin mata pertama di dunia."
Operasi mata ini dikembangkan melalui penelitian selama tujuh tahun sebelum dipatenkan, klaim mereka. Tindakan ini juga digambarkan sebagai "operasi sederhana" yang dilakukan pada bagian putih mata tanpa melibatkan pupil.
Kekhawatiran Warga Lokal
Pengguna forum menambahkan bahwa tidak ada yang tahu tentang efek samping dari operasi ini karena baru diperkenalkan kurang dari setahun lalu. Sebagain besar komentar-komentar berjumlah lebih dari 850 saat artikel ini ditulis menyatakan keprihatinan dan menganggapnya berlebihan.
Ya, banyak orang Korea merasa khawatir dengan tren ini, karena mereka merasa ini adalah contoh yang tidak sehat dan mengganggu persepsi kecantikan alami. Mereka menganggap tren ini hanya memberi tekanan lebih pada orang-orang untuk terus mengubah penampilan mereka, bahkan ketika sudah cantik secara alami.
Meski industri kecantikan Korea Selatan telah berkontribusi signifikan terhadap ekonomi negara, banyak orang mulai mempertanyakan dampak psikologis dan emosional dari tren ini. Mereka berharap agar orang-orang bisa lebih menerima dan mencintai diri sendiri dengan penampilan yang alami, tanpa harus terus-menerus mencoba memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis.
Operasi plastik, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), umumnya dimanfaatkan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan maupun kulit yang hilang atau rusak. Tujuan utama operasi plastik adalah mengembalikan fungsi, serta penampilan jaringan dan kulit senormal mungkin, melansir situs webnya, 24 Februari 2024.
Advertisement
Popularitas Prosedur Kosmetika
Sementara ini bukan praktik baru, keterusterangan para pesohor dunia melakukan operasi plastik disebut telah mendorong popularitas prosedur yang dimaksud secara global, menurut Forbes. Kendati, topik bahasannya juga acap kali tentang efek samping yang harus diwaspadai.
Laporan tahun 2021 tentang pasar bedah dan prosedur kosmetik di Amerika Utara menunjukkan bahwa tren pertumbuhan pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) tercatat sebesar 6,34 persen antara tahun 2021--2028. Menurut Aesthetic Surgery Society, prosedur bedah meningkat sebesar 54 persen di Amerika Serikat saja pada 2021.
Di Kanada, prosedur bedah kosmetik yang paling banyak dilakukan adalah botoks dan operasi hidung dengan masing-masing lebih dari 18.100 dan 9.900 pencarian online mengenai tindakan tersebut. Lalu, bagaimana trennya di Indonesia?
Menurut dokter spesialis bedah plastik, rekonstruksi, dan estetik, sekaligus konsultan bedah estetik lanjutan, dr. Vania Aramita Sari, Sp.B.P.R.E., Subsp.E.L.,(K), Indonesia erat dengan adat ketimuran, sehingga operasi plastik masih tergolong tabu untuk beberapa kalangan masyarakat.
"Namun, saya lihat belakangan orang semakin paham mengenai definisi bedah plastik yang sebenarnya," kata dia melalui pesan pada Lifestyle Liputan6.com, 23 Februari 2024. "Jadi, bedah plastik itu tidak sekadar mengubah penampilan."
Pertimbangan Operasi Plastik
Dokter bedah plastik, sebut dr. Vania, juga memiliki gelar rekonstruksi dan estetik. "Kami sebagai dokter bedah plastik punya peran mengembalikan fungsi," kata doker yang kini berpraktik di Plasthetic Clinic cabang Bendungan Hilir Jakarta tersebut.
Ia menyambung, "Dengan orang semakin paham apa saja tindakan yang dilakukan dokter bedah plastik, (ini membuat) ketertarikan dalam melakukan operasi bedah plastik juga meningkat."
Di Indonesia, dan Asia pada umumnya, menurut dr. Vania, prosedur bedah plastik estetik paling popular di bagian wajah adalah Rhinoplasty alias operasi hidung. "Secara genetik, orang Asia memiliki hidung yang mungil, sehingga cenderung banyak permintaan untuk membuat hidung jadi lebih tinggi dan mancung,"ujar dia.
dr. Vania melanjutkan, "Edukasi pertimbangan sebelum (melakukan) bedah plastik sudah pasti harus dilakukan pasien dengan konsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis bedah plastik. (Pasien) harus paham betul risikonya. Jadi, jangan (melakukan prosedur kosmetik) hanya karena ikut-ikutan atau lagi tren."
"Pastikan bedah plastik dilakukan untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain, bukan untuk suami atau orang terdekat sekali pun," tandasnya. Narasi ini jadi penting karena, menurut Pop Sugar, media sosial telah jadi medium banyak orang terpapar konten seputar prosedur bedah kosmetik.
Advertisement