Liputan6.com, Jakarta - Dengan penerbangan panjang yang bisa mencapai 18 jam, tidak mengherankan jika kru pesawat, baik awak kabin maupun pilot, membutuhkan istirahat di tengah jam kerja mereka. Dikutip dari Travel + Leisure, Minggu (21/04/2024), Pra kru ini ternyata punya tempat tidur di pesawat untuk menikmati waktu senggang atau bahkan tidur siang. Bukan di kursi darurat ataupun dapur, namun ruangan khusus yang benar-benar bisa dipakai untuk tidur.
Sebelum kita membahas secara spesifik tempat istirahat awak kabin, mari kita kembali melihat cara istirahat mereka. Pada sebagian besar penerbangan jarak jauh, pramugari mendapatkan waktu istirahat dalam berbagai shift, mulai dari satu jam hingga beberapa jam.
Advertisement
"Awak kabin akan dibagi menjadi beberapa kelompok oleh pemimpin awak kabin kami, kemudian, dengan mempertimbangkan apa yang perlu kami lakukan sebelum penerbangan berakhir, mereka akan memberi kami durasi waktu istirahat kami," ungkap French Bee, seorang pramugari.
Tentu saja, tidak semua pramugari akan istirahat pada waktu yang sama. Akan selalu ada seseorang yang siap menjawab bel panggilan, menyiapkan layanan makanan berikutnya, atau membersihkan toilet. Karena itu, maskapai penerbangan yang mengoperasikan penerbangan jarak jauh tunduk pada aturan dalam penambahan kebutuhan staf yang ditetapkan Federal Aviation Administration (FAA).
Sederhananya, tiap penerbangan akan diawaki oleh lebih banyak pramugari daripada persyaratan operasional minimum untuk pesawat tertentu. Dengan cara yang sama, pilot juga diberikan waktu istirahat pada penerbangan jarak jauh. Itulah sebabnya penerbangan tersebut akan memiliki lebih dari dua pilot sehingga kokpit akan selalu diawaki.
Letaknya Tergantung Jenis Pesawat
Tempat mereka menghabiskan waktu istirahat semua tergantung pada tipe pesawatnya. Pesawat jarak jauh seperti Airbus A350 dan Boeing 787 Dreamliner, biasanya memiliki kamar tidur tersembunyi yang disebut kompartemen istirahat awak pramugari, sering kali di bagian belakang pesawat, di atas atau di bawah kabin utama.
Di 'kamar-kamar' ini, ada tempat tidur susun berisi kasur yang memberikan tempat cukup pribadi bagi kru untuk tidur. Mereka biasanya memiliki tirai tebal untuk menghalangi cahaya dan suara yang masuk, mirip seperti hotel pod yang padu.
Meskipun beberapa kompartemen istirahat awak pramugari ini mungkin cukup sederhana, tersedia beberapa fitur pendukung seperti lampu untuk membaca, ruang penyimpanan kecil, dan ventilasi udara untuk sentuhan pengatur suhu. Kompartemen lainnya mungkin memiliki fasilitas seperti sistem hiburan dalam penerbangan. Ya, pramugari juga bisa menonton film di dalam pesawat.
Namun, tempat tidur susun sering kali jadi ruang yang memicu klaustrofobia dengan ruang kepala yang sangat sedikit. Tempat tidur susun awak kabin ini sering disamakan dengan peti mati oleh sebagian orang, meskipun sebagian lagi menganggapnya nyaman.
Advertisement
Bagaimana dengan Model Pesawat yang Lebih Kecil?
Jika pramugari tidak merasa nyaman di ruangan seperti itu atau tidak bisa tidur sesuai permintaan dalam waktu singkat, mereka mungkin memilih untuk menghabiskan sebagian waktu istirahatnya di tempat lain di pesawat, baik di kursi lipat khusus pramugari atau sekadar berdiri di dapur. Bahkan, beberapa pesawat tua mungkin tidak memiliki tempat tidur susun sama sekali.
Mantan pramugari United, Sue Fogwell menjelaskan bagaimana ia bisa berisitirahat di pesawat Boeing 767 yang tidak memiliki kompartemen awak saat bertugas ke Eropa dan Amerika Selatan. "Dalam hal ini, sebagian kursi di kelas ekonomi ditutup agar pramugari dapat tidur. Tirai di sekeliling kursi ditutup untuk privasi," ujarnya.
Sedangkan untuk pilot, mereka memiliki tempat istirahat sendiri dan terpisah dari tempat istirahat pramugari. Bukan hanya di kokpit, namun juga kamar tidur khusus ataupun lokasi yang dikhususkan bagi pilot untuk tidur.
"Ini mungkin kamar tidur di atas atau di bawah dek utama. Di lain waktu, itu hanya kursi yang ditutup di kelas bisnis," kata Patrick Smith dari AskThePilot.com.
Istirahat Wajib bagi Kru Penerbangan
Saat pramugari beristirahat di kompartemen istirahat kru, mereka sering kali berganti pakaian menjadi piama kru. Piama ini biasanya memiliki tulisan "kru" yang jika ada keadaan darurat dan pramugari yang sedang istirahat tidak punya waktu untuk kembali mengenakan seragam, piama kru dengan jelas dapat mengidentifikasi mereka sebagai bagian dari awak kabin.
Setiap orang mempunyai rutinitas masing-masing agar merasa nyaman, entah itu mengisi botol air panas agar tetap hangat, membuat tempat tidur yang nyaman dengan alas tidur mereka sendiri, atau sekadar mengenakan masker mata.
Pada akhirnya, para awak pesawat wajib beristirahat di sela penerbangan dengan durasi tertentu untuk memastikan pramugari tidak kelelahan sebab mereka harus menjalankan semua tugasnya dengan maksimal. Setelah penerbangan selesai, ada waktu istirahat wajib lainnya sebelum awak kabin dapat bekerja pada shift berikutnya. Karena tugas utama pramugari adalah menjaga keselamatan penumpang, penting bagi mereka untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar dapat bekerja dengan maksimal.
Advertisement