7 Komplikasi Meningitis, Kehilangan Kemampuan Komunikasi hingga Disabilitas Fisik

Jika tidak ditangani dengan baik dan cepat, meningitis bisa menyebabkan berbagai komplikasi dan berujung pada kondisi disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Apr 2024, 15:00 WIB
Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin meningitis yang sesaat sebelum disuntikkan ke para calon jamaah Haji di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Meningitis adalah kondisi saat selaput otak yang disebut meningen mengalami peradangan.

Kondisi ini termasuk berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan fungsi saraf, kelemahan sistem imun hingga kematian. Jika tidak ditangani dengan baik dan cepat, penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi.

Menurut dokter spesialis anak Eka Hospital Permata Hijau, Nirmalia Husin, beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat meningitis adalah:

  • Menurunnya kekebalan atau imun tubuh
  • Kejang
  • Kehilangan kemampuan berkomunikasi
  • Penurunan daya lihat
  • Penurunan pendengaran
  • Gangguan memori
  • Kelumpuhan anggota gerak atau disabilitas fisik.

Meski begitu, meningitis dapat disembuhkan. Untuk kasus meningitis yang ringan, biasanya akan sembuh dalam waktu tujuh hingga 10 hari.

Namun, untuk kasus infeksi yang berat, pasien perlu mendapatkan perawatan yang intensif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama.

“Belum ada jenis pengobatan khusus untuk mengatasi meningitis. Saat ini, pengobatan meningitis yang diakibatkan oleh virus adalah lewat pemberian obat antivirus. Sementara untuk meningitis yang disebabkan bakteri biasanya ditangani dengan pemberian obat antibiotik,” kata Nirmalia dalam keterangan pers dikutip Senin (22/4/2024).

Dia menambahkan, pengenalan dini dari gejala meningitis dapat menurunkan risiko kematian dan mengurangi komplikasi berat jangka panjang karena mendapat penanganan segera.

Meski dapat terjadi pada semua usia, meningitis paling rentan terjadi pada bayi dan anak. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui cara cegah meningitis pada anak.


3 Tips Cegah Meningitis pada Anak

Nirmalia menyampaikan, setidaknya ada tiga cara mencegah meningitis pada anak, yakni:

Perilaku Hidup Bersih Sehat

Pertama, menjalankan kebiasaan hidup bersih. Contohnya mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan untuk anak, mencuci tangan anak sebelum makan atau sesudah keluar dari WC, terapkan etika batuk atau bersin.

Hindari Kontak dengan Orang yang Terinfeksi

Kedua, bila ada anggota keluarga yang sakit, maka penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan dengan cara hindari berbagi barang pribadi. Dan segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan.

“Selain itu, jika anak sedang sakit sebaiknya diistirahatkan di rumah untuk menghindari penularan ke anak lain,” kata Nirmalia dalam keterangan pers dikutip Senin (22/4/2024).

Vaksinasi

Ketiga, pemberian vaksin merupakan cara mencegah meningitis pada anak yang cukup ampuh. Memberikan imunisasi campak, Hib, polio, dan pneumococcal juga dapat mencegah risiko meningitis virus dan bakteri tersebut.

Selain itu, ada pula vaksin meningococcal conjugate vaccine (MenACWY) yang dapat melindungi anak dari infeksi virus meningococcus penyebab meningitis. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 2-11 tahun.

“Semakin dini usia anak ketika vaksin diberikan, semakin kecil risiko meningitisnya,” jelas Nirmalia.


Penyebab Meningitis

Meningitis dapat disebabkan oleh virus dan juga bakteri, lanjut Nirmalia. Dalam kasus yang langka, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur.

Berikut beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis:

Virus

  • Non polio enterovirus
  • Virus campak
  • Influenza
  • Herpes simplex
  • West Nile virus

“Virus-virus ini rawan menyebabkan meningitis pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir.”

Bakteri

  • Streptococcus pneumoniae
  • Haemophilus influenzae type b (Hib)
  • Neisseria meningitidis
  • Listeria monocytogenes
  • Escherichia coli (E. coli)
  • Klebsiella pneumoniae.

“Sama seperti virus, bakteri-bakteri ini rentan menyebabkan meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir,” jelas Nirmalia.


Penularan Virus dan Bakteri Penyebab Meningitis

Umumnya, virus atau bakteri penyebab meningitis tidak langsung menyerang selaput otak tapi bermula dari bagian tubuh lain.

Virus atau bakteri tersebut kemudian menyebar ke selaput otak lewat pembuluh darah dan menyebabkan peradangan. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi virus atau bakteri berkembang menjadi meningitis adalah pada anak dengan sistem imun yang rendah.

Penyebaran virus atau bakteri penyebab meningitis dapat terjadi melalui kontak langsung saat terkena percikan ludah atau sekret hidung saat bersin dan batuk. Dapat pula karena bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri. Dan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya