Taylor Swift Curhat Sia-Siakan Masa Mudanya Lewat Lagu So Long London, Fans Hubungkan dengan Joe Alwyn

Para fans Taylor Swift berspekulasi tentang makna lagu So Long London yang dihubungkan dengan Joe Alwyn.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 19 Apr 2024, 20:00 WIB
Penyanyi-penulis lagu AS Taylor Swift tiba untuk menghadiri ajang Golden Globe Awards tahunan ke-81 atau Golden Globes 2024 di hotel The Beverly Hilton di Beverly Hills, California, Minggu (7/1/2024). (Michael TRAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Taylor Swift merilis album The Tortured Poets Department, Jumat (19/4/2024). Disingkat TTPD, ini merupakan album ke-11 dalam perjalanan kariernya.

Album dibuka dengan lagu Fortnight yang merupakan duet Taylor Swift bersama Post Malone dengan Jack Antonoff dan Swift sebagai produser. Lagu-lagu Taylor dalam album TTPD masih menggunakan genre chamber pop dan synth pop yang memang andalannya.

Mengutip dari laman Today, begitu rilis para penggemar pun berspekulasi tanpa henti bahwa Tortured Poets berkisah tentang putusnya Tay dan Joe Alwyn. Tetapi sebagian besar lagu tampaknya merupakan curhatan tentang Matty Healy.

Namun setidaknya ada satu lagu tentang Joe yaitu "So Long London", bercerita sebuah perpisahan yang menghancurkan hubungan mereka. So Long London" sepertinya adalah tentang akhir dari hubungan jangka panjang, dan Taylor merujuk pada rumah bersama dan waktu yang terbuang dalam lirik yang benar-benar memilukan.

Taylor Swift telah membuat beberapa referensi ke London selama bertahun-tahun. Album barunya, The Tortured Poets Department, tidak terkecuali, berkat lagu kecil berjudul 'So Long, London'.

London telah menjadi bagian besar dalam kehidupan Taylor. Dia tinggal di Inggris dan telah memiliki beberapa hubungan serius yang berbasis di kota tersebut, bahkan telah merekam musik di sini. 

Hubungan yang masih terbilang setahun lalu, Taylor sempat berkencan dengan Matty Healy tak lama usai putus dengan Joe Alwyn seorang pesohor asal Inggris. Pada Januari 2021 bahkan, Tay sempat dikabarkan oleh E! News kerap bolak-balik antara Nashville dan Inggris untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya dan keluarga Joe.

 

 

 


Video Klip TTPD

(Sumber: Instagram @taylorswift)

Mengutip dari Tim Regional Liputan6.com, The Tortured Poets Department dikerjakan Taylor Swift berkolaborasi dengan sejumlah musisi. Mereka antara lain Jack Antonoff, Aaron Dessner, Post Malone, dan Florence and the Machine. Jack Antonoff adalah sahabat dan rekan kolaborasi Taylor Swift sejak album 1989 (2014).

Sementara dengan Aaron Dessner, Taylor Swift bekerja sama dengan pentolan The National tersebut sejak album folklore (2020). Sedangkan, dengan Post Malone dan Florence and the Machine, album ini adalah kali pertama kerja sama Swift.

Di album TTPD ini, Swift dan Malone akan berduet di lagu Fortnight yang jadi pembuka album dan single utama. Video klip lagu ini akan dirilis pada Sabtu (20/04/2024).

Sementara dengan Florence and the Machine, keduanya akan berduet dengan Florida. Album The Tortured Poets Department Taylor Switf memiliki 16 lagu dalam versi standar. Masing-masing sebuah lagu bonus dalam empat versi lain yang tersedia. Swift total menyediakan 20 lagu untuk era TTPD yang terbagi dalam 5 side (4 side standar + 1 lagu bonus) dan 5 versi (1 standar + 4 versi lain). 

 


Albumnya Disimpan 2 Tahun

Konser Taylor Swift akan digelar di Singapura selama tiga hari pada 2024. (Foto: Instagram @taylorswift)

Pada Februari 2024, Swift menyebut bahwa album The Tortured Poets Department telah ia simpan selama dua tahun terakhir. Masa tersebut bersamaan dengan hubungan Swift dengan Joe Alwyn yang berakhir setelah enam tahun. Hubungan keduanya diberitakan berakhir pada April 2023.

Sebelumnya, Taylor Swift memecahkan rekor layanan streaming Spotify. Spotify mengumumkan The Tortured Poets Department menjadi album yang yang paling banyak disimpan sebelum rilis dalam sepanjang sejarah Spotify.

"Pada 18 April 2024, THE TORTURED POETS DEPARTMENT milik Taylor Swift menjadi album Countdown Page yang paling banyak disimpan sebelumnya dalam sejarah Spotify," tulis akun Spotify lewat X.

Meski demikian, Spotify tidak merinci berapa jumlah pengguna yang melakukan pre-save terhadap album The Tortured Poets Department. Layanan streaming tersebut juga tidak menyebutkan siapa pemegang rekor tersebut sebelum Taylor Swift.


Disebut Musisi yang Produktif

The Tortured Poets Department (TTPD) Taylor Swift. (dok. instagram/taylorswift)

Saat merilis album tersebut Swift menulis di sejumlah akun resmi media sosialnya, "Ini kejutan jam 2 pagi: The Tortured Poets Department adalah album rahasia GANDA. Saya telah menulis begitu banyak puisi yang menyiksa dalam 2 tahun terakhir dan ingin berbagi semuanya dengan Anda, jadi inilah bagian kedua dari TTPD: The Anthology. 15 lagu tambahan. Dan sekarang ceritanya bukan milikku lagi… itu milikmu sepenuhnya."

Saat ini album tersebut memiliki total 31 lagu dan berdurasi 2 jam 2 menit. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dari seluruh album musik yang pernah dibuat oleh Swift.

Di kolom komentar, terlihat banyak penggemar mengaku kaget tapi senang. Mereka tidak menyangka bahwa album ini akan memiliki extra track sebanyak itu. Hal ini lantaran, 15 lagu tambahan merupakan hal yang cukup tidak wajar, mengingat dengan jumlah tersebut seorang musisi bisa mengeluarkan satu album baru alih-alih menjadi lagu tambahan.

Selain itu, tak sedikit penggemar yang sangat heran dengan proses kreatif Swift. Diketahui, belakangan ini dia sangat disibukkan dengan konser The Eras Tour miliknya yang telah dimulai sejak 17 Maret 2023 lalu dan baru akan berakhir pada 8 Desember 2024.

Infografis Taylor Swift (Liputan6.com/Deisy Rika)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya