Bocoran Apple Watch X Terbaru: Tampil dengan Pendeteksi Sleep Apnea hingga Tali Magnetik

Jam tangan pintar Apple Watch X akan segera hadir dengan desain revolusioner, fitur kesehatan canggih, dan sistem tali magnet.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Apr 2024, 06:31 WIB
Bocoran Apple Watch X Terbaru: Tampil dengan Pendeteksi Apnea Tidur hingga Tali Magnetik. (Doc:  @ConceptCentral | AppleTrack  | Gizchina)

Liputan6.com, Jakarta - Apple Watch X akan menjadi smartwatch terkini buatan perusahaan berbasis di Cupertino, AS. Terkini, bocoran Apple Watch X memperlihatkan bagaimana jam tangan pintar baru perusahaan ini akan mengalami perubahan.

Salah satu yang paling terlihat adalah perusahaan melakukan perubahan desain terhadap perangkat Apple Watch X.

Selain itu, Apple juga menjanjikan sejumlah inovasi dan fungsi baru bagi para penggemar perangkat besutannya itu.

Berdasarkan informasi yang beredar di internet saat ini, akun media sosial X @ConceptCentral dan Sam Kohl dari AppleTrack pun membuat sebuah gambar dan video render Apple Watch X.

Mengutip Gizchina, Senin (22/4/2024), Apple Watch X bakal tampil dengan desain baru dan digadang-gadang akan merevolusi pasar jam tangan pintar dunia.

Leaker terkenal Apple, Mark Gurman menyebutkan, perubahan besar-besaran seperti iPhone X akan terjadi terhadap jam tangan pintar generasi ke-10 milik Apple itu.

Banyak pihak meyakini, penerus Apple Watch 9 series ini akan memiliki fitur pemantauan kesehatan tingkat lanjut.

Bocoran menyebutkan, perangkat ini kemungkinan bakal menggabungkan fitur 'pemantauan apnea tidur' dan 'pemantauan glukosa darah'.

Fitur di Apple Watch X

Pemantauan apnea tidur atau sleep apnea melibatkan pelacakan pola pernapasan dan tidur pengguna, dan akan memperingatkan pengguna jika mereka mungkin menderita apnea tidur. Nantinya, pengguna akan mendapatkan rekomendasi kunjungan ke dokter jika perlu.

Sebaliknya, pemantauan glukosa darah dirancang untuk menunjukkan tren kadar gula darah pada kondisi pradiabetes bukan pembacaan tingkat medis untuk individu penderita diabetes.

Fitur ini dicapai melalui spektroskopi serapan inframerah gelombang pendek, menyinari kulit pengguna untuk menentukan konsentrasi glukosa dalam aliran darah.

 


Bentuk Apple Watch X

Apple Watch Series 9 (Apple)

Dalam upaya meningkatkan pengalaman dan fungsionalitas pengguna, Apple dikabarkan akan mengintegrasikan teknologi layar baru di Apple Watch X.

Teknologi ini akan mengurangi konsumsi daya, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya memperpanjang masa pakai baterai perangkat.

Tak hanya itu, jam tangan baru milik Apple ini bakal mengadopsi sistem sambungan tali magnet. Tak ayal, inovasi ini mampu menawarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan.

Namun, pengguna sepertinya akan dikenakan biaya tambahan dengan tali pengikat yang lebih lama. Ini karena strap lama mungkin tidak kompatibel dengan mekanisme baru.


China Paksa Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dan Threads di App Store

Ilustrasi logo aplikasi WhatsApp dalam 3D. (unsplash/Mariia Shalabaieva)

Pengguna Apple di China kemungkinan besar tidak akan lagi bisa menemukan dan mengunduh aplikasi WhatsApp dan Threads dari App Store.

Menurut The Wall Street Journal dan The New York Times, Apple mengaku telah menarik aplikasi-aplikasi tersebut dari tokonya untuk mematuhi perintah yang diterima dari Cyberspace Administration, regulator internet Tiongkok, dengan alasan masalah keamanan nasional.

Apple menjelaskan mereka berkewajiban untuk mengikuti hukum di negara tempat mereka beroperasi, bahkan ketika mereka tidak setuju dengan hal tersebut. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (20/4/2024).

Regulator Great Firewall di Tiongkok memblokir banyak aplikasi dan teknologi non-domestik, sehingga mendorong warga setempat untuk menggunakan VPN jika mereka ingin mengakses salah satu dari aplikasi dan teknologi tersebut.

Facebook dan Instagram adalah dua aplikasi yang masuk dalam daftar, namun WhatsApp dan Threads masih tersedia untuk diunduh hingga saat ini.


TikTok Diklaim Menjadi Masalah Keamanan Nasional

Ilustrasi WhatsApp, chat WA. (Photo by syifa5610 on Freepik)

Perintah regulator Tiongkok ini dikeluarkan sesaat sebelum Senat AS akan melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang (RUU) yang dapat menyebabkan larangan TikTok di AS.

Cyberspace Administration mengklaim bahwa aplikasi tersebut merupakan masalah keamanan nasional, sejalan dengan argumen anggota parlemen AS yang memblokir TikTok di negara tersebut.

Dalam versi RUU AS terbaru saat ini, ByteDance memiliki waktu satu tahun untuk mendivestasi TikTok, atau platform berbagi video pendek tersebut akan dilarang dari toko aplikasi.

DPR AS diperkirakan akan meloloskan RUU itu, yang merupakan bagian dari paket juga mencakup bantuan ke Ukraina dan Israel.

Presiden Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa dia mendukung langkah tersebut dan akan segera menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya