Liputan6.com, Jakarta - Situs perbandingan produk finder.com merilis survei prediksi harga kripto Bitocin, yang diperkirakan dapat mencapai nilai dalam kisaran enam digit atau USD 100.000 pada 2024.
Survei terbaru Finder tentang harga Bitcoin (BTC) melibatkan panel yang terdiri dari 31 pakar kripto dan fintech. Hasilnya menunjukkan, BTC dapat mencapai puncak USD 122.000 pada 2024, dan kemudian menetap di USD 109.000 pada akhir tahun.
Advertisement
Analis kripto dan valas senior di Forextraders, Nick Ranga, mengaitkan peningkatan nilai BTC saat ini dengan meningkatnya keterlibatan institusional. Ranga jadi salah satu ahli yang memperkirakan BTC akan mencapai puncaknya sekali lagi pada 2024, yang pada akhirnya menutup tahun ini di kisaran USD 100.000 per unit.
"Katalis utama dari pasar bullish kripto saat ini adalah masuknya modal institusional dalam jumlah besar setelah persetujuan SEC terhadap spot bitcoin pertama (Exchange Traded Funds/ETF)," ujar dia dikutip dari laman bitcoin.com.
"Permintaan sudah melebihi pasokan, dilaporkan sebesar 10 kali lipat. Hal ini ditambah dengan antisipasi guncangan pasokan akibat peristiwa halving yang akan datang, dimana pasokan bitcoin baru yang memasuki pasar berkurang setengahnya," terangnya.
Survei Finder juga memperkirakan, harga bitcoin dapat naik menjadi USD 151.000 pada akhir 2025, dan melonjak jadi USD 567.000 pada akhir 2030. Kendati begitu, tidak semua pakar di panel Finder memiliki pandangan optimistis ini, dengan 13 persen berpendapat bahwa bitcoin saat ini dinilai terlalu tinggi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Dampak ETF Spot
Sejalan dengan perspektif ini, John Hawkins, dosen senior di Universitas Canberra menyatakan bahwa aset kripto terkemuka berdasarkan kapitalisasi pasar bahkan mungkin turun menjadi USD 20.000 pada akhir tahun ini.
"Kenaikan harga saat ini tampaknya terutama terkait dengan ETF spot," jelas Hawkins dalam laporan finder.com.
"Tetapi ketika ETF berdasarkan bitcoin berjangka diluncurkan (pada Oktober 2021), harganya juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa, namun kemudian jatuh pada tahun berikutnya. Memiliki ETF masih tidak memberikan bitcoin nilai fundamental atau penggunaan yang sah. Ini masih merupakan gelembung spekulatif," sambungnya.
Shubham Munde, analis riset pasar senior di Market Research Future, berpendapat bahwa halving akan mendorong harga lebih tinggi. Meskipun demikian, Munde memiliki pandangan yang lebih konservatif, memperkirakan bahwa BTC akan ditutup pada 2024 dengan harga sekitar USD 91.000-95.000 per koin.
"Peristiwa halving diperkirakan akan menyebabkan lonjakan harga (bitcoin) secara signifikan jika kita membandingkan tren sebelumnya. Permintaan (Bitcoin) terus meningkat dan karenanya nilainya akan meningkat secara substansial karena investor institusi dan ritel terus berkembang," tuturnya.
Advertisement
Beli Sebelum Halving
Adapun mayoritas atau sekitar 61 persen dari panel prediksi Finder merekomendasikan pembelian bitcoin sebelum peristiwa halving. Sementara 32 persen menyarankan untuk mempertahankan aset kripto terkemuka, dan hanya 6 persen yang menganjurkan penjualan.
Rata-rata, panelis Finder memperkirakan bahwa bitcoin akan bernilai sekitar USD 109.141 pada akhir 2024. Proyeksi dalam survei terbaru Finder jauh lebih tinggi daripada yang terlihat selama penurunan kripto yang berkepanjangan, yang berlangsung sejak 2022-2023.