Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan kembali memperpanjang penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado. Penutupan dilakukan setidaknya hingga Minggu, 21 April 2024.
Otoritas menyampaikan, penutupan Bandara Sam Ratulangi merespons masih tingginya aktivitas dari Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Advertisement
Hal tersebut berdasarkan informasi Notice to Airmen (NOTAM) nomor A1021/24 NOTAMR A1016/24.
"Aktivitas penerbangan Bandara Sam Ratulangi Manado, penutupan diperpanjang sampai Minggu, 21 April 2024, pukul 12.00 WITA. Sesuai pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten SITARO, Sulawesi Utara," ujar Kemenhub dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024).
Ini merupakan perpanjangan penutupan kedua kali setelah erupsi Gunung Ruang beberapa waktu lalu. Abu vulkanik yang membumbung ke udara dinilai belum aman untuk aktivitas penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Sebelumnya, penutupan operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado diperpanjang selama 12 jam hingga 19 April pukul 18.00 WITA. Hal tersebut berdasarkan informasi Notice to Airmen (NOTAM) nomor A1010/24 NOTAMR A1009/24.
Kelanjutan penutupan sementara operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi berdasarkan pertimbangan masih adanya abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang, dan hasil paper test menunjukkan positif Volcanic Ash (VA).
"Diperpanjangnya penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi ini atas kesepakatan bersama Kepala Otoritas Bandara, General Manager AirNav, BMKG, dan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), yaitu PT Garuda Indonesia, Lion Air Group, PT Citilink Indonesia dan PT Transnusa Aviation Mandiri," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, Jumat (19/4/2024).
Pembatalan Penerbangan
Penanganan penumpang oleh BUAU dilakukan dengan opsi reschedule atau refund berlangsung dengan aman dan tertib.
"Kami masih terus memantau perkembangan dari erupsi Gunung Ruang, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini untuk mengantisipasi tindakan yang diperlukan demi memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus memonitoring bandara-bandara sekitar yang terkena imbas erupsi Gunung Ruang yang terdampak dan berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.
Advertisement
Jumat Sore, Gunung Ruang di Sitaro Kembali Erupsi
Setelah sempat menurun aktivitasnya, Gunung Ruang di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, kembali erupsi pada Jumat (1942024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan sejumlah rekomenndasinya.
“Telah terjadi erupsi Gunung Ruang, Sulut pada Jumat 19 April 2024 pukul 17:06 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 m di atas puncak atau lebih kurang 1.125 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Jumat sore.
Saat ini Gunung Ruang berada pada Status Level IV atau awas dengan sejumlah rekomendasi yang harus dipatuhi. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
“Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km, agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km,” ujarnya.
Potensi Lontaran Batuan Pijar
Selanjutnya, masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” tuturnya.
Hendra Gunawan mengatakan, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang.
Selain itu, Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi Sulut dan Kabupaten Sitaro agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, atau PVMBG di Bandung.
Advertisement