Liputan6.com, West Lafayette - Para ilmuwan telah lama berpendapat bahwa mamalia jantan cenderung lebih besar daripada mamalia betina. Namun, sekarang terungkap bahwa hal itu mungkin tidak benar.
Sebuah studi baru yang melibatkan ratusan spesies mamalia menemukan bahwa setengah dari spesies tersebut memiliki betina dengan ukuran yang sama atau lebih besar daripada jantan.
Advertisement
Dilansir dari Science News Explore, Sabtu (27/4/2024), diketahui bahwa para peneliti membagikan temuan baru mereka pada 12 Maret 2024 di Nature Communications (jurnal ilmiah multidisiplin).
Gagasan bahwa mamalia jantan lebih besar daripada mamalia "hanyalah asumsi," kata Kaia Tombak, Seorang ahli biologi evolusi yang bekerja di Universitas Purdue di West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat. Kebanyakan orang hanya menyetujuinya "tanpa bukti yang kuat," katanya.
Diketahui bahwa jantan dan betina dari spesies yang sama dapat memiliki ukuran yang berbeda. Ini dikenal sebagai dimorfisme ukuran seksual (Dy-MORF-izm).
Untuk memahami mengapa perbedaan ini muncul, para ahli biologi sering kali mengamati mamalia yang besar dan mencolok. Seperti singa atau gorila. Spesies ini seringkali memiliki jantan yang lebih besar.
Namun dengan hanya mempelajari mamalia besar dan mencolok tidak merepresentasikan keragaman ukuran dalam dunia mamalia secara keseluruhan.
"Terlebih lagi, beberapa penelitian sebelumnya tidak melaporkan bagaimana ukuran hewan dapat bervariasi dalam suatu spesies," kata Tombak. Hal ini membuat sulit untuk memastikan apakah rata-rata jantan suatu spesies lebih besar daripada betina.
“Kami mencoba menjawab pertanyaan ini dengan lebih teliti,” katanya.
Hewan Memiliki Ukuran yang Beragam
Kaia Tombak adalah bagian dari tim peneliti yang mengkaji data tentang berat badan jantan dan betina dari 429 spesies mamalia. Mereka menemukan bahwa dalam 45 persen dari spesies tersebut, jantan cenderung lebih berat dari betina. Pada 16 persen spesies, betina lebih berat. Sedangkan pada 39 persen, jantan dan betina memiliki ukuran yang sama.
Hasil analisis menunjukkan pola yang serupa ketika mempertimbangkan data tentang panjang tubuh binatang.
Kelompok hewan yang telah banyak diteliti seperti karnivora, primata, dan hewan berkuku, cenderung memiliki jantan yang lebih berat. Namun, hampir separuh dari spesies kelelawar memiliki betina yang lebih berat. Dan dalam sekitar setengah dari spesies rodensia, jantan dan betina memiliki berat yang sama.
Namun, studi ini memiliki batasan karena hanya memeriksa sekitar 5 persen dari total spesies mamalia. Meskipun demikian, data yang digunakan berasal dari berbagai keluarga mamalia, sehingga Tombak yakin bahwa tim tersebut berhasil mendapatkan gambaran keseluruhan perbedaan ukuran mamalia dengan benar.
Advertisement
Betina Sering Diabaikan
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa hewan betina yang lebih besar cukup umum. Namun, menurut Malin Ah-King, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Stockholm di Swedia yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini, penelitian tersebut cenderung berfokus pada hewan jantan.
Ah-King menyatakan bahwa evolusi betina sering kali diabaikan dalam penelitian ilmiah. Sebagai hasilnya, pandangan bahwa mamalia jantan cenderung lebih besar telah menjadi pandangan yang diterima secara umum.
Fokus pada ukuran tubuh jantan telah membentuk pandangan ilmuwan tentang perilaku perkawinan mamalia. Seringkali, diperkirakan bahwa tubuh yang lebih besar memberikan keunggulan bagi jantan dalam persaingan atau pertarungan antar jantan untuk mendapatkan perhatian dari betina yang lebih kecil.
Temuan baru ini menunjukkan bahwa banyak spesies sebenarnya tidak memiliki perbedaan ukuran yang signifikan antara jantan dan betina, yang membuat temuan sebelumnya menjadi lebih rumit.
Studi ini Memberikan Pemahaman Baru
Catherine Sheard, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Aberdeen di Skotlandia mengatakan "Kekuatan sebenarnya dari penelitian ini adalah bahwa mereka sangat hati-hati dan metodis," Hasilnya menunjukkan bahwa "ada hal-hal yang orang anggap enteng karena mereka tidak memikirkannya begitu dalam", jelasnya.
"Membuang asumsi-asumsi tersebut dapat membebaskan para ahli biologi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru, kata Sheard". Misalnya, mengapa betina lebih besar dalam beberapa spesies? Atau, kekuatan apa yang menjaga jantan dan betina dalam spesies lain memiliki ukuran yang sama?
Sheard menyatakan bahwa studi baru ini telah membuka pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang terjadi di alam. Temuan ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempertanyakan asumsi yang ada dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan baru mengenai evolusi dan perilaku hewan.
"Studi baru ini telah membuka pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang terjadi di alam," ungkapnya.
Advertisement