Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Maut Ruko Mampang, Ini yang Dibawa

Puslabfor Polri mengambil sejumlah sampel dari ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang terbakar hebat pada Kamis malam lalu. Dalam insiden kebakaran ini, 7 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya terluka.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Apr 2024, 15:40 WIB
Petugas pemadam usai memadamkan kebakaran hebat ruko frame di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (Foto: akun X Dinas Penanggulangan Kebakaran & Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengambil sampel dari ruko bingkai yang terbakar di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kebakaran pada Kamis (18/4/2024) malam lalu itu menewaskan tujuh orang dan melukai lima orang lainnya.

Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menerangkan, tim Puslabfor Polri mengamankan puing sisa kebakaran, dan cairan yang tersisa di lokasi, serta mesin gerinda yang digunakan memotong kayu.

Sampel itu dibawa saat proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berlangsung sejak pukul 11.30 hingga pukul 13.30 WIB tadi.

"Itu adalah bukti-bukti yang memang akan mendukung proses pemeriksaan secara laboratoris," kata Henrikus kepada wartawan, Senin (22/4/2024).

Henrikus menerangkan, barang-barang yang sudah diambil akan dilakukan uji laboratorium secara scientific, sehingga asal muasal munculnya api bisa terjawab. Henrikus menyebut, pemeriksaan laboratorium kurang lebih memakan waktu 2 sampai 3 minggu hingga bisa diambil kesimpulan.

"Apa sebenarnya penyebab atau asal muasal api dari peristiwa kebakaran yang terjadi pada hari Jumat malam yang lalu. Jadi kegiatan pada siang ini dimaksudkan untuk mencari tahu sebab asal muasal api berasal dari mana serta penyebab kebakaran ini," terang dia.

Henrikus mengatakan, temuan dari Puslabfor akan dipadukan dengan keterangan dari para saksi yang pada saat kejadian berada di lokasi. Henrikus melaporkan 5 korban luka saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"3 korban masih dirawat intensif, sedangkan 2 orang itu sudah bisa rawat jalan. Jadi nanti barang bukti tersebut juga pasti nanti akan kita cocokkan dengan keterangan dari para saksi," kata perwira menengah Polri ini.


Kesaksian Karyawan

Kebakaran hebat menimpa sebuah ruko di kawasan Jakarta Selatan, Kamis malam (18/4/2024). (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Sebelumnya, penyidik kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi terkait kebakaran ruko tersebut. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menerangkan, saksi yang diperiksa di antaranya merupakan karyawan yang bekerja di ruko Mampang tersebut.

Berdasarkan kesaksiannya, kronologi kejadian dijelaskan salah satu korban S (50) saat itu menyemprotkan cairan berupa bensin ke kayu ring dekat kompresor karena ingin mengusir rayap. Sementara itu, ada pula karyawan yang juga sedang membetulkan kompresor.

"Tiba-tiba ada percikan api yang mengenai area yang terkena bensin kemudian api menyambar dan membesar," ucap Ade dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4/2024).

Ade mengatakan, tujuh orang meninggal dunia dan lima orang dilaporkan luka-luka. Saat ini, sedang dalam perawatan medis di rumah sakit. Sedangkan, 7 jenazah dibawa rumah sakit Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Korban jiwa 7 orang dan korban luka bakar 5 orang," tandas Ade. 


7 Jenazah Teridentifikasi

Petugas pemadam usai memadamkan kebakaran hebat ruko frame di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. (Foto: akun X Dinas Penanggulangan Kebakaran & Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta)

Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Kamis 18 April 2024.

"Kami baru saja selesai rekonsiliasi. Alhamdulillah tujuh korban tersebut sudah diidentifikasi semua," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto, dilansir dari Antara, Sabtu (20/4/2024).

Menurut dia, seluruh jenazah korban teridentifikasi berdasar pencocokan data gigi dari "antemortem" dengan "postmortem".

Jenazah tujuh korban yang teridentifikasi adalah pria berinisial TT (75), perempuan berinisial H (39), bayi laki-laki R (2), dan anak laki-laki berinisial A (7) yang merupakan satu keluarga.

Sedangkan tiga jenazah lainnya merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di lokasi kejadian, yakni ART perempuan berinisial T (25), ART perempuan berinisial S (22), dan ART perempuan berinisial J (18).

Setelah teridentifikasi, ketujuh jenazah yang sebelumnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati sudah dapat diserahkan kepada pihak keluarga.

  

INFOGRAFIS JOURNAL_ 10 Provinsi di Indonesia dengan Hutan Riskan Kebakaran (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya