Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersiap untuk mencari negara-negara penghasil minyak mentah baru. Menyusul, serangan balasan Israel ke Iran pada Jumat (19/4) pagi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sejumlah negara penghasil minyak di Afrika masuk dalam radar pemerintah. Salah satunya Mozambik yang terletak di Afrika Timur.
Advertisement
Berita mengenai alternatif pembelian minyak ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Sabtu (20/4/2024):
1. Israel Serang Iran, Pemerintah Bakal Beli Minyak dari Mozambik hingga Venezuela
Pemerintah bersiap untuk mencari negara-negara penghasil minyak mentah baru. Menyusul, serangan balasan Israel ke Iran pada Jumat (19/4) pagi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sejumlah negara penghasil minyak di Afrika masuk dalam radar pemerintah. Salah satunya Mozambik yang terletak di Afrika Timur.
B"Mungkin ada yang baru Mozambik. Kita itu harus jangka panjangnya," kata Arifin kepada awak media di Gedung Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin. Antara lain Guyana hingga Venezuela.
2. HEADLINE: Gelombang Perpindahan ASN ke IKN Mulai September 2024, Persiapannya?
Penduduk Jakarta bakal berkurang lima bulan lagi. Rencananya, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di kantor pusat alias Jakarta akan mulai pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mengatakan pemerintah akan memindahkan 11.916 pegawai ASN ke IKN pada tahap awal.
Selanjutnya, pada tahap kedua, jumlah ASN yang akan dipindahkan sebanyak 6.000 pegawai. Lalu, tahap ketiga, pemerintah akan memindahkan sebanyak 14.000 ASN.
Advertisement
3. Rupiah Kembali Terkapar, Hari Ini Sentuh 16.263 per Dolar AS
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali turun pada perdagangan Jumat ini. Penurunan rupiah ini dipicu oleh sikap hawkish Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).
Pada Jumat (19/4/2024) pagi, nilai tukar rupiah turun 84 poin atau 0,52 persen menjadi 16.263 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 16.179 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, pelemahan rupiah ini dipengaruhi indikator ekonomi AS yang kokoh dan dapat memicu sikap hawkish Bank Sentral AS untuk tetap mempertahankan suku bunga kebijakannya.