Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro menegaskan perubahan status Jakarta memberikan ruang gerak dalam pembangunan dan ekonomi yang bermanfaat.
Salah satu fokus utama Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) adalah memperkuat peran kelurahan dengan kucuran dana APBD minimal 5 persen langsung ke kelurahan.
Advertisement
"Penataan yang kita berikan semakin memberikan ruang untuk bergerak lebih baik," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'UU DKJ: Masa Depan Jakarta Pasca Ibu Kota', dikutip Selasa (22/4/2024).
Menurut Suhajar, kebijakan ini bukanlah sekadar angka, melainkan sebuah komitmen untuk membangun Jakarta dari bawah. Dana ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan yang selama ini menjadi beban masyarakat.
"Kelurahan merupakan ujung tombak menyelesaikan masalah-masalah kecil, tetapi jumlahnya sangat banyak dan sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat," kata Suhajar.
Lebih jauh, ia menyampaikan dalam UU DKJ penggunaan dana ini juga telah diatur. Prioritas utama penggunaan dana ini antara lain untuk kesejahteraan pangan dan papan, terutama bagi lansia tanpa mata pencaharian.
Di samping itu, dana ini juga nantinya juga akan menyasar pendidikan gratis bagi anak yatim piatu, modal kerja bagi penyandang disabilitas, perbaikan gizi balita di bawah garis kemiskinan, juga pembukaan lapangan kerja bagi anak putus sekolah.
Tak hanya itu saja, kucuran dana APBD ini juga diarahkan untuk pengadaan taman bermain dan fasilitasi kegiatan keagamaan di daerah kumuh, hingga pengembangan Dasa Wisma, Posyandu, PKK, Juru Pemantau Jentik (Jentik), dan pengelolaan bank sampah secara mandiri.
Alokasi APBD 5 persen untuk kelurahan adalah langkah awal yang positif. Dengan pengelolaan yang tepat dan transparan, dana ini dapat menjadi katalisator bagi kemajuan Jakarta dan kesejahteraan masyarakatnya.
Jadi Kota Global
Suhajar memastikan, meskipun tak lagi menjadi ibu kota, Jakarta memiliki peluang besar untuk menjadi kota global. Lokasinya yang strategis dan sumber daya manusia yang berkualitas, menjadikan Jakarta berpotensi sebagai mesin penggerak ekonomi Indonesia.
Menurutnya, dari jendela dunia, kota ini menjadi pintu masuk utama. Peluang ini semakin penting seiring dengan perpindahan ibu kota ke Kalimantan, meski tentunya terdapat tantangan dalam merealisasikan semuanya.
"Mari kita doakan dan dukung sepenuhnya dua hal ini. Pertama, memajukan Jakarta menjadi kota perdagangan dan kota global. Dan kedua, mendoakan perpindahan ke IKN dengan lancar," harapnya.
Advertisement
Ibu Kota Pindah ke IKN, Erick Thohir Cari Investor Kelola Aset BUMN di Jakarta
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir enggan aset-aset milik perusahaan pelat merah di DKI Jakarta mangkrak setelah kepindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka, dia menawarkan pengelolaannya nanti dilakukan oleh perusahaan lain.
Erick mencatat, setidaknya ada 13 aset milik BUMN yang tereebar di sekitaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Diapun mengaku sudah melakukan safaris bisnis untuk mencari investor yang berminat seperti ke Hong Kong.
"Itu nanti kalau pemerintahan ini pindah, gedung-gedung ini akan terabaikan. Contoh, Pertamina sudah punya gedung, tetapi gedung lama Pertamina kosong sekarang.Itu sayang kalau tidak di-value creation," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (22/4/2024).
Erick Thohir mengatakan, hal ini merupakan wujud dari property fund yang sedang digodok olehnya. Nantinya, pengelolanya akan ditangani oleh PT Danareksa. Investor yang dibidik tentunya merupakan pelaku bisnis properti.
"Makanya kemarin kita roadshow dengan para potensi pemain property yang mau juga melihat ini sebagai opportunity," ucapnya.
Setelah lawatannya ke Hong Kong beberapa waktu lalu, Erick Thohir mengaku sudah ada pihak yang berminat untuk mengelola aset BUMN tadi. Meski begitu, dia belum mau mengungkap lebih detail.
"Saya tidak boleh ngomong siapa, karena belum ada black and white (kesepakatan resmi). Jadi ya, kita pun tentu harus mendorong tadi yang namanya value creation baru, di mana aset-aset BUMN yang belum maksimal ya itu harus kita upgrading atau beri kesempatan," urainya.
Potensi Pebisnis Hong Kong
Erick mengungkap alasan Hong Kong jadi wilayah pertama yang dijajaki soal property fund ini. Dia melihat, sudah banyak pengusaha yang berbasis di Hong Kong menanamankan modalnya di Indonesia.
Misalnya, Jardine Matheson, The Kuok Group, Sangri-La, hingga perusahaan telekomunikasi, Hutchison. Lawatannya disebut terjadi disela-sela kunjungan kerja beberapa waktu lalu, dan Hong Kong ditetapkan menjadi lokasi terdekat.
"Kenapa engga Singapur? Saya belum melihat agresivitas daripada perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi," ujar dia.
Erick mengisahkan pernah melakukan roadshow ke Jepang untuk menawarkan peluang investasi di Indonesia. Alhasil, terlihat sejumlah geliat usaha perusahaan Jepang meski tak langsung bekerja sama dengan BUMN.
"Saya juga kalau ingat pernah ada road show untuk properti ini di 3 tahun yang lalu ke Jepang. Dan hasilnya sudah bisa kita lihat, sekarang banyak perusahaan-perusahaan Jepang walaupun tidak semua ke BUMN, tapi sudah mulai masuk properti-properti di Indonesia. Kebetulan salah satu aset BUMN ada yang dikerjasamakan dengan Mitsubishi Estate, ada," bebernya.
Advertisement