Liputan6.com, Madiun - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mencatat rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) catwalk terpanjang peringatan Hari Kartini.
Advertisement
Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan oleh MURI Representative Sri Widayati kepada Wali Kota Madiun Maidi di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) Madiun yang menjadi lokasi kegiatan.
"Kami mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa peragaan busana kebaya Kartini dengan catwalk terpanjang yang digelar Pemerintah Kota Madiun berhasil tercatat MURI.," ujar Sri Widayati, ditulis Senin (22/4/2024).
Menurutnya, Pemerintah Kota Madiun telah mencatatkan rekor peragaan busana kebaya Kartini dengan catwalk sepanjang 1.009 meter.
Adapun, catwalk tersebut digelar di Jalan Pahlawan, mulai dari titik penyeberangan kasih sayang hingga ke titik nol kilometer di simpang empat Tugu Kota Madiun.
Tak hanya itu, peragaan busana kebaya itu juga melibatkan 1.000 peserta dari perwakilan PKK dan komunitas wanita di Kota Madiun.
Sri Widayati menambahkan, Kota Madiun telah beberapa kali mencatatkan rekor MURI, yakni pameran gambar kodok terbanyak dengan 49.914 gambar pada Februari 2006, kegiatan menempel gambar dengan tema kekayaan laut dengan media daur ulang di atas kain terpanjang pada November 2006.
Kota Madiun juga pernah mengukir rekor dengan rangkaian sambal pecel terpanjang, yakni 1.292 meter pada 2007.
Berikutnya, pernah membuat rekor madu mongso terpanjang 1.700 meter pada Desember 2011. Selain itu, juga mencatatkan rekor dengan sajian makanan khas nasi pecel sebanyak 16.825 pecel pincuk di tahun 2018.
Kemudian, rekor pemasangan sambung tuwuh terbanyak berupa 201 sambung tuwuh dalam kegiatan nikah massal bertajuk "Medioen Mantu tahun 2022", rekor pembangunan jalan lingkungan secara serentak (pavingisasi) di lokasi terbanyak yakni di 214 titik di 27 kelurahan tahun 2022.
Serta, pembagian chromebook untuk siswa SD dan SMP negeri sebanyak 9.400 unit pada Mei 2023, dan parade jamu gendong terbanyak yang bekerja sama dengan perusahaan jamu di tahun 2023.
Dinilai Banyak Manfaat
Wali Kota Madiun Maidi menyatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka peringatan Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.
"Biasanya kalau memperingati Hari Kartini hanya dengan upacara. Tahun ini kita menyongsong Hari Kartini dengan cara yang berbeda. Kita gelar peragaan busana kebaya dengan catwalk terpanjang," kata Wali Kota Maidi.
Maidi menyebut kegiatan itu memiliki banyak manfaat. Selain melestarikan budaya pakaian adat dan tradisional kebaya, kegiatan juga sebagai hiburan masyarakat.
Selain itu, kegiatan juga mendongkrak perekonomian warga. Hadirnya kegiatan tersebut menjadi berkah bagi pelaku usaha salon kecantikan dan penyewaan busana kebaya, dan banyak kegiatan ekonomi lainnya yang terdongkrak.
Wali Kota menambahkan Kota Madiun memang harus dinamis. Yakni, harus terus berubah dan terus memunculkan sesuatu yang baru. Sebab, Kota Madiun tidak banyak memiliki sumber daya alam. Karenanya, perekonomian Kota Madiun mengandalkan sektor jasa dan perdagangan.
"Sektor ini bisa maksimal jika ada pergerakan barang dan orang. Harus selalu ada perubahan dan inovasi. Dengan begitu, kota kita bisa hidup," katanya.
Sementara, peragaan busana kebaya Kartini sangat menarik minat masyarakat. Kawasan PSC dan sepanjang Jalan Pahlawan Kota Madiun dipenuhi warga yang menonton.
Tak hanya peragaan busana, dalam kesempatan itu juga dirangkai dengan parade senja di Balai Kota. Dalam gelaran parade senja tersebut menampilkan atraksi grup drumband dari SMPN 11 dan PBB kreasi dari SMAN 2 Kota Madiun.
Advertisement