Jose Mourinho: Manchester United Lebih Percaya Ten Hag Ketimbang Saya

Mantan Manajer Mnachester United, Jose Mourinho kembali menimbulkan kontroversi dengan pernyataannya yang tidak tidak mendapat kepercayaan penuh dari Manchester United.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 23 Apr 2024, 16:30 WIB
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho memberikan instruksi kepada Marcus Rashford pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu (10/3/2018). MU menang 2-1 atas Liverpool. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Jose Mourinho, mantan manajer Manchester United, kembali memunculkan kontroversi dengan mengungkapkan bahwa dia merasa kurang mendapat dukungan dan kepercayaan selama masa kepemimpinannya di klub.

Dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Mourinho menyatakan bahwa jika dia diberi tingkat dukungan yang sama seperti yang dinikmati oleh Erik ten Hag, hasilnya bisa saja berbeda.

Jose Mourinho, yang memimpin MU dari 2016 hingga 2018, berhasil meraih trofi Liga Europa dan Piala Carabao. Namun, dia dipecat setelah timnya terpaut 11 poin dari zona Liga Champions pada Desember 2018.

Dia menyalahkan hubungannya dengan mantan kepala eksekutif klub, Ed Woodward, sebagai salah satu faktor yang membuatnya kesulitan mencapai hasil yang diinginkan.

"Hubungan saya dengan Ed Woodward baik secara pribadi, tetapi dari sudut pandang profesional, itu bukan yang terbaik," ungkap Mourinho. "Saya tidak mendapat tingkat dukungan dan kepercayaan seperti Ten Hag. Jadi, saya pergi dengan perasaan sedih karena merasa tidak mendapat kesempatan yang layak untuk membuktikan diri." Ujar Mourinho. 


Ketidakcocokan Visi Mourinho dengan Realitas di Manchester United

3. Ego Tinggi - Mourinho termasuk tipe pelath yang memiliki ego yang tinggi. Tak ayal pemain kunci macam Paul Pogba, Martial dan Eric Bailly punya masalah pribadi dengannya. (AFP/Isabella Bonotto)

José Mourinho, kembali membuat gebrakan dengan menyoroti perbedaan perlakuan terhadap skuat di masa kepemimpinannya di Manchester United. Dalam sebuah pengakuan, Mourinho menegaskan bahwa beberapa pemain tidak memenuhi standar profesionalisme yang dia harapkan.

Pernyataan tersebut, yang muncul dalam sebuah wawancara eksklusif, mengungkapkan ketidakcocokan antara visi dan filosofi manajerial Mourinho dengan realitas di MU saat itu. Meskipun berhasil meraih trofi Liga Europa dan Piala Carabao selama masa jabatannya, Mourinho mengaku bahwa kurangnya dukungan dan kepercayaan dari pihak klub menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapinya.

Sementara itu, sorotan pun beralih ke sosok Erik ten Hag, yang disebut-sebut sebagai calon pengganti potensial bagi Mourinho. Ten Hag, yang dikenal dengan pendekatannya yang inovatif dan pengalamannya yang impresif bersama Ajax, tampaknya menikmati tingkat dukungan dan kepercayaan yang lebih tinggi dari klub.


Ketidakpastian Masa Depan Ten Hag

Kedatangan Erik ten Hag sebagai pelatih di Manchester United berhasil membawa Setan Merah bangkit dari keterpurukan pada beberapa musim terakhir. Langkah-langkah pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dinilai tepat dan mujarab. Pasalnya, Ten Hag berhasil mendongrak performa MU yang saat artikel ini dibuat (19/01/2023) berhasil menempati urutan ketiga dengan raihan poin yang sama dengan Manchester City yang berada di atasnya, yaitu 39 poin. Berikut ini daftar sentuhan mujarab Erik ten Hag yang bikin MU kembali bangkit di Liga Inggris. (AFP/Oli Scarff)

Manchester United kembali berada dalam sorotan ketika spekulasi tentang masa depan Erik ten Hag mencuat ke permukaan. Meskipun mencapai final Piala FA untuk musim kedua secara berturut-turut, klub ini masih tergelincir dalam ketidakpastian setelah mengalami perombakan internal dan investasi baru.

Final Piala FA yang baru saja diikuti MU menjadi sorotan bagi banyak penggemar dan pengamat. Meskipun berhasil mencapai babak akhir, performa mereka belum mencerminkan dominasi yang diharapkan dari klub sebesar MU. Kesulitan yang mereka alami dalam menghadapi tim-tim papan bawah seperti Coventry City menimbulkan pertanyaan serius tentang kestabilan dan konsistensi tim.

Dalam konteks ini, pernyataan kontroversial José Mourinho menambah kompleksitas diskusi seputar dinamika manajerial di MU. Mourinho secara terang-terangan mengungkapkan ketidakcocokan visi dan filosofi manajerialnya dengan situasi yang dia alami selama memimpin klub tersebut. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya