Liputan6.com, Cilacap - Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya nabi dan rasul yang mampu memberikan syafaat di hari kiamat. Syafaat sangat dibutuhkan semua manusia.
Baca Juga
Advertisement
Setelah peristiwa kehancuran alam semesta, maka tiupan sangkakala Israfil selanjutnya membangkitkan semua manusia dari alam kuburnya menuju Padang Mahsyar.
Secara logika, mengingat banyaknya manusia yang berkumpul, tentu saja sangat sulit menemukan Rasulullah SAW di sana untuk tujuan meminta syafaat. Lantas bagaimana cara mencari Rasulullah kelak di hari akhirat?
Rasulullah SAW membocorkan tiga tempat tatkala ingin bertemu beliau untuk mendapatkan syafaatnya.
Hadisnya
Menukil Republika, Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik bin an Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram Rasulullah menjelaskan ada tiga tempat bagi orang yang beriman untuk bertemu dengan Rasulullah agar memperoleh syafaatnya, yaitu di shirath, di dekat mizan, dan di dekat telaga.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الصَّبَّاحِ الْهَاشِمِيُّ حَدَّثَنَا بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ حَدَّثَنَا حَرْبُ بْنُ مَيْمُونٍ الْأَنْصَارِيُّ أَبُو الْخَطَّابِ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَشْفَعَ لِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَنَا فَاعِلٌ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيْنَ أَطْلُبُكَ قَالَ اطْلُبْنِي أَوَّلَ مَا تَطْلُبُنِي عَلَى الصِّرَاطِ قَالَ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَلْقَكَ عَلَى الصِّرَاطِ قَالَ فَاطْلُبْنِي عِنْدَ الْمِيزَانِ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَلْقَكَ عِنْدَ الْمِيزَانِ قَالَ فَاطْلُبْنِي عِنْدَ الْحَوْضِ فَإِنِّي لَا أُخْطِئُ هَذِهِ الثَّلَاثَ الْمَوَاطِنَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ash Shabbah Al Hasyimi telah menceritakan kepada kami Badal bin Al Muhabbir telah menceritakan kepada kami Harb bin Maimun Al Anshari Abu Al Khaththab telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Anas bin Malik dari ayahnya berkata: Aku meminta Nabi ﷺ agar memberiku syafaat pada hari kiamat.
Beliau bersabda, "Aku akan melakukannya."
Ia bertanya: Wahai Rasulullah, ke mana aku mencari baginda? Beliau menjawab, "Carilah aku pada saat pertama kali kau mencari di atas shirath." Ia bertanya: Bila aku tidak bertemu dengan baginda di atas shirath? Beliau menjawab, "Carilah aku di dekat mizan." Ia bertanya: Bila aku tidak bertemu dengan baginda di dekat mizan? Beliau menjawab, "Carilah aku di dekat telaga, karena aku tidak luput dari tiga tempat itu."
Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya melalui jalur sanad ini. (HR. Tirmidzi)
Advertisement
Doa Agar Bersama Rasulullah di Akhirat
Masih Mengutip Republika, salah satu doa memohon agar dapat berada di barisan Rasulullah yang dapat ditiru adalah doanya Habib Muhammad bin Abdullah Al Haddar. Beliau adalah ulama dari Tarim yang lahir di Desa`Azzah dekat Kota Al Bayda di utara Yaman pada 1340 H (1921 M). Berikut doanya yang juga terdapat kitab Al Khulashoh fi Adzkarin wa Ad'iyatin Waaridatin wa Matsuratin yang disusun Habib Umar bin Muhammad bin Salim Al Hafidz.
ياحَافِظُ احْفَظْنَا وَثَبِّتْنَا مَعَ أَهْلِ الثَّبَاتِ ، وَاغْفِرْ لَنَا مَا تَعْلَمُه وَهَبْ لَنَا كُلَّ الْهِبَاتِ يَا اللَّهُ بَدلَ ذُنُوبنَا حَسَنَاتٍ حَتَّى التَّبِعَاتِ ، يَا اللَّهُ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا فَاهْدِنَا لِلصَّالِحَاتِ وَآتِنَا يَا رَبَّنَا فِي ذِه وَالْأُخْرَى حَسَنَاتٍ، وَأَعْطِنَا حُسْنَ الْيَقِينِ مَعَ كَمَالِ الْعَافِيَاتِ ، دَائِمٌ وَأَصْلِحْ مَا فسدَ وَارْفَعْ لِكُلِّ الْمُؤْذِيَاتِ ، مِنْك الْهِدَايَة وَالْعِنَايَة وَالنَّعَائِم سَابِغَات ، وَمَا تَشَاؤُهُ كَانَ فَانْظُرْ بِالْعُيُونِ الرَّاحِمَاتِ وَامْنُنْ إِلَهِي بِالْقَبُول لِأَعْمَالِنَا وَالدَّعَوَاتِ نَدْخُلُ مَعَ طَهَ وَآلِهِ فِي الصُّفُوفِ الْأُولَاتِ مَعَهُمْ وَفِيهِمْ دَائِمًا فِي الدَّار ذهْ وَالْآخِرَاتِ.
Ya hafidzu ihfadzna wa tsabitna ma'a ahlitsabaat, waghfirlana ma ta'lamuh wahab lana kullal hibaati yaa Allahu baddil dzunubana hasanaaatin Hattat tabi'aaati, ya Allahu sami'naa wa athi'naa fahdinaa lishoolihaati, wa aaatinaa yaa robbanaa fiy dzih walukhro hasanatin, wa a'thinaa Husnal yaqiyni ma'a kamalil 'afiyaati, daa imun wa ashlih maanfasad warfa' likullil mudziyaaati, minkal Hidayat wal 'inayah wana'aaim saabigootin, wa maa tasyaaauhu kaaa na fandzur bil 'uyuunir roohimaati, wamnun ilaaahiy bilqobuul lia'maa Lina wadda'awaati nadkhulu ma'a Thoha wa aalihi fiy shufuufil awwalaati ma'ahum wa fiyhim daaiman fiyndaar dzih wal aakhiroti.
Artinya: Wahai Yang Maha Pelindung, lindungilah dan amankan kami bersama mereka yang teguh. Ampunilah kami dari semua yang Engkau tahu tentang kami dan berikan kami setiap pemberian. Ya Allah, ganti dosa-dosa kami dan akibatnya dengan perbuatan baik. Ya Allah, kami mendengar dan mematuhi, maka bimbinglah kami menuju kebenaran. Tuhan kami, beri kami kebaikan di dunia ini dan akhirat. Dan berikan kami keyakinan yang tinggi disertai keselamatan yang sempurna. Perbaikilah selalu yang rusak dan angkat segala gangguan. Petunjuk, perhatian dan kenikmatan datang dari Engkau dengan melimpah. Apa pun yang Engkau kehendaki pasti terjadi, maka pandangi kami dengan rahmat-Mu. Rahmati kami Tuhanku, dengan menerima amal-amal dan doa-doa kami. Hingga kami masuk bersama Thaha (Nabi Muhammad) dan keluarganya di barisan terkemuka (terdepan) untuk bersama mereka dan di antara mereka selalu dalam kehidupan ini dan di akhirat.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul