Mana yang Lebih Diutamakan, Aqiqah atau Kurban Dulu? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ada seorang muslim ingin berkurban tapi ternyata dia belum pernah aqiqah. Kasus seperti ini sering terjadi di masyarakat dan kerap dipersoalkan setiap tahunnya. Memangnya boleh melaksanakan ibadah kurban tapi belum aqiqah?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 23 Apr 2024, 04:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Ada seorang muslim ingin berkurban tapi ternyata dia belum pernah aqiqah. Kasus seperti ini sering terjadi di masyarakat dan kerap dipersoalkan setiap tahunnya.

Memangnya boleh melaksanakan ibadah kurban tapi belum aqiqah? Sebenarnya, mana yang lebih baik didahulukan antara aqiqah dan kurban?

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan, qurban dan aqiqah adalah ibadah yang sama-sama sunnah. Perbedaannya, ibadah kurban sunnah untuk diri sendiri sedangkan aqiqah sunnah bagi orang tua yang memiliki anak.

“Disunnahkan melakukan aqiqah bagi seorang bapak yang memiliki anak. Anda tidak disunnahkan mengaqiqahkan anaknya tetangga. Dan Anda pun tidak disunnahkan mengaqiqahkan diri Anda. Kalau Anda punya anak, baru ada sunnah mengaqiqahi anak Anda,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (22/4/2024).

Buya Yahya mengatakan, aqiqah sunnahnya dilakukan sejak anak lahir hingga akhir baligh. Kesunnahan aqiqah bagi seorang ayah akan gugur apabila telah melewati batas aqiqah, dan tidak menjadi dosa karena hukumnya sunnah. 

“Aqiqah adalah sunnah. Bahkan sebagian ulama mazhab Imam Abu Hanifah mengatakan mubah bukan sebagai sunnah, hanya seperti  sedekah biasa. Wajib bagi nabi, tapi tidak wajib bagi kita,” jelas Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Anak Lahir Awal Dzulhijjah, Aqiqah atau Kurban?

Buya Yahya (TikTok)

Buya Yahya meminta umat Islam yang belum aqiqah tapi ingin kurban tak bingung lagi. Jika ingin berkurban, maka berkurbanlah meskipun belum aqiqah. 

Bagaimana jika seorang anak baru lahir di awal Dzulhijah? Lebih baik aqiqah atau kurban? Jika kasusnya begitu, Buya Yahya tetap menyarankan berkurban. Sebab, waktu aqiqah bisa kapan saja, sementara waktu penyembelihan kurban hanya empat hari.

“Aqiqah bisa ditunda minggu depan lagi, waktunya panjang, tapi menyembelih kurban waktunya terbatas,” kata Buya Yahya.


Kesimpulan Buya Yahya

Buya Yahya (Tik-Tok)

Buya Yahya menyimpulkan, umat Islam yang belum aqiqah tak perlu risau jika ingin berkurban. Berkurban saja, karena ibadah tersebut sunnah untuk diri sendiri. Sementara, aqiqah adalah sunnah bagi orang tua yang punya anak.

“Jadi kalau Anda ketemu hari kurban (lakukan) kurban. Saya belum aqiqah, itu tugas abah saya sudah beres, sudah kedaluwarsa. Kalau ketemu kurban, maka keutamaannya korban bukan aqiqah,” kata Buya Yahya.

Jika ternyata anak lahir di awal Dzulhijah, tetap lebih baik yang utama adalah ibadah kurban. Aqiqah bisa dilakukan di lain waktu setelah Idul Adha. Wallahu a'lam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya