Liputan6.com, Jakarta PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menyatakan komitmennya untuk terus konsisten mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Melalui PT Indonesia Battery Corporation (IBC), holding BUMN pertambangan ini mendorong penguatan nilai tambah dari potensi kekayaan mineral khususnya pada sektor hilir berupa produksi baterai dan kendaraan listrik.
Advertisement
IBC merupakan konsorsium empat perusahaan BUMN. Dua di antaranya berasal dari anggota MIND ID yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
IBC diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan ekosistem baterai electric vehicle (EV) kelas dunia. Lewat perusahaan ini, Indonesia ditargetkan dapat menjadi produsen utama baterai dan EV Asia Tenggara.
Sejalan dengan itu, IBC telah melakukan sejumlah kolaborasi strategis baik dengan mitra lokal maupun pemain global dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Belum lama ini, IBC meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Elnusa Tbk (ELSA) dalam mendukung terbentuknya ekosistem EV. Berkat dukungan konsorsium, Elnusa berencana membangun battery swapping system di Gedung Graha Elnusa.
Tak Hanya Nikel
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan penyediaan bahan baku yang digarap anggota Grup MIND ID tidak sebatas nikel saja melainkan adanya penyediaan aluminium dan tembaga.
Heri mengatakan kerja sama yang dijalin MIND ID dengan berbagai pemangku kepentingan akan mempercepat pengembangan ekosistem EV.
"MIND ID sebagai holding industri pertambangan pastinya sangat mendukung terciptanya percepatan ekosistem EV di Tanah Air," ucap Heri.
Keunggulan
Heri menuturkan keunggulan yang berhasil IBC ciptakan adalah lewat Energy Swap Technology yang menghapus kecemasan swap atau charging station, uang muka lebih rendah, meminimalkan investasi infrastruktur, lebih mudah pengoperasian dan perawatan, juga manajemen big data dan integrasi sistem pembayaran.
Selain itu, IBC juga bekerja sama dengan Konsorsium BUMN China (Fulcrum), BUMN Indonesia, dan beberapa perusahaan partikelir dalam membentuk Battery Asset Management Services (BAMS).
BAMS ini merupakan platform ekosistem motor listrik terbuka dan terpadu dalam penyediaan bateria, swapping and charging station, juga aplikasi yang bisa digunakan motor listrik dari berbagai merek termasuk motor listrik konversi.
Advertisement