Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden tewasnya tujuh orang, akibat kebakaran yang melanda ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4) lalu.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menjelaskan dari hasil olah TKP penyidik telah berhasil mengetahui konstruksi dari bangunan ruko lima lantai tersebut.
Advertisement
“Setelah melakukan olah TKP ini kami mengetahui bahwa ini adalah gedung, di luar basement itu ada 5 lantai. Jadi basement kemudian lantai 1 hingga lantai 5,” kata Yossi kepada wartawan, Senin (22/4/2024).
Dari hasil olah TKP yang berlangsung selama 2 jam, sampai pukul 13.30 WIB. Didapati fakta jika api berasal dari basement ruko atau lantai dasar yang menjadi lokasi pembuatan bingkai.
Sementara dari bangunan lima lantai dan satu basement itu yang dijadikan tempat tinggal itu, didapati tidak ada emergency exit atau pintu keluar darurat. Sehingga hanya menyisakan akses keluar masuk pada pintu utama yang berada di lantai dasar.
“Jadi kalau dari keterangan tempat kerja, tempat tinggal juga. Kami tidak melihat ada emergency exit. Artinya pintu keluar pintu masuk itu hanya bersumber dari depan,” tuturnya.
“Ya ini adalah bangunan 5 lantai. Kemudian akses masuk memang hanya ada di pintu utama. Akses keluar masuk hanya ada di pintu utama. Kondisi memang gelap karena memang dari tampak dari kebakaran ini,” tambah dia.
Selanjutnya untuk lantai satu dan dua adalah tempat istirahat, kemudian lantai tiga sampai lima adalah lokasi dapur maupun tempat menyimpan peralatan rumah tangga lainnya.
“Memang saat jumat malam itu kondisi api besar di pintu depan. Keluar masuk harus lewat pintu depan. Itu adalah kendala korban tidak bisa keluar karena api besarnya di pintu masuk,” ujarnya.
Namun, Yossi mengakui pihaknya masih menunggu kesehatan dari lima korban selamat untuk dimintai keterangan. Dimana, ada dua yang masih menjalani perawatan intensif dan tiga dilakukan rawat jalan.
Sebab keterangan dari korban selamat sangat penting untuk merangkai detail insiden kebakaran ruko Mampang yang menewaskan tujuh orang.
“Kami masih dalami apakah saat kejadian ada upaya korban untuk berusaha keluar atau tidak. Karena yang mengetahui pasti itu adalah saksi saksi yang ada benar-benar di lokasi kejadian yang saat ini belum stabil kesehatannya,” jelasnya.
Bawa Bukti dari Lokasi TKP
Di sisi lain untuk hasil olah TKP, petugas juga berhasil membawa sejumlah alat bukti seperti sisa pembakaran atau arang, cairan, berupa sampel swap. Lalu mesin gurinda ditemukan di lokasi basement yang sempat dipakai memotong kayu sebelum kebakaran.
“Selanjutnya, barang bukti tersebut dibawa ke laboratorium Puslabfor Mabes Polri dan akan dilakukan uji lab secara laboratoris, secara scientific, Sehingga bisa diketahui apa sebabnya kebakaran ini terjadi atau asal muasal munculnya api di lokasi ini,” ujarnya.
Adapun dari kejadian kebakaran ini turut memakan korban luka dan meninggal:Korban luka:
1. Ohim (35) dirawat di RS Tarakan
2. Suwandi (40) dirawat di RS Siloam Kebon Jeruk
3. Muhammad Zaenal Arifin (26) dirawat di RSUD Pasar Minggu.
4. Surono (44) dirawat di RSUD Pasar Minggu
5. Yohanes Pace (24) dirawat di RSUD Mampang.
Identitas korban jiwa:
1. Thang Tjiman (75)
2. Heni (39)
3. Riichi (2),
4. Austin (8)
5. Tia (25).
6. Shella (20).
7. Miss (18).
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement