Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat sudah meletus sebanyak 293 kali sejak 3 Desember 2023.
Data dari petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi hingga Senin pagi (22/4/2024), selain letusan, juga terjadi embusan sebanyak 3.742 kali.
Advertisement
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan saat ini status Gunung Marapi berstatus siaga atau Level III.
Sebelumnya Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) sering mengalami erupsi.
Erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun).
"Karakter erupsi Gunung Marapi adalah eksplosif dan juga efusif, titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur – barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu," jelasnya.
Namun, lanjutnya, sejak awal 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili, dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan batu vulkanik.
Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Erupsi terjadi secara eksplosif dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak (5891 mdpl) dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4menit 41 detik.
"Hingga saat ini aktivitas erupsi Marapi dan embusan masih berlangsung," ujar Hendra.