Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah di Desa Sembilangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ambruk. Saat Liputan6.com menengok rumah yang terletak di Dusun Sembilangan Timur itu, hanya dinding bagian belakang yang masih berdiri tegak. Sisanya telah rata dengan tanah.
Baca Juga
Advertisement
Holla, 60 tahun, warga sekitar, menunjuk sebuah kusen jendela yang teronggok di bawah pohon mangga di halaman rumah itu.
Posisi kusen jendela yang terlempar jauh dari posisi semula, kata dia, menunjukkan betapa dahsyat ledakan di rumah milik Sahrul yang terjadi pada Jumat petang (19/4/24).
"Sekitar jam lima sore, terdengar dentuman keras sekali. Getarannya sampai ke rumah saya," kata Holla. Jarak rumah dia ke lokasi ledakan sekitar 500 meter.
Menurut data Kepolisian Resor Bangkalan, tiga orang menjadi korban karena terkena ledakan.
Dua korban merupakan kakak beradik anak Sahrul. Masing-masing Rahmat dan Samsul. Sedang satu korban lain adalah sepupu keduanya bernama Mustar.
"Korban S meninggal. Sementara dua korban lain kritis. Saat ini dirawat di RSUD Syamrabu," kata Kapolres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Febri Ismanjaya saat meninjau lokasi ledakan.
Simak Video Pilihan Ini:
Untuk Pernikahan
Penyebab ledakan dahsyat itu adalah petasan. Menurut cerita Sekertaris Desa Sembilangan, Mohammad Cholil, korban Samsul sedang membuat petasan di dalam rumah. Ia dibantu Mustar sepupunya.
Petasan itu dibuat untuk kakaknya, Rahmat yang akan menikah pada hari Minggu (21/4) akhir pekan ini. Dalam tradisi masyarakat setempat, petasan itu akan dibawa ke tempat mempelai wanita dan kemudian dinyalakan di sana sebagai penyambut kedatangan mempelai pria agar suasana lebih meriah.
Entah apa pemicunya, Tiba-tiba terjadi ledakan besar yang meruntuhkan rumahnya. Beruntung Kedua orang tua korban selamat dari musibah ini. Saat ledakan terjadi Sahrul, kepala keluarga, sedang meladang. Sedangkan Ibu Ru, istrinya, sedang di halaman depan ngerumat sapi.
"Dua hari lagi si kakak Rahmat itu akan melangsungkan pernikahan di Blega," terang Cholil.
Sekitar jam 10 malam, jenazah Samsul tiba di rumah duka dan langsung disemayamkan di masjid untuk disalatkan. Di Desa Sembilangan terdapat komplek pemakaman umum bernama Bujuk Agung, di sanalah jenazah Samsul dimakamkan malam itu juga.
Advertisement
Pemicu Ledakan
Untuk memastikan bagaimana ledakan terjadi, Polres Bangkalan telah meminta bantuan Tim Gegana Brimob Polda Jatim untuk memeriksa lokasi ledakan.
Hari ini, tim lobaratorium forensik serta inafis juga diterjunkan ke lokasi untuk membantu penyelidikan sekaligus sterilisasi lokasi dari sisa-sisa bahan peledak.
Hasil olah TKP, tim gabungan ini menemukan delapan selongsong petasan seukuran balok kayu ukuran 4X6 centimeter. Sementara itu, melihat dampak kerusakan pada rumah diperkirakan jumlah bubuk mesiu yang meledak di angka 1 kilogram.
Sedangkan untuk pemicu ledakan, polisi membuat beberapa dugaan. Pertama ledakan bisa dipicu gesekan dengan benda keras karena bubuk petasan masuk bahan peledak rawan gesekan. Kedua bisa dipicu oleh percikan api dari korek atau pun rokok. Ketiga bisa dipicu oleh koneksi handphone.
"Ketika di dalam rumah ada bubuk mesiu, maka rumah itu ibarat menjadi casing atau selongsong dari bahan peledak. Jadi ketika meledak, dampaknya begitu parah," Kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Heru Cahyo, Sabtu (20/4).
Kondisi Korban
Adapun kondisi para korban kritis yaitu Rahmat dan Mustar, Menurut Heru kondisinya terus membaik.
Mereka saat ini dalam penanganan intensif tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebih Kabupaten Bangkalan. Mereka umumnya menderita luka bakar di sekujur badan mulai dari kepala hingga ujung kaki.
"Setelah ditangani medis, hari ini kondisi para korban semakin membaik," Kata Heru.
Advertisement