Bantuan untuk Pegawai dan Keluarga Lapas Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Sebagai wujud kepedulian atas korban bencana tersebut, Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan atau yang biasa disebut PIPAS Sulut menyerahkan bantuan bagi pegawai, dan keluarga Lapas Tagulandang yang kini mengungsi di Manado, Senin (22/4/2024).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Mei 2024, 12:16 WIB
Penyerahan bantuan untuk pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Liputan6.com, Manado - Setelah sebelumnya dievakuasi dari Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulut,akibat erupsi Gunung Ruang, puluhan pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang kini mendapat berbagai bantuan.

Sebagai wujud kepedulian atas korban bencana tersebut, Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan atau yang biasa disebut PIPAS Sulut menyerahkan bantuan bagi pegawai, dan keluarga Lapas Tagulandang yang kini mengungsi di Manado, Senin (22/4/2024).

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulut Ronald Lumbuun melalui Plh Kepala Kantor Wilayah John Batara memberikan bantuan itu kepada para pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang. Penyerahan bantuan itu dilakukan di Kantor Kanwil Kemenkumham Sulu.

“Penyerahan bantuan ini merupakan wujud kepedulian dari Ibu-ibu PIPAS Sulut bagi korban yang terdampak bencana alam erupsi Gunung Ruang,” ujar John Batara.

Dia menyampaikan terima kasih atas kepedulian PIPAS Sulut, dan berharap penyerahan bantuan itu bisa bermanfaat bagu keluarga yang terdampak bencana.

Diberitakan sebelumnya, pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang tiba di Pelabuhan Samudera Bitung dengan menumpang Kapal KPLP tiba pada Kamis (18/4/2024), pukul 20.00 Wita. Sementara yang lainnnya di Pelabuhan Satrol menggunakan Kapal KRI tiba pukul 22.00 Wita.

Setelah tiba di Pelabuhan Bitung, pegawai dan keluarga disambut oleh Wali Kota Bitung Maurits Mantiri. Kemudian rombongan menuju Crisis Centre yang disambut John Batara dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Aris Munandar.

Pegawai dan keluarga yang mengungsi berjumlah 40 orang dengan rincian 11 dewasa laki-laki, 17 dewasa perempuan dan 12 anak-anak.

“Selama berada di Crisis Centre pegawai dan keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang tersebut memperoleh fasilitas seperti tempat tidur, makanan, peralatan mandi serta kebutuhan sehari-hari,” ujar John Batara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya